Kalau kamu ndak bisa memindahkan gunung, mendingan nggak usah teriak-teriak bahwa kamu akan memindahkan Semeru ke Sulawesi.
Kalau kamu ndak bisa menurunkan ataupun mempertahankan harga BBM, mendingan ndak usah teriak-teriak minta BBM turun,
karena apa.. karena kita memang ndak punya kuasa sedikitpun untuk mengatur BBM itu tadi.
Terlebih karena pasti sudah ada begitu buanyak blog yang menuliskan soal kenaikan BBM, makanya mending nulis dan cerita soal-soal lain.
Soal dagelan jaman dan apapun yang pokoknya mbikin kita bisa terpingkal-pingkal di tengah pedih dan sengatan hidup yang hmmmm… kian unik dan dinamik ini!
Cerita soal Indonesian Idol saja!
Biar! Biarkan kata orang yang berkomentar seperti apa buruknya acara itu!
Yang penting kita disuguhi drama kehidupan yang sebenarnya, dimana kekalahan dan kemenangan itu sama menariknya dan sama kecutnya.
Dimana sebenarnya ketenaran itu datangnya bisa tiba-tiba dan dengan cara itu pula terkadang ia pergi.
Pokoknya, selama dan asalkan ndak ngganggu orang lain ya ndak papa… Gayeng!
Kalau saya lagi suka dengan Aji, wakil Indonesian Idol dari Jogja!
Gaya nyanyinya sangat nyentrik, senyentrik wajahnya dan seunik kota asalnya.
Rambutnya kriting berantakan, wajahnya pas-pasan, jerawatan, berkacamuka lumayan lebar serta kumis yang jarang-jarang di atas bibirnya.
Matanya kriyip-kriyip dan kawat gigi masih terlihat terlalu mengganggu bolehnya mingkem, menutup mulut :)
Belum lagi didukung dengan gaya bicara, pringas-pringisnya serta guyonan khas Jogja yang benar-benar mencuri perhatian.
Semula aku tak terlalu menyukainya karena suara jazzy seperti dia kupikir akan sangat membosankan dibanding kegarangan Yanuarisman yang massa-nya bejibun itu.
Tapi seiring inkonsistensi yang ditunjukkan Aris dalam beberapa penampilan terakhirnya, akhirnya saya menjagokan Aji.
Lihat saja semalam. Dia sukses membuat lagu “Ketahuan”-nya Matta Band lebih berwibawa, naik kasta ke bangsanya Swing yang jazzy.
Didukung aransemen dari Andi Rianto, penampilannya unik dan berhasil “memperbagus” ( menurut istilah saya) lagu yang sebenarnya yahhh.. you know lah!
Saya punya feeling yang bagus tentang Aji ini meski mungkin ia tak bisa sampai menjadi juara!
Tapi setidaknya dia telah cukup berbeda ketimbang banyak temannya yang suaranya rock serta pop itu.
Sayang memang Aji datang dari Jogja, bukan dari Jakarta. Andai ia dari Jakarta barangkali ia akan begitu banyak dicintai dan di – sms- i penduduk Jakarta yang buanyak itu hingga
bukannya tak mungkin ia juara.
Meski justru yang jadi pertanyaan sekarang, dengan iklim Jakarta yang seserius dan sesibuk sekarang, mana mungkin melahirkan sosok pribadi semenarik dan seunik Ajie?
Saya sangat skeptis tentang yang satu itu!
Foto diambil dari sini.
Woo
Nak aku ngikutin kadang2 cuman pengen nonton si Gisella “eeuuhhhh” Anastasia
Huehuehuehue
@Eddy: Hehehehe.. kamu meh nonton wajah pa ndengerin suara? Nek wajah, wes lah aku ndak lepas dari Titi DJ!
Smangkin tua, smangkin menarik.
Smangkin tembem, smangkin yahud!
Lho, kamu kok skeptis begitu tho?
hiiihiii… ajii emang TOP bangeeedd!!!!
bener2 terbaek di indonesian idoool!!! hhhhhaa*
Sumpah Keren mampus tuh Aji…
Tak dukung koe Dab…
Saya juga suka banget sama aji.. cara dia nyanyi itu mampu membuat lagu Ketahuan jadi beda banget.. Jauuuh lebih bagus dari aslinya..
Kurang lebih mirip dengan David Cook-nya American Idol yang sukses berat ngebawain lagu Always be my baby nya Mariah Carey..
oiii…Ikutan ah…
Aji emang gak cakep, tapi unik abiezzz…
Suaranya unik, seunik orangnya…
Dia mampu menyanyikan lagu jadi berbeda dari yang aslinya…
dan tetep, itu semua jg berkat Arr yg di buat bang Andi R…(idola gw banget tuh)