Sejak kecil, aku yakin kita semua mengerti apa makna zebra cross yang adalah tempat penyeberangan bagi pejalan kaki.
Tapi barangkali agak terlambat, karena setelah tiga puluh dua tahun hidup, baru setelah pindah ke Australia aku mengerti dan memahami benar apa itu zebra cross :)
Ada sebuah anekdot yang dilontarkan temanku, sesama orang Indonesia. Tak lama setelah aku pindah ke sini, dua tahun silam, dia berujar begini,
“Kamu kalau nyeberang di sini di zebra cross jangan takut ketabrak kayak di Indo!”
“Ah masa? Kenapa?”
“Ya, kalau di Indo kamu nyebrang, meskipun di zebra cross tetap aja tak dipedulikan orang yang lewat beda dengan di sini…”
Aku sih tak terlalu menanggapi anekdot itu. Bagiku, Indonesia tidaklah seburuk itu. Aku percaya bahwa sekalipun kita nyebrang di zebra cross di Indonesia dengan mata terpejam, kita tak kan ditabrak begitu saja, bukan? Supir-supir kendaraan di Indonesia pasti mengindahkan tata aturan lalu lintas termasuk zebra cross itu :)
Tapi anekdot itu ada benarnya juga.
Bagi para pengemudi kendaraan, zebra cross di negara ini, Australia, adalah tempat penyeberangan yang harus diindahkan. Sekali mereka melanggar dan dilaporkan (apalagi memakan korban), larangan mengemudi, hukuman badan dan hukuman denda ribuan hingga ratusan ribu dollar menanti tergantung pada seberapa parah tingkat pelanggaran dan korbannya. Bagi para pejalan kaki, zebra cross adalah tempat penyeberangan yang ‘mutlak’ miliknya kecuali diatur dengan aturan-aturan lain yang khusus diterapkan di situ. Jadi, istilah kata, meski dengan mata terpejam kita menyeberang jalan, harusnya para pengemudi kendaraan tanpa disuruh terlebih dahulu berhenti dan memberi jalan kepadanya. Tapi seperti halnya dalam kasus ‘Round About’ yang kuceritakan beberapa waktu lalu, Australia atau negara maju manapun itu tetaplah berada di dunia dan bukannya surga sehingga kasus-kasus pelanggaran terhadap ‘aturan zebra cross’ bukannya tidak ada.
Zebra cross di sini ada di hampir setiap ruas jalan yang membutuhkan akses pejalan kaki untuk penyeberangan.
Di jalan-jalan muka sekolah, fasilitas umum, tempat ibadah hingga pertigaan, perempatan, perlimaan dan simpang jalan yang lebih besar dari itu, semua dihadirkan zebra cross. Yang bisa kuceritakan di sini yang agak berbeda dengan yang ada di Indonesia, di beberapa tempat, jika dibutuhkan, zebra cross dibangun di atas gundukan yang letaknya lebih tinggi dari permukaan jalan. Maksudnya barangkali supaya pengemudi lebih aware bahwa kalaupun mereka tidak mengindahkan rambu-rambu jalan pada akhirnya mereka akan ‘terasa’ karena permukaan jalan yang “Lho, kok tiba-tiba naik.. woh jebul ada zebra cross tepat di depan!” lalu mereka menginjak rem cepat-cepat sedangkan di depannya seorang nenek tua menyeberang pelan-pelan dengan cueknya :)
Tapi tak selamanya zebra cross memenangkan pejalan kaki.
Ada di beberapa tempat yang setelah dinilai bahwa load penyeberang begitu tinggi, maka dibangunkan traffic light meski titik itu barangkali bukan persimpangan jalan.
Beberapa waktu lalu aku bersama anak dan istriku pergi ke daerah chinna town di city dan mendapati hal ini. Load penyeberang jalan sangat tinggi, jadi meski di depan kami ada zebra cross, kami tetap harus menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki baru kami boleh jalan. Kalau nekat menyeberang dan tertabrak, meski berada di zebra cross, bukannya uang denda yang bejibun yang bakalan diterima, tapi derita nahas yang didapat, syukur-syukur bukan maut yang mendadak menampakkan mukanya menjemput lekas-lekas…
Sejauh saya tahu, di Indonesia pemanfaatan zebra croos cukup efektif. Menolong pejalan kaki untuk lewat dengan tinggal sedikit rasa was-was. Dan, saya belum pernah tahu ada kecelakaan, seperti pejalan kaki ditabrak mobil/kendaraan lain di jalur zebra croos. Hanya memang sepertinya agak berbeda dengan yang ada di Australia. Di Indonesia, hingga saat ini, zebra croos ya cukup zebra croos, tak ditambahi dengan polisi tidur, seperti yang ada di Australia.
Salam kekerabatan.
Cukup efektif? Benarkah? Kok saya skeptis ya, paling tidak tentang ke’efektif’an zebra cross di Jakarta.
Kayaknya setiap kali saya pulang dari Sydney, selalu (iya, selalu) hampir tertabrak mobil / bus yang melintasi jalanan di depan Terminal 2 Kedatangan SoeTa :) Padahal saya udah sengaja menyebrang tepat di atas garis-garis putih zebra cross nya lho :)
Yang terakhir malah saya sampai bisa menggebrak kap mobil yang sotoy nyelonong zebra cross, padahal yang lagi nyebrang bukan cuma saya sendiri.
Dan baru tadi siang saya melihat seorang anak kecil hampir tertabrak motor yang mungkin mengira zebra cross cuma sekedar garis2 hiasan jalan?
@Don: waktu di syd kemaren temen gue cerita juga dia failed license test nya gara2 kelupaan nyelonong di zebra cross, pdhl lagi ada orang yg baru mau nyebrang hihi.
Yang paling ngegemesin kalau dibalik aja, ketika naik motor malam-malam di daerah yang agak minim lampu (padahal cukup ramai). Sering ada orang nyelonong nyabrang, … dan anehnya bukan di Zebra Cross, tapi random. Atau kadang ada yang berjalan di pinggir jalan non trotoar tapi agak nengah. Jadi berasa main game ketangkasan berkendara.hehe
Kebanyakan di Indonesia khususnya di Jakarta zebra cross pasti ada traffic light sih, alhasil pengemudi lebih manteb mantau lampunya aja. Ngak peduli ada yg lewat atau enggak
zebra cross,; kadang dinegeriku indonesia tanda2 itu seperti tak berarti…
Zebra cross di tempat saya tinggal sekarang ini dalam penafsiran saya salah satunya adalah supaya kalau pejalan kaki nyebrang dan terjadi kecelakaan, … tidak disalahkan. Soalnya kalau nyebrang ngga di Zebra Cross, tetep galakkan yang bawa kendaraan. :)
Hmm memang zebra cross dimaksudkan untuk melindungi pejalan kaki.
Di beberapa tempat di Indonesia ini efektif (mis jalan Sudirman-Thamrin), namun di tempat lain terlihat kurang efektif.
Dan yang mengkawatirkan bukan pengendara mobil, namun pengendara sepeda motor, yang kayaknya nggak punya rem…uhh sereem, mana saya paling takut nyebrang
saya juga punya pengalaman dengan zebra cross, waktu mau nyebrang, udah bener lewat zebra cross, udah lihat kanan kiri, udah jalan dengan hati-hati, ehh tau2 ada motor yang nyelonong aja, gak mau kalah ma penyebrang jalan, wuaah, hampir aja itu pengendara motor nabrak ibu-ibu d depan saya, yang kebetulan bareng nyebrang di zebra cross itu. bukannya minta maap karena kesalahan dia, yang ada malah ibu-ibu itu dimaki-maki, dibilang ga tau jalan. ya ampuuun, udah salah, pake maki2 orang yang lebih tua lagi, ckckckck,,
btw salam kenal mas donny, tulisannya bagus2
=D
Meski ada perlindungan yang sangat berpihak pada pejalan kaki, menurutku ya harus tetap berhati-hati dimanapun negaranya. Gak di Indonesia ataupun Australia, karena kalau sudah tercium bemper mobil (apalagi yang memakai bemper tanduk) si pejalan kaki tetap sebagai obyek penderita. :lol:
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
don… aku kok kurang sepakat dengan generalisasi “indonesia” dalam tulisan ini? sepertinya, “indonesia” yang dimaksud kawanmu itu adalah jakarta. sebab, aku melihat bahwa di jogja pengendara jauh lebih santun dan kalem dibanding dengan jakarta. untuk penggunaan zebra cross aku lihat juga cukup efektif. dan bahkan, di beberapa tempat, terutama di depan sekolahan, sekarang dibuat sebuah zona penyeberangan dengan warna khusus, yakni merah marun. zona itu disebut sebagai ‘zona selamat sekolah’. ukuran zona itu cukup lebar, hampir sama dengan lebar sekolahan tersebut. dan aku lihat, para pengendara yang melewati zona itu, selalu secara otomatis memelankan laju kendaraannya, meski tanpa ada petugas yang mengawasi…
kalau di Bali, sepertinya cukup bermanfaat walaupun belum maksimal, sebelum menyeberang perlu lihat situasi juga, jadi tidak bisa langsung nyebrang saat banyak kendaraan ngebut.
kalau di Bali.. kalau di bali aku belum pernah ke Bali bli. Undang undang dong :) hehe
Yang paling ngegemesin kalau dibalik, ketika naik motor malam-malam di jalan yang minim lampu (padahal cukup ramai). Berasa main game ketangkasan berkendara, terkadang ada orang yang nekat nyelonong (biasanya lari) menyeberang jalan. Jarang sekali mereka menggunakan zebra cross, dan tempatnya tidak bisa ditebak (random). Atau kadang ada yang berjalan di pinggir jalan non trotoar dan agak nengah. Tapi bagaimanapun kalau ada kejadian yang disalahkan hampir pasti pengendara.hehe
bener2 beda, ya, mas don, dengan fungsi zebra cross di negeri kita. itu artinya, peradaban australia sdh jauh lebih baik. pejalan kaki di zebra cross tak jarang malah diumpat dan dicaci. doh!
Jadi kangen aku sama lalu lintas yang beda sama di Indonesia mas. Sempat beberapa kali keluar negri dan aturan lalu lintas memang benar benar dirasakan lebih nikmat. Tulis lagi mas, apa lagi bedanya Indonesia dengan kennyamanan dan ketertiban di Aussie. Supaya DRP ngak perlu studi banding mulu ;-)
ahh..disini pun tetep kudu liat kiri-kanan dulu sebelum melenggang di zebra cross, don, ojo slonong-boy enak2 wae…
Banyak pengemudi bloon yg asal lewat aja ntah sengaja or kagak padahal udah liat ada orang (or kadang hewan) yg mau nyebrang, n sering pula gak ngasih hi-five alias minta maap, hehehe..
setidaknya yg kurasa pribadi, masih jauh lebih baik kualitas & kuantitasnya dibanding jakarta (gue sebut jakarta nih krn gue taunya di jakarta, hahhaa..).
Bedanya zebra cross di indo n luar negri
d indo: klo qta mau nyebrang tepat d dpn zebra cross, pas ada mobil mau lewat, qta nya yg hrs mengalah.. nunggu mobil nya lewat dulu
d luar negri: klo qta mau nyebrang, pas ada mobil mau lewat, mobilnya yg mengalah, mobil mendahulukan qta yg mau nyebrang.
So pemikiran org Indo n org luar sgt jauh berbeda.
Gambar zebra cross-nya mirip running text pada credit title di film Star Wars hehe. Eh, maaf di luar topik :D
di kota kecil spt muntilan, fungsi zebra cross ini malah terbilang efektif meskipun harus ada traffic light nya. Pengendara di pelosok lebih sopan di jalan sepertinya…
Tertib lalu lintas yang kurasakan paling top ada di Balikpapan, Don… disana orang tertib, nyebrang di zebra cross, dan salutnya para pengendra mobil dan motor, juga para sopir angkot, mau lho melambatkan laju kendaraan atau berhenti untuk memberi jalan pada penyeberang.
Lebih salutnya lagi, di sana juarang bgt orang meng-klakson… waktu sekali main ke Jakarta lagi.. ya ampuuun… aku sampai terkaget-kaget melihat ketidaksopanan para pengemudi… dan katroknya, aku nggak berani nyebrang sendirian! hahaha… jadi aku nunggu barengan orang lain nyebrang.. at least kalau ketabrak ada temennya … :) :)