Tujuh terbaik dari Sheila yang tujuh itu!

8 Mei 2014 | Cetusan

Aku susah untuk tertarik membuat postingan sambung-menyambung dengan post blogger lain bahkan untuk sekadar blogwalking pun akhir-akhir ini sudah jarang sekali kulakukan.

Tapi ketika Mas Iwan @temukonco?men-tweet perihal postingan milik @masjaki?tentang tujuh lagu terbaik milik Sheila On 7 versinya (click di sini untuk membacanya), tak berpikir lama, kusingkirkan tulisan yang sejatinya muncul hari ini dan menulis tujuh lagu terbaik karya band asli Jogja itu tentu menurut versiku sendiri!

Aku penggemar U2, menggilai Coldplay segilaku terhadap Queen, Pink Floyd dan John Lennon utamanya setelah ia hengkang dari Beatles. Pagi-pagi musim dinginku penuh jejalan Metallica, Green Day dan Foo Fighter di telinga tapi ketika mendengar Erros(gitaris) membesut intro ?Dan? atau saat Duta, vokalis, menyanyikan reff ?Celakanyaaa?? (Seberapa Pantas) aku tak bisa menolak kenyataan indah bahwa aku adalah bagian dari keluarga besar Sheila Gank, sebutan untuk fans beratnya Sheila On 7!

Bukan hanya karena mereka berasal dari Jogja, atau pula bukan karena eks gitaris mereka, Shakti, adalah kawan dekatku di De Britto dulu.. tapi sebenarnya sejak mereka mengeluarkan album pertama kali tahun 1999, bahkan sejak single ?Kita? mereka perkenalkan lewat ajang musik indie di Geronimo FM, sekitar setahun sebelumnya, aku sudah menyukai mereka!

Lalu kenapa aku begitu menggilai mereka, sesuatu yang banyak kawanku bilang kontras banget dengan deretan pemusik manca yang kusebut di atas?

Suka-tak-suka, musik-musik Sheila adalah musik yang mengawal masa early twenty ku, masa dimana banyak sekali hal-hal yang terjadi yang pada akhirnya banyak mengubah arah hidup dan karakterku kini.

Jawabannya hanya satu. Suka-tak-suka, musik-musik Sheila adalah musik yang mengawal masa early twenty ku, masa dimana banyak sekali hal-hal yang terjadi yang pada akhirnya banyak mengubah arah hidup dan karakterku kini.

Jadi, apa saja ketujuh lagu terbaik mereka? Dengan berat hati, karena sulit sekali memilah tujuh dari sekian puluh yang terbaik, inilah pilihanku!

 

Dan (Self Titled – 1999)

Ini lagu yang sangat emosional.

Ada begitu banyak peristiwa muram (percintaan, maksudku) yang kualami di akhir era 90an yang secara tak sengaja seolah memilih ?Dan? sebagai ?soundtrack? nya sendiri!

Bahkan kalau diputar sekarang, dari nada pertama hingga terakhir lagu ini dimainkan, pikiranku bisa terpantik ikut jatuh muram mengenang peristiwa-peristiwa waktu itu. Waktu aku terperosok, terkhianati dan o well, ditinggal begitu saja ketika sajak cinta tengah kunikmati di awang-awang? (arggghhh? kalian bahkan ga percaya kan aku bisa menulis begini?!)

Bukan.. bukannya aku yang gagal move on dari kemuraman cerita lalu, tapi justru kehebatan lagu ?Dan? itu sendiri yang seolah mampu menarik ke atas ingatan yang barangkali sudah ada di palung paling dasar otakku. Mungkin Malaysia perlu menyewa submarine sekeren lagu ?Dan? untuk menarik MH370 jika ia benar-benar tenggelam di palung terdalam samudra.

Struktur lagu ini sangat sempurna dan dewasa dengan memasukkan satu per satu unsur instrumen, tidak langsung begitu saja seolah membangun emosional secara rapi, bertahap dan maaf, sekali lagi harus kukatakan.. sempurna!

Padahal kalau ditilik dari usia mereka saat itu yang rata-rata masih 19-an, emosi dan ego bermusik mereka pasti sedang tinggi-tingginya.

Kepiawaian Erros dalam memilih petikan dan riff pada bagian intro serta verse juga brilian. Interlude besutannya sederhana tapi lengkingannya seolah melanjutkan emosi lagu ini hingga ke titik kulminasinya.

Permainan bass Adam juga adalah yang terbaik dibanding semua permainannya di lagu-lagu lain setidaknya hingga kini. Perhatikan bagian verse, ia jenius sekali memilih nada yang harus dimainkan seolah berkelindan dengan vokal Duta di atas titian ?senyap? drum yang dibangun Anton.

Hal lain yang tak boleh ditinggalkan adalah liriknya yang brilian. Coba simak bagian ini,

caci maki saja diriku
bila itu membuatmu
kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala?

…cinta memang soal pengorbanan. Ketika orang yang kita cintai bahagia, cinta berada di puncak tertinggi dengan pengorbanan diri sebagai tonggaknya melebihi segala hal yang telah, sedang dan pernah akan ada dalam kehidupan ini

Pada akhirnya, cinta memang soal pengorbanan. Ketika orang yang kita cintai bahagia, cinta berada di puncak tertinggi dengan pengorbanan diri sebagai tonggaknya melebihi segala hal yang telah, sedang dan pernah akan ada dalam kehidupan ini dan… ?Dan? mengaktualkan hal itu secara brillian!

 

Temani Aku (Kisah Klasik Untuk Masa Depan – 2000)

Setelah terseok-seok oleh ?Dan?, ?Temani Aku? yang ada di album kedua ini seolah menjadi awal kebangkitanku dulu!

Lagu ini menjadi salah satu ?soundtrack? hubunganku dengan Joyce, mantan pacar yang kini jadi istri dan ibu bagi anak-anakku.

Aku bahkan pernah membuat sebuah flash clip ketika ?memperingati? 2 tahun jadian dengannya, 2002 silam dengan soundtrack lagu ini. Flash clip itu kutampilkan di blog lama, donnie.or.id. Sampai sekarang clip itu masih kusimpan tapi mohon maaf tak bisa kupertontonkan di sini karena istriku, Joyce, belum mengijinkannya hehehe?

Oh ya, dari sisi lagu, selain ke-simple-annya, hal yang kusuka dari ?Temani Aku? adalah interlude gitar yang kupikir awalnya dimainkan Erros ternyata oleh Shakti.

 

Sahabat Sejati (Kisah Klasik Untuk Masa Depan – 2000)

Pernah suatu waktu dulu aku sedang bepergian dengan salah satu sahabatku, Adhit Omphonk. Dalam perjalanan kami memutar lagu itu dan ia tiba-tiba berkata, ?Bayangkan nanti kalau kita udah nggak bareng-bareng lagi trus nyanyiin lagu ini rasanya pasti gimanaaa gitu!?

Ya, lagu ini memang bicara soal persahabatan dan setiap orang yang menghargai arti persahabatan seharusnya suka juga dengan lagu ini.

Secara musikalitas aku suka karakter gitar Erros dan Shakti di sini yang tak terlalu gahar tapi rock sekali dan coba simak penggalan lirik ini, ?Merdeka kita? kita merdeka!? Juara, kan?!

Hal yang agak membuatku tak terlalu sreg adalah gebukan drum Anton yang menurutku agak sedikit keluar dari tempo pada bagian akhir padhal sejak awal sudah disusun dengan rapi dan konsisten.

Tapi overall tetap OK lah!
Tema lagu dan aransemen secara keseluruhan tetap tak terbantahkan untukku menempatkan lagu ini di posisi ketiga!

 

Kisah Klasik Untuk Masa Depan (Kisah Klasik Untuk Masa Depan – 2000)

Bagiku, lagu ini ?menyeruak? agak terlambat.
Dirilis sebagai bagian dari album yang memiliki judul sama, Kisah Klasik Untuk Masa Depan pada 2000, aku mulai merasakan kekuatan lagu ini ketika mulai berpikir untuk pindah ke Australia, awal paruh kedua dekade silam.

Simply karena, aku akan pindah ke Australia meninggalkan Jogja dan Indonesia beserta seluruh isinya dan tantangannya adalah bagaimana membuat peristiwa-peristiwa terakhir yang kujalani dan alami di Jogja waktu itu menjadi kisah-kisah klasik yang menarik untuk kukenang di masa depannya yaitu sekarang-sekarang ini.

Orang banyak bilang lagu ini cocok sekali untuk acara perpisahan dan itu memang benar tak terbantahkan terutama ketika mendengar paparan Duta berikut,

Bersenang-senanglah
Karena hari ini akan kita rindukan di hari nanti
Sebuah kisah klasik untuk masa depan

Bersenang-senanglah
Karena waktu ini akan kita banggakan
Di hari tua

 

Yang Terlewatkan (Menentukan Arah – 2008)

Dari banyak grup band Indonesia yang sekarang semakin ke-melayu-melayuan, Sheila On 7 menurutku yang tetap punya karakter dan mempertahankan itu dari awal karir mereka.

Dari banyak grup band Indonesia yang sekarang semakin ke-melayu-melayuan, Sheila On 7 menurutku yang tetap punya karakter dan mempertahankan itu dari awal karir mereka.

Dan lagu Yang Terlewatkan ini adalah salah satu buktinya. Diambil dari album ?Menentukan Arah? 2008, lagu ini kuat sekali sisi akustiknya.

Pemilihan penggunaan drum brush stick oleh Brian yang menggantikan Anton di posisi drum sangat tepat. Kalau istilahnya Agnes Monica, ?kawin banget? dengan sound gitar Erros yang crunchy, kering dan akustik?

Oh ya, dari sisi lirik, lagu ini semakin menguatkanku bahwa SO7, setidaknya Erros yang paling banyak mencipta lagu, sangat sering menggunakan kata ?hebat?.

Soal tema lagu? Asik! Barangkali cocok bagi kalian yang sudah merit atau terlanjur terikat tapi lalu mengenal seorang yang pesonanya lantas membuat kita berpikir, ?Duh, coba ketemunya dulu sebelum nikah tentu kau tak kan terlewatkan!?

Ah, kali ini tentu bukan aku! Kamu barangkali? Kalian? Hayo, ngaku!

 

Berai (Self Titled – 1999)

Awalnya aku tak suka lagu ini.
Hingga akhirnya aku menyaksikan konser akustik Sheila On 7 di Java Cafe (doohh. jadul banget yah!) akhir 1999 lalu dan aku terpukau ketika mereka memainkan lagu Berai.

Secara musikalitas, hal paling menarik dari Berai adalah ketika suara Duta ditimpa (sandwich) oleh suara backing vokal wanita yang memainkan nada satu oktaf di atas vokalis Sheila On 7 itu.

Aku sangat-sangat-sangat suka pada frase lirik ini, ?Kau kemasi kasih sayangmu?

Berai, bagiku adalah ?Dan? versi yang lainnya.
Lagi-lagi, Erros adalah bintangnya. Pilihan nada pada intro sekali lagi sudah menjanjikan kemuraman itu sendiri, kemuraman tingkat dewa!

 

Sephia (Kisah Klasik Untuk Masa Depan – 2000)

Susah untuk tak suka pada lagu ini tapi awalnya aku ragu-ragu untuk menempatkannya di sini karena takut pendapatku telah terintervensi pendapat publik ketika mereka menilai bahwa lagu Sheila On 7 yang paling ngetop ya Sephia.

Dekade lalu bahkan istilah ?Sephia? marak digunakan untuk menyebut selingkuhan (wanita) sebagai ?Sephia-mu?.

Tapi aku harus mengakui blending antara musik mereka dengan orkestra itu ?OK banget?

Didukung lagi tema yang sangat aktual dan eh satu lagi, ada nggak dari kalian yang pernah nyanyiin plesetannya Sephia digabung dengan Begadangnya Rhoma Irama? Jadinya begini,

?Slamat tidur kekasih gelapku?
kalau tiada artinya..
begadang boleh saja kalau ada perlunya!
?

Happy birthday Sheila On 7! Teruslah berlayar!

Sebarluaskan!

37 Komentar

  1. Album Kisah Klasik Untuk Masa Depan memang lagunya bagus-bagus!

    Balas
  2. Sephia, lagu paling “gelap” milik SO7. Nggak pernah nyangka bahwa SO7 yang waktu itu identik sama anak muda yang positif punya lagu seperti itu. Liriknya cerdas banget. Aku sih setuju kalo Sephia adalah lagu paling ngetopnya Sheila mas!

    Balas
    • Woh, Kokoh Vindrasu berkomentar… :)

      Balas
  3. Yaoloooo… Java kafe ik. Kuwi tahun aku lagi sombong2nya karena jadi primadona haha… Tahun berapa itu ya?

    Bicara soal SO7, bicara tentang kebencianku pada lagu “Sephia”.

    Udah. Gitu aja. Ndak nanti malah curhat. :))

    Balas
    • Kenafa, Mah? Pernah di-sephia-in ya? :)

      Balas
  4. kalimat “kau tetap ter-muah di hati” dari lagu “Terima Kasih Bijaksana”, adalah salah satu kalimat paling epic yang pernah saya dengarkan..

    Balas
    • Ya, itu juga salah satu yang sangat kusuka. Makanya sangat susah untuk memilah tujuh dari puluhan yang terbaik :)

      Balas
  5. Ha..ha..ha…
    Jadi inget tahun 2001-2002, aku ngrantau ke ibu kota, ketika nulis surat untuk si bunga desa selalu menyelipkan bait dari lagu So7 :)

    Btw, Berkelindan itu apa to mas Don?

    Balas
    • Buka kamus, Mas Dab :)

      Balas
  6. “Dan” itu memang dancuk !
    “Berai” bikin berair.

    Wis ahh… :D

    Balas
    • Wekekekeke… ayo gawe versimu! Untuk U2 juga barangkali? Kalo U2 aku udah nggak bisa sama sekali karena terlalu susah memilah 7 atau 10 atau bahkan 20 dari sekian ratus yang baik :)

      Balas
  7. aku suka lagu Dan. waktu itu habis putus. haha. lagi itu rasanya jadi pas banget. :D

    Balas
    • Nah! Bener, kan? :)

      Balas
  8. waaah.. lagune cuma satu yang sama ya di list ini dengan list saya. Tapi syukurlah pas lagu yang “Sahabat Sejati” ya :D

    Balas
    • Iya, Sahabat! :)

      Balas
  9. Beberapa hari ini aku terngiang-ngiang lagi lagu Dan.. sampai bela-belain browsing cari cover versionnya lagu ini. dan sempat menemukan cover version versi Tohpati dan Dewa Budjana di youtube. dan memang Dancuk betul..

    Balas
    • Yoi. Sakti sejak detik pertama hingga detik terakhir lagu ini dikumandangkan.

      Balas
  10. waaaaaaa…jeronimo ef em ada disini…waaaaa…tengkyuuu…
    #eh…ini tentang syila ya..ciamik tulisannya…teruskan mas…

    Balas
    • Makasih… :) Diulas di heronimo fm dong tulisan ini! :)

      Balas
  11. kayaknya jarang ada yang suka “Jangan Beritahu Niah” ya :D

    Balas
    • Beberapa.. mungkin salah satunya kamu? :) Ayo bikin 7 lagu SO7 menurut versimu…

      Balas
  12. jika meembaca tulisan tulisan mengenai Sheila on 7, seolah menjadi orang yang “mlipir” jika membacanya. ternyata saya tak lebih muda dari tulisan tulisan seperti ini,

    walaupun sempat menulis di mrgostuquwh.blogspot.com/2014/05/18-tahun-sheilaon7.html aku menjadi orang yang selalu banyak belajar tentang orang orang sepertimu mas?

    Balas
    • Oh ya? :) Thanks :)

      Balas
  13. waaah waaah waaah…..dahsyat sekaleeee reviewnya,sama kerennya dg tulisan mas temukonco hahahha duuuuuh kok aku ketinggalan momen nulis ini ya….
    Terbersit dalam benakku ingin merangkai 7 lagu legend So7 versiku…halah!! hahahha

    Java cafeee…..kuwi tempat bersejarah buatku,tempat dimana pertama kali aku menemukan ‘rumah’ ketika pertama kali ‘minggat’ ke Jogja yang tidak kenal siapapun. *loh malah syurhat hahahha salah fokus

    Balas
    • Ayo, dibikin versimu! :)

      Balas
  14. Lagu Kisah Klasik Untuk Masa Depan, menjadi lagu perpisahan SMA.. semua sukses nangis. Oh iya lagu “Itu Aku” aku nyanyiin di depan pacar hohoho.. konon katanya [mantan]pacarku itu mirip banget sama Eros

    Balas
    • Hehehe… gitu ya? Lagu ‘Itu Aku’ itu kan yang sealbum dengan ‘Radio’ ya?

      Balas
  15. Hamdallah akhirnya bisa juga buka blogmu setelah sekian lama mas. Waktu itu errooorr terus. Untuk lagu Sheila ini, aku setuju semua kecuali Sephia. Lagu S07 paling boring dan gak menarik. Apalagi setelah jadi soundtrack sinetron berjudul sama. Hahaha.. Kalau boleh menambahkan, ada kerinduan dan kemegahan tersendiri di salah 1 lagu Sheila yang tidak kamu tulis mas, yaitu Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki. Hal ini dideskripsikan dengan sangat baik dalam blog ini >> http://budiwarsito.net/?s=sheila. Sering2 nulis yang begini mas. Menyegarkan. :)

    Balas
    • Wah, ikut seneng akhirnya blog ini bisa dibuka dengan mudah olehmu, Titiw :)

      Balas
  16. Saya termasuk salah satu penggemar SO7 karena masa awal pacaran saya dulu dengan istri pas ketika SO7 mulai terkenal :D

    Yang paling terkenang bagi saya adalah lagu “Kita” dan “Pede”.

    Balas
    • Ya, kita sebaya, Bli ;)

      Balas
  17. yen aku…entahlah..yen krungu lagune Sheila on 7 mesti kelingan Jogja…trus jadi rodo melow melow piye ngunu…
    aku suka semua lagu mereka..apik kabeh menurutku

    Balas
  18. ketika baca blog ini langsung tumpah semua lagu SO7 di otak.
    Saya hampir semua lagu saya suka, dan hampir semua lagu yang sangat berkesan (banyak moment yang bisa dicurhatin mas lol)

    tapi lagu yang masih saya favorit kan dan saya nantikan moment untuk menyanyikannya adalah Kau Kini Ada

    hayo ada yang tau??

    Balas
    • Wah yang mana? Share dong, ada youtubenya? Penasaran nih!

      Balas
  19. Mungkin Malaysia
    perlu menyewa
    submarine sekeren
    lagu ?Dan? untuk
    menarik MH370
    jika ia benar-benar
    tenggelam di
    palung terdalam
    samudra.
    pernyataanmu iki ‘asu’ Mas
    haha..
    aku bukan sheila gank bahkan nek tak pikir lagu paling ngeh nggo aku mung Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki, baik secara musikal sing nggawa orkestra ke dalam lagu maupun secara lirik
    tp ga bisa memungkiri akeh lagune sing dadi soundtrack kehidupanku
    keseluruhan lagu2 sheila Jogja banget sekarang cukup memnyanyikan lagu mereka wis mewakili kerinduan akan Jogja selain lagu Yogyakartane Kla..
    sukses buat Sheila on 7..

    Balas
  20. reviu menarik:

    apalagi tentang yang terlewatkan…. duhh… rasane nggerus nang ati

    Balas
    • Nggerus, dab… nggerus :)

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.