Who Will Be The Next Indonesian Idol ?

3 Jul 2008 | Cetusan, Indonesia

Minggu ini hingga malam nanti, sisa kontestan Indonesian Idol Season 5/2008 tinggal lima orang yaitu
Gisella Anastasia (Gisel), Dyna Fransisca (Dyna),
Patudu Syammayim H.M (Patudu),
Kunto Aji Wibisono (Aji) dan Januarisman (Aris).
Tentu saja, bagi mereka yang gandrung akan pertunjukan yang dinilai negatif oleh sedikit orang itu, minggu ini hingga beberapa minggu ke depan akan menjadi minggu yang sangat
seru dan menegangkan, siapa yang tersisih dan siapa yang akhirnya terpilih menjadi Indonesian Idol 2008.

Beberapa kali ramalan komentator yang terdiri dari Titi Dwi Jayanti, Indra Lesmana dan Anang Hermansyah meleset dibandingkan hasil kontes
yang didapat dari voting sms tersebut. Dan bahkan, pada beberapa babak spektakuler, keduanya sangat bertolak belakang.

Sebut saja Della yang menurutku suaranya bahkan jauh di atas Gisel dan Dyna,
dua kontestan cewek yang masih tersisa di babak lima besar.
Siapa menyangka Della si suara emas itu dapat terdepak sejak babak-babak awal?
Lalu Ibeth yang menurutku juga jauh lebih bagus ketimbang Andi,
toh mojang periangan itu yang akhirnya malah harus terdepak lebih dulu ketimbang Andi.

So, sebagai penikmat tayangan Indonesian Idol, melalui posting ini aku tertarik untuk memberikan catatan kesan-kesan terhadap mereka,
para lima besar Indonesian Idol itu dan mencoba menakar dari sisi yang sangat personal
serta subyektif , tentang peluang masing-masing dalam pekan-pekan yang akan datang.

Inilah mereka:

Gisel
Gisella Anastasia (Gisel – Surabaya)
Berbeda dengan penampilan-penampilannya terdahulu dimana sering berujung dengan posisi Gisel pada tempat yang tak aman,
penampilannya pada, setidaknya, dua spektakular show ini semakin menawan.
Aksi panggungnya variatif, tidak monoton dan menurut pengamatanku, Gisel mampu menunjukkan talentanya sebagai seorang entertainer dan bukan hanya sebagai penyanyi saja.
Dalam babak terakhir kemarin, ia, Patudu dan Dyna secara tak disangka memegang kendali perolehan sms tertinggi ketimbang tiga rekan lainnya yang biasanya diposisikan sebagai calon
jawara yaitu Aji, Aris dan Beto.

Dari sisi suara, aku tak bisa bilang bahwa ia yang terbaik. Ia dan Dyna kalah jauh dari Della yang telah tersingkir secara mengejutkan sejak awal show.
Tapi kalau dibandingkan dengan Dyna aku tak punya pilihan lain lagi selain menjagokannya.
Ada satu hal yang harus dicatat darinya, menurutku salah satu daya tarik Gisel adalah sikap girly dan terkesan kekanak-kanakan yang lucu dan mengasyikkan akan
tetapi kenapa justru para komentator banyak mengkritik hal tersebut sebagai kelemahannya?
Ah, atau barangkali aku yang terlena oleh sikap kekanak-kanakan yang memang menggemaskan itu ? Entahlah!

Dyna
Dyna Fransisca (Dyna – Palembang)
Aku tidak tertarik sama sekali dengan dia.
Menurutku, suaranya sangat biasa, standar untuk suara-suara festival. Bagus sih bagus, tapi ya thats it.

Penampilannya pun boleh dibilang tak terlalu segar, entahlah tapi kalau boleh menyepadankan, Dyna ini adalah Andi versi cewek.
Titi DJ dulu pernah berujar bahwa Andi selalu tidak tampak fresh jika berada di depan kamera karena face nya terkesan tua, jauh ketimbang usianya.
Begitu jugalah dengan Dyna, setidaknya menurutku.

Patudu
Patudu Syammayim H.M (Patudu – Semarang)
Pendapatku mungkin berbeda dengan kalian semua, tapi menurutku peranakan Tegal ini adalah yang terbaik.
Aku suka karakter suaranya yang bulat dan tak dibuat-buat.
Meski terkesan pasaran tapi enak didengar, ia mampu membawakan lagu secara baik dan membuat kita tak perlu menebak-nebak improvisasi yang kebablasan seperti apa yang bakal dimunculkannya
seperti yang biasa ditunjukkan banyak penyanyi festival yang tak sungkan mengeluarkan improvisasi-improvisasi yang tak terlalu diperlukan itu.
Kekurangannya, menurutku adalah pada sisi entertaint-nya. Ia seperti tak memiliki perawakan pelantun tembang riang,
semua seperti dinyanyikan dengan cara sendu nan mellow serta terlalu serius.

Aris
Januarisman (Aris – Jakarta)
Pengamen kereta api ini adalah satu-satunya kontestan yang pada saat audisi membuat Titi DJ menangis.
Penampilannya waktu itu memang menawan!
Emosinya menggelegar dengan karakter suara yang sangat rock nan crunchy ini.
Saat Spektakuler Show belum dimulai, aku pun sudah berani bilang bahwa Aris calon The Next Indonesian Idol.

Namun itu adalah masa audisi yang ternyata berbeda dengan babak Spektakuler.
Susah untuk menyebut bahwa ia yang terbaik dari semua yang ada karena penampilannya naik turun.
Pilihan-pilihan lagu yang monoton yang menjurus ke genre rock khas Bandung semacam Peterpan, Ungu, ST12 dan lain-lainnya itu tampaknya harus mulai dipikirkan untuk
diganti oleh Aris jika tidak ingin terdepak sekaligus mendepak keinginan masyarakat yang sempat dibutakan dengan keindahan suaranya.
Belum lagi aksi panggungnya sering terkesan kaku mungkin karena demam panggung, apalagi kalau tanpa membawa gitar, waduh, betul kata para komentator, Aris seperti kehilangan “istri”.
Kalau untuk kelas alumni pengamen, aku sebenarnya lebih menjagokan Richo, anak Medan yang telah lebih dulu pulang itu.

Aji
Kunto Aji Wibisono (Aji – Yogyakarta)
Sebagai sesama orang Jogja, Aku menjagokan dia!
Tapi kalau aku bukan orang Jogja, barangkali aku akan berpikir-pikir untuk menempatkannya sebagai jago.

Terkadang, ketika melihat Aji tampil, aku berpikir, apakah dia itu sebenarnya? Penyanyi atau komedian?
Kadang penampilannya lebih terkonsentrasi pada aksi panggung ketimbang bagaimana caranya mengawal suaranya agar berada pada pitch yang tepat.
Getaran-getaran suaranya tak terlalu rata meski harus kuakui ia memang berbeda dari yang lainnya.
Tapi apa yang mbikin beda dia dari yang lain?
Aji-nya? Atau Jogja-nya?

Tapi yang pasti, Aji telah sanggup mengusung ke-Jogja-annya itu untuk mendapatkan dukungan sebagai yang paling berbeda dan semoga juga menjadi yang paling terbaik.
Semoga pula ia justru tak lantas terjerembab oleh ciri khas Jogja-nya hingga tak menemukan warna lain yang mungkin sebenarnya lebih cocok baginya.

Dari kelima kontestan, jika diminta untuk mencari yang terbaik hingga yang terburuk dari sisi suara maka aku akan mengurutkan Patudu, Gisel, Aris, Aji dan Dyna.
Sementara dari sisi penampilan aku pegang Gisel, Aji, Dyna, Patudu dan Aris.

Akan tetapi untuk perkiraan keseluruhan siapa yang akan menjadi The Next Indonesian Idol, tampaknya salah satu dari Gisel atau Aji yang akan dinobatkan nanti.
Kita nantikan saja bagaimana kelanjutannya dan… Indonesia memilih!

Sumber foto.

Sebarluaskan!

9 Komentar

  1. ceweknya cakep-cakep :-)
    jadi pengin ikut idol :-P

    Balas
  2. gw pegang lu aja deh don…. menjagokan lu soalnya lu ga ada matenya siih….huahahaha

    Balas
  3. kalo dibandingin dg american idol 7 kemarin, rasanya hambar banget nonton indonesian idol, trus kalo dibandingan dengan indonesian pendahulunya misalnya saat jaman rini, mike, dirly kayaknya seruan itu deh, tp untuk indonesian idol kali ini gw menjagokan dyna walaupun kadang2 sedikit mengecewakan.
    salam kenal dr gw, SUKSES!

    Balas
  4. Saya sih nonton sekena saja, tidak fanantik. Semoga yang memang tidak lantaran SMS saja; tapi kemampuan.

    Balas
  5. Wah mantap dan rinci ulasannya Mas Donny. Sepertinya bisa menggantikan salah satu dewan juri nih. :smile:

    Balas
  6. @Windy: bego!
    @Iwan: Lha.. anda kok lucu, apa nggak kurang jauh mbandingin Indonesian Idol dengan American Idol?
    @Ersis: Semoga juga Pak meski tampaknya agak ndak mungkin :) SMS tetap pegang peranan..
    @Rafki: setidaknya analisa saya masih benar hingga empat besar Pak, Dyna terlempar!

    Balas
  7. mmmm…. seperti yang kita diskusikan setiap malem rebo don, keliatannya sie yang namanya patudu itu emang yang paling yahud. memang idols (indonesian, american, dutch, bangladesh kali juga ada ya…) bergantung sama jumlah supporter yang notabene mau ngirim sms. selain itu ya dari sms dari simpatisan umum. nah yang menang tentu aja yang disukai umum. ga neko-neko, yang penting masuk dan diterima oleh teling orang kebanyakan. itu juga alasan kenapa sheila on 7 begitu populer haghaghag:D

    Balas
  8. Ada-ada saja acara seperti ini. Kalau aku jadi presiden, bakal kularang acara-acara ngak-ngik-ngok seperti ini. Tidak membentuk character building! Tidak progressif revolusioner!

    Balas
  9. dengan tersisihnya Aji minggu kemarin, sekarang tinggal Gisel yg asyik ditonton

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.