Sama halnya dengan rumah, aku percaya kota bukan hanya berarti sebidang tanah lapang serta jajaran bangunan belaka.
Kota memberikan doa. Kota menentukan makna.
Doa dan makna bagi perjalanan hidup mereka yang berjuang di dalamnya.
Kota adalah pendukung meski bukan yang utama tentang keniscayaan hidup.
Hidup yang lebih baik, berbudaya dan berdinamika.
Hari ini, adalah hari yang sangat bersejarah dan bermakna bagiku.
Lima belas tahun. Separuh hidup yang telah kulalui, semuanya kutandaskan di Yogyakarta tertandai di hari ini, 16 Juli 2008.
Dan tahun depan, aku tak akan ada di sini lagi kecuali memang aku sedang berlibur ke Indonesia dan singgah di kota ini.
Ada sisi yang sangat emosional yang hendak kutumpahkan di sini akan tetapi aku tak yakin semuanya bisa.
Kata-kata, sehebat apapun keberadaannya tetaplah kata-kata yang takkan mampu mengurai makna hati, kesedihan maupun suka cita.
Kesedihan dan sukacita itu sendiri adalah hitam dan putih. Dua kepingan yang selalu menyertai dalam peziarahan manusia termasuk aku.
Hitam dan putih telah kulalui di Jogja, sepanjang Temon hingga Prambanan, seluas Parangtritis hingga Kaliurang…
Aku telah mendapatkan segalanya di sini.
Kesuksesan dalam bekerja, keberhasilan hidup, beribu kawan juga penyelesaian studi meski agak terlambat,
kegetiran hidup, kegagalan hingga pedih perih menatap Jogja yang dua tahun lalu berbalutkan gempa.
Sepertinya hanya istri yang memang diberikan Tuhan tak berasal dan tinggal di sini.
Ini adalah sore temaramku di Jogja setelah kulewati pagi dan siang yang begitu berwarna.
Hari beranjak malam dan tak sampai empat bulan lagi Aku akan pergi untuk sebuah perjalanan baru bersama keluarga kecilku nun jauh di sana.
Apa yang telah kudapat selama lima belas tahun di kota ini adalah bekal yang tak tergantikan untuk perjuangan yang akan datang.
Tak kan terbilang waktu untuk mampu melupakannya …
Terimakasih atas perjumpaan yang begitu indah selama ini, Yogyakarta.
(foto pada tulisan ini kuambil sepekan yang lalu.
Tulisan-tulisan yang ada di foto tersebut adalah coretan dengan bahasa Inggris seadanya di atas kasur busa lima belas tahun
yang lalu sesaat sebelum aku pergi meninggalkan Kebumen merantau ke Yogyakarta.
Hingga kini kasur tersebut masih ada dan masih digunakan di rumah orang tuaku.)
Welcome to Sydney!
Eh belom nyampe ya? :p
@Chandra: Belum hahahahaha masi empat bulan lagi!
aih aih… mas donny lg mellow mellow yag…. gila, bulug amat tuh kasu warnanya… apalagi sekarang yag…
Jadi kepengen kembali ke Jogja. Kota sejarah yang begitu indah.
Udah ketumpahan apa aja tuh kasur?
ra ngerti rep omong opo don…
RASANE…
1. gek wingi aku ketemu kowe ning GOR Amongrogo karo David
2. gek wingi aku ditompo neng GudegNet trus dadi sak kantor ro kowe
3. gek wingi aku ro kowe gojek ra karuan…idu-idu nan, ngomong saru & sara, oyak-oyakan
4. gek wingi aku ro kowe lingguh jegang ning angkringan egle “berang-berang” balapan mangan sate usus
5. gek wingi kowe ngajari aku, internet kie piye…website kie opo lan nge-print kie ngene…hehehehe
6. gek wingi aku ro kowe boncengan nggolek PS an neng gejayan trus dolanan NBA Live
7. gek wingi aku ro kowe boncengan ning solo, presentasi klien
8. gek wingi aku curhat ro kowe…bab rencana mantenku
9. gek wingi kowe ngurusi mantenku…
10. gek wingi kowe ngancani aku ning RS pas anakku lair…
11. gek wingi aku curhat masalah uripku
12. gek wingi kowe ngandani aku nek rep manten.
WE LAHHHHHHHHHH…saiki kok KOWE TEGO TENAN MALAH MINGGAT TO DONNN….
Mmmh yohh..aku mung pesen…sing ati2 yoh urip ning kono..sek akur ro bojo..tetep eling ro tanah jowo..mogo2 uripmu sukses…
aku kelangan tenan dab
miss u
astaga, dalam 4 bulan ke depan aku musti ke yk nih…btw buku2mu diwariskan ke siapa aja, Don? hehehe…
@Omphonk: Suwun dongamu, Dab!
Salah satu sing kusyukuri selama urip neng Jogja kuwi amergo aku diparengke Gusti kenal karo menungso Adhit Omphonk!
Dongamu tak suwun terus, Dab!
weitz!!! dhit! iki remon dhit! pripun kabarmu?:D eh jarene meh ngajak clubbin ditemani para jelita?:D uegh… moga2 ngga cuma omong thok!:D:D:D
Waduhhhh………Bos,4 bulan lg cerita Tunggonono nggak ada kelanjutannya lg neh?? :))
@Arie: sekarang aja udah jarang banget.. nggak pernah malah. Tunggonono smangkin liar soalnya, susah untuk mengungkap logisnya sedikitpun dari dia :)
wah suk nek koe kangen Jogja, adoh pol no Don… (hiks, aku yo gek kangen Jogja ki…)