• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Tulisan “keren”, tulisan “tak keren”

28 November 2011 59 Komentar

x: Don, tulisan loe keren-keren!
DV: errrrr…..!
Bukannya tak mau berterimakasih dibilang ?keren?, tapi persoalannya, dalam tatanan sebenarnya, pantaskah ?keren? dan ?tak keren? dijadikan patokan sebuah tulisan?
Jauh sebelum aku terbiasa menulis dulu, aku sepakat bahwa pembatas yang memisahkan derajat tulisan memang ?keren? dan ?tak keren?.
Waktu itu, tulisan keren bagiku adalah tulisan berbunga-bunga, puisi, yang kerap muncul di majalah-majalah remaja atau kerap dibacakan sebagai pesan ?cinta? oleh seorang penyiar radio dan ditujukan bagi ?yang disasar? entah siapa…

“Jauh sebelum aku terbiasa menulis dulu, aku sepakat bahwa pembatas yang memisahkan derajat tulisan memang ?keren? dan ?tak keren?.”

Istilah kata, kalau tak ada kata yang mendayu-dayu, otak lantas mengirim sinyal kepada lidah untuk berkata, ?Tulisan ini tidak keren!?
Masa?berbunga-bunga? terlewati, lalu aku berani bilang tulisan Pramoedya itu keren!?Padahal, di dalam kata-kata yang dituliskannya tak ada satupun bunga-bunga kecuali malah bunga perjuangan, dendam, semangat pokoknya yang keras-keras karena memang ia selama lebih dari separuh hidupnya mengalami hidup dalam standard yang keras.
Lama aku mencoba mendalami Pramoedya, beberapa waktu silam sebelum sekarang aku menganggap Coelho dan Salman Rushdie juga keren! Padahal apanya yang keren kalau ketika membacanya aku harus berbagi konsentrasi antara menelaah kata-katanya dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia sekaligus? :)
Hingga beberapa waktu silam aku tersadar apakah sebuah tulisan harus dikategorikan sebagai ?keren? dan ?tak keren? setelah beberapa temanku berkomentar seperti yang kutulis di kalimat pertama tulisan ini.
 

Penyampai Pesan

“Tak ada tulisan yang tak menyampaikan pesan bahkan ketika pesan dari tulisan tersebut adalah ?Tak berpesan? “

Fungsi tulisan bagiku simple, ia harus menyampaikan pesan. Tak ada tulisan yang tak menyampaikan pesan bahkan ketika pesan dari tulisan tersebut adalah ?Tak berpesan? :)
Tulisan tak mengisyaratkan dialog, beda dengan ketika kita menelpon seseorang. Kamu menelpon orang lain dan orang lain di seberang diam, kamu bisa bilang bahwa telpon kamu ?gagal? entah karena sebab apa.
Tak percaya? Coba tanya dari sekian ratus ribu orang yang membaca buku teori Hawking, berapa persen yang ?ngerti? dan berapa orang yang ?sok ngerti? lalu bilang ?Wah, tulisan doi keren!? ?
Tulisan, sama halnya dengan media penyampai pesan lainnya akan dianggap berhasil ketika ia ternyatakan. Habis perkara!
 

Ikut Arus ?Keren? dan ?Tak Keren?

“Memiliki rasa bangga atas diri sendiri adalah wujud perlawanan untuk mengalahkan label bahwa kita dan segala kreasi kita itu tak keren!”

Tapi ketika ada tulisan yang dikategorikan ‘keren’ dan ‘tak keren’, barangkali itu karena kita terlampau menarik dan membandingkan setidaknya dua tulisan ke dalam ‘kompetisi’ yang bermuara pada ‘Mana tulisan yang lebih bagus?’
Terkadang kita terlalu memasukkan segala sesuatu yang ada di sekeliling kita sebagai sebuah perlombaan. Padahal apakah sejatinya memang demikian? Tentu tidak! Ada hal yang harus dimasukkan sebagai kompetisi tapi ada pula yang harus dibuang jauh-jauh sebagai wujud bahwa kita ini adalah manusia yang tidak selamanya menyukai persaingan.
Apalagi tulis-menulis, apalah persaingan yang perlu diimbuhkan ke dalamnya selain bahwa masing-masing penulis berhak untuk menyampaikan pesannya dan wajib sadar diri bahwa pembaca tak harus membacanya lebih-lebih mengerti arti pesan lewat tulisannya, toh? Apalagi kalau pertimbangan itu pada akhirnya justru akan melemahkan kita dalam menjaga hasrat untuk tetap menulis.
Orang yang rendah diri dan orang yang ‘sok’ rendah diri akan berujar bahwa tulisannya tak keren dibandingkan si A, si B, atau.. si DV! :) Padahal apa untungnya menjadi rendah diri dalam hal seperti ini selain hanya memang pada akhirnya membuat diri kalian benar-benar rendah? Kita dulu memang pernah dijajah, tapi tak selamanya kita harus jadi kuli kan?
Memiliki rasa bangga atas diri sendiri adalah wujud perlawanan untuk mengalahkan label bahwa kita dan segala kreasi kita itu tak keren! Jadi, keluarkan kertas dan pensil atau penamu. Atau buka aplikasi menulismu di komputer atau apapun gadgetmu lalu mulailah merangkai huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat dan kalimat itu bermakna! Makna berarti menggenggam dunia!
x: Oh! Jadi tulisanmu tak keren, Don?
DV: Bukan tak keren… tapi terlepas dari keren dan tak keren, aku menulis… dan itu keren!
x: errrrrrr!

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan, Digital Ditag dengan:ide, menulis, tips

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. Ratrichibi mengatakan

    28 November 2011 pada 5:19 pm

    Aku menulis.
    Aku keren.
    Aku keren maka aku menulis, “Aku keren.”
    Terima kasih.
    #numpangnarsis #nggakpentingbangetyaaa

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 4:22 pm

      Hahahaha! LoL!

      Balas
  2. imadewira mengatakan

    28 November 2011 pada 5:26 pm

    saya sedang mencoba membuat komentar yang keren… :p
    *kabur..
    **balik lagi
    Menurut saya, keren atau tidak keren itu tergantung dari siapa yang memberikan penilaian. Dan saya setuju dengan anda, pada dasarnya kalau pembaca mengerti dengan apa yang disampaikan oleh penulis maka itu sudah cukup keren :-)

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 4:23 pm

      Menurut saya, keren atau tidak keren itu tidak akan menurunkan tingkat kekerenan saya hahaha

      Balas
  3. ~Amela~ mengatakan

    28 November 2011 pada 5:26 pm

    hohoho,,. kalau menurut saya sih, tulisan keren itu yang bisa membuat pembacanya ikut merasakan apa yang dirasakan penulisnya.. :D
    dan penulis yang keren itu, adalah yang mampu menghayati kata-perkata dalam tulisannya

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:04 pm

      Aku tertarik dengan statementmu “dan penulis yang keren itu, adalah yang mampu menghayati kata-perkata dalam tulisannya” ? Nggak salah? Kalau demikian, gimana kamu bisa tahu bahwa seorang penulis itu bisa menghayati kata-katanya atau tidak? :)

      Balas
  4. Beny Ricardo mengatakan

    28 November 2011 pada 5:26 pm

    KEREN! :)

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:03 pm

      :D

      Balas
  5. Imelda mengatakan

    28 November 2011 pada 6:29 pm

    ah ngga peduli tulisanmu keren atau tidak
    yang penting kamunya sendiri merasa keren kan? Itu yang penting! hahaha
    mungkin lain kali kamu bisa bahas :
    tulisan menarik dan tidak menarik
    tulisan bagus dan tidak bagus
    hehehe

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:05 pm

      Hmm, apa kerennya untuk mbahas tulisan menarik dan tidak menarik, bagus dan tidak bagus? Hehehehe :)

      Balas
  6. suryaden mengatakan

    28 November 2011 pada 7:36 pm

    tulisannya banyak gitu aja kok repost eh repot :))

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:05 pm

      Gajul tekan jokteng kulon! :)

      Balas
  7. Ceritaeka mengatakan

    28 November 2011 pada 7:49 pm

    Setujuuu yang penting nulis haha
    Aku pribadi berusaha menulis saja, soal barometer bagus atau tidaknya, aku gak ngejar itu (walo tentu aku terus berusaha untuk menulis sebaik dan seinformatif mungkin). Tapi pada dasarnya, kepuasan karena sudah nulis, itu yang penting ^_^

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:06 pm

      True!

      Balas
  8. sibair mengatakan

    28 November 2011 pada 8:58 pm

    Tulisan keren itu ya tulisan yang bikin kita nyaman. Masalah orang lain gak bilang keren ya urusan orang lain. Yang penting aku suka, mas Don. Kamu KEREN! :lol:

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:06 pm

      Kamu, Bair… Kamu keren karena kamu bilang ‘Kamu KEREN!’ :D

      Balas
  9. blontankpoer mengatakan

    28 November 2011 pada 11:11 pm

    Aku keren gak, ya? *coba dikitik-kitik, sik…*

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:06 pm

      ithik-ihik opo itik-itik?

      Balas
  10. farizalfa mengatakan

    28 November 2011 pada 11:18 pm

    menulis akan lebih keren bila pesan yang kita sampaikan dalam tulisan dapat membuat orang yang membaca tulisan kita mengerti.. aihihihihihi

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:07 pm

      Hihihi

      Balas
  11. monda mengatakan

    29 November 2011 pada 12:33 am

    Cuma masalah selera, atau memang hanya kosa kata itu yang dia punya

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:08 pm

      Errrrr.. maksudnya?

      Balas
  12. krismariana mengatakan

    29 November 2011 pada 2:13 am

    keren nggak keren itu kayaknya soal selera deh. hehehe. tapi setuju denganmu, tulisan itu perlu menyampaikan pesan, sekecil apa pun pesan itu. dan, kalau bisa nggak pakai bahasa yang mbulet. ada orang yang bisa menyampaikan gagasan rumit dengan bahasan yang sederhana, ada pula yang mau menyampaikan gagasan sederhana saja pakai kalimat yang membuat pembaca harus membacanya berulang kali. itu kalau menurut seleraku sih :D

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:08 pm

      PR besarku adalah bagiamana menyampaikan gagasan rumit dengan bahasan yang sederhana ;) Thanks mengingatkan dan memperkaya konten tulisan ini. Menik, kamu keren! :)

      Balas
  13. airyz mengatakan

    29 November 2011 pada 3:53 am

    om, tulisanmu awsommmmm,
    bhihikk..

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:09 pm

      awsom kayak marlyn manson.. :)

      Balas
  14. a.bang.tam.pan mengatakan

    29 November 2011 pada 4:09 am

    waktu raditya dika dan tulisannya pertama kali booming, adik-adik sepupu saya bilang kalo itu keren, sementara teman-teman sekampus saya yang kebanyakan makan buku-buku filsafat bilang itu tulisan sampah! :twisted:
    saya sendiri, sih, selalu menganggap kalo widodo c. putro lebih keren ketimbang bambang pamungkas, meskipun dia belum pernah jadi bintang iklan

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:10 pm

      Sama! Aku juga nganggep Patrick Wanggai lebih keren dari Rully Nerre atau Ellias Pical *eh :)

      Balas
  15. giewahyudi mengatakan

    29 November 2011 pada 5:50 am

    Kowe keren, Mbah.. Tapi… *hening

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:10 pm

      tapi.. tampan :) *salam nJedhir :)

      Balas
  16. fazza mengatakan

    29 November 2011 pada 10:16 am

    memang tulisan mas donny keren kok
    salam kenal pak :)

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:10 pm

      Jadi, mas atau pak? :)

      Balas
  17. riris e mengatakan

    29 November 2011 pada 12:12 pm

    Emang kamu keren kok, eh..maksudku emang tulisan kamu keren kok! :)
    Keren tidak kerennya sebuah tulisan, menurutku tergantung selera pembacanya. Dan aku menyetujui pendapat bahwa fungsi tulisan itu adalah menyampaikan pesan. Dan keberhasilan tulisan itu adalah ketika dengan gaya bahasa yang lugas dan jujur bisa menyampaikan pesan kepada pembacanya. Lebih keren lagi kalau bisa mengubah pola pikir orang, memotivasi orang untuk terus maju dan tidak “gugur” karena dikatain “tidak keren” :)
    sekali lagi…tulisanmu emang keren kok :D

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:11 pm

      Komentarmu keren :)

      Balas
  18. isnuansa mengatakan

    29 November 2011 pada 12:48 pm

    Kalo terminologi keren yang ada di otak saya, ya tulisan yang gampang dicerna. Soal yang rumit dan belum pernah saya mengerti sebelumnyapun bisa membuat saya manggut2. Meski berkualitas, akademistik, tapi nek nulise mubeng ngganjret yok dadi ra keren.
    Tapi setuju, menulis itu keren daripada yang tidak. :lol:

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:11 pm

      ember borot.. eh bocor :)

      Balas
  19. honeylizious mengatakan

    29 November 2011 pada 4:13 pm

    Kalau saya pribadi tulisan keren itu adalah tulisan yang tidak hanya memiliki pesan yang ingin disampaikan tapi juga tulisan yang berhasil membuat saya bertahan untuk menghabiskannya. itu keren.
    seperti tulisan yang saya baca di blog ini, keren karena tidak ada post yang saya buka tanpa saya baca dan menyelesaikannya.

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:13 pm

      Jadi ingat waktu kecil, makanan ngga enak bisa dibilang keren dong? Padahal karena Mama nungguin dr belakang dan bilang “Kalo ngga makan sampe abis, kujewer!” :))

      Balas
  20. Ipras mengatakan

    29 November 2011 pada 4:38 pm

    Menurut kamus Bahasa Indonesia, arti keren adalah tampak gagah dan tangkas, jadi rasanya kata keren ini akan lebih cocok ditujukan pada tulisan yang jika dilihat dari sisi ‘penampilan’ itu memang good looking.
    Kalau memang ditujukan untuk isi pesannya, mungkin akan lebih cocok menggunakan kata ‘bagus’ :)
    CMIIW (Cendol Me If I’m Wrong :p )

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:14 pm

      lebih keren kata “keren” ketimbang “bagus” :)))

      Balas
  21. Niee mengatakan

    29 November 2011 pada 11:47 pm

    Setuju dengan pendapat ada kalanya kita tidak ingin adanya persaingan ya mas.. Jadi gak ada istilahnya keren – gak keren. Atau si A lebih baik dari si B. Asal sama-sama suka, ya merasa keren untuk dirinya sendiri udah cukup kok :)

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:14 pm

      Sama-sama suka? Ya menikah saja hahah :)

      Balas
  22. fekhi mengatakan

    30 November 2011 pada 3:58 am

    ya keren dong… kalo gak keren pasti gak nyasar ke sini dan kenal hehehehe

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:15 pm

      Jadi kekerenan itu punya magnet untuk bikin kamu nyasar lalu kenal ya? :)

      Balas
  23. Aryo Seno mengatakan

    30 November 2011 pada 12:43 pm

    Orang keren hadir hahahaha

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:15 pm

      Orang keren pergi ke pasar *ambil gendang

      Balas
  24. faizalramadhan mengatakan

    30 November 2011 pada 1:02 pm

    Sepakat dengan honeylizious. Keren itu kalau kita bisa menikmati tulisan tersebut dari awal sampai akhir.

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 5:15 pm

      temennya honeylizious ya? :)

      Balas
  25. Endy mengatakan

    30 November 2011 pada 4:09 pm

    terlepas dari semua pro dan kontra, bagus atau tidaknya tulisan kita itu mas, saya yakin pasti ada yang dapat bermanfaat bagi beberapa orang dan mungkin juga bagi beberapa orang, tulisan kita tidak penting..
    Jadi wajar saja, kalau ada orang yang berpendapat bahwa tulisan kita tidak keren, tapi yakinlah bahwa pasti ada juga orang yang beranggapan bahwa tulisan kita sangat keren :)

    Balas
    • DV mengatakan

      30 November 2011 pada 4:21 pm

      Pada dasarnya bagi saya sebisa mungkin tulisan punya arti terpenting sebagai penyampai pesan… kepedulian kita terhadap ‘reaksi orang’ harusnya nomer ‘sekian’ :)

      Balas
  26. Outbound Malang mengatakan

    30 November 2011 pada 5:51 pm

    Anda Keren.

    Balas
  27. vizon mengatakan

    30 November 2011 pada 9:12 pm

    tulisanmu ini semakin keren, karena dikomentari oleh orang-orang keren, termasuk aku… hahaha… :D

    Balas
  28. amdhas mengatakan

    1 Desember 2011 pada 10:20 am

    Tak tau lah tulisan saya keren atau tidak keren, selama bisa mengungkapkan ga peduli orang bilang apa.

    Balas
  29. pety puri mengatakan

    1 Desember 2011 pada 1:12 pm

    David Beckham itu KEREN. Tapi kenapa cuma 1-0 semalam melawan Indonesia Selection? :D
    *apakah nyampah seperti ini tidak cukup KEREN? errrrr…

    Balas
  30. edratna mengatakan

    2 Desember 2011 pada 10:07 am

    Hmmm tulisanku seperti apa ya…
    Justru akhir-akhir ini menulis merupakan kebutuhan untuk menceritakan sesuatu…walau kadang ide berjubel di kepala, sulit untuk menuliskannya.
    Apapun bentuk tulisannya, saya salut pada orang yang bisa terus konsisten menulis.

    Balas
  31. Kaget mengatakan

    2 Desember 2011 pada 3:35 pm

    Blogger sekarang keren ko’ Om, tapi mereka akan lebih keren kalau posting rutin *seperti blog ini* :D

    Balas
  32. Maztrie Utroq mengatakan

    3 Desember 2011 pada 2:24 pm

    Yups,
    setuju kalimat membawa makna, jangankan kalimat, gambar aja membawa makna jee.. Jadi kangen photo2 mu Dabb.. membawa pesan juga….
    Eh tapi ini beneran keren lhoo, sampean berkesempatan reply komentar banyak tuh… *aja nesu ya :P

    Balas
  33. venus mengatakan

    7 Desember 2011 pada 11:44 am

    tulisan ini lumayan menampar, haha..
    setuju banget bahwa gak ada standar baku antara tulisan yang keren, cukup keren, atau yang gak keren. keren adalah ketika kita berani menyampaikan isi kepala lewat tulisan. keren itu ketika apa yg kita coba sampaikan menginspirasi, atau setidaknya ‘menjewer’ pembacanya :D

    Balas
  34. ariemega mengatakan

    16 Desember 2011 pada 2:33 pm

    gue sebel sama orang yang lagi bbm an nih, tanya2 soal your life, trus dia bilang “kereeeeen.”, trus di waktu lain sedang berbicara tentang topik lain kali ini soal berantem sama temen misalnya, trus dia bilang “kereeeeen.” juga.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT