Tulisan “keren”, tulisan “tak keren”

28 Nov 2011 | Cetusan, Digital

x: Don, tulisan loe keren-keren!
DV: errrrr…..!
Bukannya tak mau berterimakasih dibilang ?keren?, tapi persoalannya, dalam tatanan sebenarnya, pantaskah ?keren? dan ?tak keren? dijadikan patokan sebuah tulisan?
Jauh sebelum aku terbiasa menulis dulu, aku sepakat bahwa pembatas yang memisahkan derajat tulisan memang ?keren? dan ?tak keren?.
Waktu itu, tulisan keren bagiku adalah tulisan berbunga-bunga, puisi, yang kerap muncul di majalah-majalah remaja atau kerap dibacakan sebagai pesan ?cinta? oleh seorang penyiar radio dan ditujukan bagi ?yang disasar? entah siapa…

“Jauh sebelum aku terbiasa menulis dulu, aku sepakat bahwa pembatas yang memisahkan derajat tulisan memang ?keren? dan ?tak keren?.”

Istilah kata, kalau tak ada kata yang mendayu-dayu, otak lantas mengirim sinyal kepada lidah untuk berkata, ?Tulisan ini tidak keren!?
Masa?berbunga-bunga? terlewati, lalu aku berani bilang tulisan Pramoedya itu keren!?Padahal, di dalam kata-kata yang dituliskannya tak ada satupun bunga-bunga kecuali malah bunga perjuangan, dendam, semangat pokoknya yang keras-keras karena memang ia selama lebih dari separuh hidupnya mengalami hidup dalam standard yang keras.
Lama aku mencoba mendalami Pramoedya, beberapa waktu silam sebelum sekarang aku menganggap Coelho dan Salman Rushdie juga keren! Padahal apanya yang keren kalau ketika membacanya aku harus berbagi konsentrasi antara menelaah kata-katanya dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia sekaligus? :)
Hingga beberapa waktu silam aku tersadar apakah sebuah tulisan harus dikategorikan sebagai ?keren? dan ?tak keren? setelah beberapa temanku berkomentar seperti yang kutulis di kalimat pertama tulisan ini.
 

Penyampai Pesan

“Tak ada tulisan yang tak menyampaikan pesan bahkan ketika pesan dari tulisan tersebut adalah ?Tak berpesan? “

Fungsi tulisan bagiku simple, ia harus menyampaikan pesan. Tak ada tulisan yang tak menyampaikan pesan bahkan ketika pesan dari tulisan tersebut adalah ?Tak berpesan? :)
Tulisan tak mengisyaratkan dialog, beda dengan ketika kita menelpon seseorang. Kamu menelpon orang lain dan orang lain di seberang diam, kamu bisa bilang bahwa telpon kamu ?gagal? entah karena sebab apa.
Tak percaya? Coba tanya dari sekian ratus ribu orang yang membaca buku teori Hawking, berapa persen yang ?ngerti? dan berapa orang yang ?sok ngerti? lalu bilang ?Wah, tulisan doi keren!? ?
Tulisan, sama halnya dengan media penyampai pesan lainnya akan dianggap berhasil ketika ia ternyatakan. Habis perkara!
 

Ikut Arus ?Keren? dan ?Tak Keren?

“Memiliki rasa bangga atas diri sendiri adalah wujud perlawanan untuk mengalahkan label bahwa kita dan segala kreasi kita itu tak keren!”

Tapi ketika ada tulisan yang dikategorikan ‘keren’ dan ‘tak keren’, barangkali itu karena kita terlampau menarik dan membandingkan setidaknya dua tulisan ke dalam ‘kompetisi’ yang bermuara pada ‘Mana tulisan yang lebih bagus?’
Terkadang kita terlalu memasukkan segala sesuatu yang ada di sekeliling kita sebagai sebuah perlombaan. Padahal apakah sejatinya memang demikian? Tentu tidak! Ada hal yang harus dimasukkan sebagai kompetisi tapi ada pula yang harus dibuang jauh-jauh sebagai wujud bahwa kita ini adalah manusia yang tidak selamanya menyukai persaingan.
Apalagi tulis-menulis, apalah persaingan yang perlu diimbuhkan ke dalamnya selain bahwa masing-masing penulis berhak untuk menyampaikan pesannya dan wajib sadar diri bahwa pembaca tak harus membacanya lebih-lebih mengerti arti pesan lewat tulisannya, toh? Apalagi kalau pertimbangan itu pada akhirnya justru akan melemahkan kita dalam menjaga hasrat untuk tetap menulis.
Orang yang rendah diri dan orang yang ‘sok’ rendah diri akan berujar bahwa tulisannya tak keren dibandingkan si A, si B, atau.. si DV! :) Padahal apa untungnya menjadi rendah diri dalam hal seperti ini selain hanya memang pada akhirnya membuat diri kalian benar-benar rendah? Kita dulu memang pernah dijajah, tapi tak selamanya kita harus jadi kuli kan?
Memiliki rasa bangga atas diri sendiri adalah wujud perlawanan untuk mengalahkan label bahwa kita dan segala kreasi kita itu tak keren! Jadi, keluarkan kertas dan pensil atau penamu. Atau buka aplikasi menulismu di komputer atau apapun gadgetmu lalu mulailah merangkai huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat dan kalimat itu bermakna! Makna berarti menggenggam dunia!
x: Oh! Jadi tulisanmu tak keren, Don?
DV: Bukan tak keren… tapi terlepas dari keren dan tak keren, aku menulis… dan itu keren!
x: errrrrrr!

Sebarluaskan!

59 Komentar

  1. Aku menulis.
    Aku keren.
    Aku keren maka aku menulis, “Aku keren.”
    Terima kasih.
    #numpangnarsis #nggakpentingbangetyaaa

    Balas
    • Hahahaha! LoL!

      Balas
  2. saya sedang mencoba membuat komentar yang keren… :p
    *kabur..
    **balik lagi
    Menurut saya, keren atau tidak keren itu tergantung dari siapa yang memberikan penilaian. Dan saya setuju dengan anda, pada dasarnya kalau pembaca mengerti dengan apa yang disampaikan oleh penulis maka itu sudah cukup keren :-)

    Balas
    • Menurut saya, keren atau tidak keren itu tidak akan menurunkan tingkat kekerenan saya hahaha

      Balas
  3. hohoho,,. kalau menurut saya sih, tulisan keren itu yang bisa membuat pembacanya ikut merasakan apa yang dirasakan penulisnya.. :D
    dan penulis yang keren itu, adalah yang mampu menghayati kata-perkata dalam tulisannya

    Balas
    • Aku tertarik dengan statementmu “dan penulis yang keren itu, adalah yang mampu menghayati kata-perkata dalam tulisannya” ? Nggak salah? Kalau demikian, gimana kamu bisa tahu bahwa seorang penulis itu bisa menghayati kata-katanya atau tidak? :)

      Balas
  4. KEREN! :)

    Balas
    • :D

      Balas
  5. ah ngga peduli tulisanmu keren atau tidak
    yang penting kamunya sendiri merasa keren kan? Itu yang penting! hahaha
    mungkin lain kali kamu bisa bahas :
    tulisan menarik dan tidak menarik
    tulisan bagus dan tidak bagus
    hehehe

    Balas
    • Hmm, apa kerennya untuk mbahas tulisan menarik dan tidak menarik, bagus dan tidak bagus? Hehehehe :)

      Balas
  6. tulisannya banyak gitu aja kok repost eh repot :))

    Balas
    • Gajul tekan jokteng kulon! :)

      Balas
  7. Setujuuu yang penting nulis haha
    Aku pribadi berusaha menulis saja, soal barometer bagus atau tidaknya, aku gak ngejar itu (walo tentu aku terus berusaha untuk menulis sebaik dan seinformatif mungkin). Tapi pada dasarnya, kepuasan karena sudah nulis, itu yang penting ^_^

    Balas
    • True!

      Balas
  8. Tulisan keren itu ya tulisan yang bikin kita nyaman. Masalah orang lain gak bilang keren ya urusan orang lain. Yang penting aku suka, mas Don. Kamu KEREN! :lol:

    Balas
    • Kamu, Bair… Kamu keren karena kamu bilang ‘Kamu KEREN!’ :D

      Balas
  9. Aku keren gak, ya? *coba dikitik-kitik, sik…*

    Balas
    • ithik-ihik opo itik-itik?

      Balas
  10. menulis akan lebih keren bila pesan yang kita sampaikan dalam tulisan dapat membuat orang yang membaca tulisan kita mengerti.. aihihihihihi

    Balas
    • Hihihi

      Balas
  11. Cuma masalah selera, atau memang hanya kosa kata itu yang dia punya

    Balas
    • Errrrr.. maksudnya?

      Balas
  12. keren nggak keren itu kayaknya soal selera deh. hehehe. tapi setuju denganmu, tulisan itu perlu menyampaikan pesan, sekecil apa pun pesan itu. dan, kalau bisa nggak pakai bahasa yang mbulet. ada orang yang bisa menyampaikan gagasan rumit dengan bahasan yang sederhana, ada pula yang mau menyampaikan gagasan sederhana saja pakai kalimat yang membuat pembaca harus membacanya berulang kali. itu kalau menurut seleraku sih :D

    Balas
    • PR besarku adalah bagiamana menyampaikan gagasan rumit dengan bahasan yang sederhana ;) Thanks mengingatkan dan memperkaya konten tulisan ini. Menik, kamu keren! :)

      Balas
  13. om, tulisanmu awsommmmm,
    bhihikk..

    Balas
    • awsom kayak marlyn manson.. :)

      Balas
  14. waktu raditya dika dan tulisannya pertama kali booming, adik-adik sepupu saya bilang kalo itu keren, sementara teman-teman sekampus saya yang kebanyakan makan buku-buku filsafat bilang itu tulisan sampah! :twisted:
    saya sendiri, sih, selalu menganggap kalo widodo c. putro lebih keren ketimbang bambang pamungkas, meskipun dia belum pernah jadi bintang iklan

    Balas
    • Sama! Aku juga nganggep Patrick Wanggai lebih keren dari Rully Nerre atau Ellias Pical *eh :)

      Balas
  15. Kowe keren, Mbah.. Tapi… *hening

    Balas
    • tapi.. tampan :) *salam nJedhir :)

      Balas
  16. memang tulisan mas donny keren kok
    salam kenal pak :)

    Balas
    • Jadi, mas atau pak? :)

      Balas
  17. Emang kamu keren kok, eh..maksudku emang tulisan kamu keren kok! :)
    Keren tidak kerennya sebuah tulisan, menurutku tergantung selera pembacanya. Dan aku menyetujui pendapat bahwa fungsi tulisan itu adalah menyampaikan pesan. Dan keberhasilan tulisan itu adalah ketika dengan gaya bahasa yang lugas dan jujur bisa menyampaikan pesan kepada pembacanya. Lebih keren lagi kalau bisa mengubah pola pikir orang, memotivasi orang untuk terus maju dan tidak “gugur” karena dikatain “tidak keren” :)
    sekali lagi…tulisanmu emang keren kok :D

    Balas
    • Komentarmu keren :)

      Balas
  18. Kalo terminologi keren yang ada di otak saya, ya tulisan yang gampang dicerna. Soal yang rumit dan belum pernah saya mengerti sebelumnyapun bisa membuat saya manggut2. Meski berkualitas, akademistik, tapi nek nulise mubeng ngganjret yok dadi ra keren.
    Tapi setuju, menulis itu keren daripada yang tidak. :lol:

    Balas
    • ember borot.. eh bocor :)

      Balas
  19. Kalau saya pribadi tulisan keren itu adalah tulisan yang tidak hanya memiliki pesan yang ingin disampaikan tapi juga tulisan yang berhasil membuat saya bertahan untuk menghabiskannya. itu keren.
    seperti tulisan yang saya baca di blog ini, keren karena tidak ada post yang saya buka tanpa saya baca dan menyelesaikannya.

    Balas
    • Jadi ingat waktu kecil, makanan ngga enak bisa dibilang keren dong? Padahal karena Mama nungguin dr belakang dan bilang “Kalo ngga makan sampe abis, kujewer!” :))

      Balas
  20. Menurut kamus Bahasa Indonesia, arti keren adalah tampak gagah dan tangkas, jadi rasanya kata keren ini akan lebih cocok ditujukan pada tulisan yang jika dilihat dari sisi ‘penampilan’ itu memang good looking.
    Kalau memang ditujukan untuk isi pesannya, mungkin akan lebih cocok menggunakan kata ‘bagus’ :)
    CMIIW (Cendol Me If I’m Wrong :p )

    Balas
    • lebih keren kata “keren” ketimbang “bagus” :)))

      Balas
  21. Setuju dengan pendapat ada kalanya kita tidak ingin adanya persaingan ya mas.. Jadi gak ada istilahnya keren – gak keren. Atau si A lebih baik dari si B. Asal sama-sama suka, ya merasa keren untuk dirinya sendiri udah cukup kok :)

    Balas
    • Sama-sama suka? Ya menikah saja hahah :)

      Balas
  22. ya keren dong… kalo gak keren pasti gak nyasar ke sini dan kenal hehehehe

    Balas
    • Jadi kekerenan itu punya magnet untuk bikin kamu nyasar lalu kenal ya? :)

      Balas
  23. Orang keren hadir hahahaha

    Balas
    • Orang keren pergi ke pasar *ambil gendang

      Balas
  24. Sepakat dengan honeylizious. Keren itu kalau kita bisa menikmati tulisan tersebut dari awal sampai akhir.

    Balas
    • temennya honeylizious ya? :)

      Balas
  25. terlepas dari semua pro dan kontra, bagus atau tidaknya tulisan kita itu mas, saya yakin pasti ada yang dapat bermanfaat bagi beberapa orang dan mungkin juga bagi beberapa orang, tulisan kita tidak penting..
    Jadi wajar saja, kalau ada orang yang berpendapat bahwa tulisan kita tidak keren, tapi yakinlah bahwa pasti ada juga orang yang beranggapan bahwa tulisan kita sangat keren :)

    Balas
    • Pada dasarnya bagi saya sebisa mungkin tulisan punya arti terpenting sebagai penyampai pesan… kepedulian kita terhadap ‘reaksi orang’ harusnya nomer ‘sekian’ :)

      Balas
  26. tulisanmu ini semakin keren, karena dikomentari oleh orang-orang keren, termasuk aku… hahaha… :D

    Balas
  27. Tak tau lah tulisan saya keren atau tidak keren, selama bisa mengungkapkan ga peduli orang bilang apa.

    Balas
  28. David Beckham itu KEREN. Tapi kenapa cuma 1-0 semalam melawan Indonesia Selection? :D
    *apakah nyampah seperti ini tidak cukup KEREN? errrrr…

    Balas
  29. Hmmm tulisanku seperti apa ya…
    Justru akhir-akhir ini menulis merupakan kebutuhan untuk menceritakan sesuatu…walau kadang ide berjubel di kepala, sulit untuk menuliskannya.
    Apapun bentuk tulisannya, saya salut pada orang yang bisa terus konsisten menulis.

    Balas
  30. Blogger sekarang keren ko’ Om, tapi mereka akan lebih keren kalau posting rutin *seperti blog ini* :D

    Balas
  31. Yups,
    setuju kalimat membawa makna, jangankan kalimat, gambar aja membawa makna jee.. Jadi kangen photo2 mu Dabb.. membawa pesan juga….
    Eh tapi ini beneran keren lhoo, sampean berkesempatan reply komentar banyak tuh… *aja nesu ya :P

    Balas
  32. tulisan ini lumayan menampar, haha..
    setuju banget bahwa gak ada standar baku antara tulisan yang keren, cukup keren, atau yang gak keren. keren adalah ketika kita berani menyampaikan isi kepala lewat tulisan. keren itu ketika apa yg kita coba sampaikan menginspirasi, atau setidaknya ‘menjewer’ pembacanya :D

    Balas
  33. gue sebel sama orang yang lagi bbm an nih, tanya2 soal your life, trus dia bilang “kereeeeen.”, trus di waktu lain sedang berbicara tentang topik lain kali ini soal berantem sama temen misalnya, trus dia bilang “kereeeeen.” juga.

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.