• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Tim Hore

30 Maret 2017 Tinggalkan Komentar

Sebenarnya aku pengen menggunakan istilah buzzer dalam tulisan ini, tapi kayaknya istilah tim hore lebih baik.

Tiga tahun lalu aku adalah tim hore-nya Jokowi, setidaknya aku menganggap demikian karena setiap ada percakapan tentang Jokowi dimanapun, aku ikut hore-hore.

Terlebih waktu itu, dalam Pilpres 2014, lawannya adalah Prabowo Subianto, tentu aku lebih meng-hore-hore-kan mantan walikota Solo itu ketimbang dirinya meski Prabowo sendiri dua tahun sebelumnya juga ikut mendukung Jokowi, ikut hore-hore dalam Pilgub DKI Jakarta 2012.

Level ‘hore-hore’ ku pun cukup tinggi, setidaknya menurut diriku sendiri. Kalian yang membaca blog ini sejak dulu tentu ingat bagaimana aku dan kawan-kawan di Sydney mengkoordinir kampanye Jokowi – JK di muka landmark kota Sydney yaitu Opera House. Aku (dan kawan-kawan) berhasil mendatangkan sekitar tiga ratus anak bangsa dari sekitar Sydney untuk ikut berhore-hore mendukung Jokowi – JK dan secara ultra heroik kutuangkan dalam tulisan bertajuk Tiga Ratus Anak Bangsa Menggedor Lantai Surga. Itu adalah tulisan kedua yang menyebar kemana-mana setelah sebelumnya tulisan yang kujadikan pernyataan sikapku untuk mendukung Jokowi kudaraskan di sini, Dulu Aku Memilih Prabowo .

Lalu sejarah akhirnya memang memihak pada Jokowi – JK, mereka menang dalam Pilpres menggantikan rejim SBY – Boediono yang berkuasa sejak lima tahun sebelumnya.

Sayangnya tak sampai setahun berselang, kecewaku muncul pada Jokowi lalu hilang pula ‘hore-hore’ ku terhadapnya. Semua bermula karena Jokowi menolak grasi hukuman mati dan aku adalah penolak konsep hukuman mati.

Bagiku, penolakannya waktu itu lebih didasari pada sikap untuk ‘menunjukkan sikap’ terhadap dunia internasional bahwa dia adalah presiden, meski baru tapi adalah sosok yang tak bisa ‘diajak main-main’ dalam hal hukum dan ketegasan lantas dorrrr! eksekusi hukuman mati tahap pertama pun dilaksanakan.

Masih belum hilang bau mesiu, beberapa bulan kemudian…. dorrrr! putaran kedua eksekusi mati lagi-lagi diadakan setelah Jokowi menolak memberikan grasi. Akupun bersikap. Aku tak mau dan tak sudi lagi jadi tim hore-nya dan menuang sikapku itu dalam tulisan yang kuberi judul berlawanan dengan apa yang dulu pernah kutulis, Dulu Aku Memilih Jokowi.

Tapi kalau tak salah setahun lalu, aku belajar dan mengevaluasi sikapku tadi dan betapa aku sadar bahwa aku telah salah! Meski menolak grasi hukuman mati, Jokowi toh banyak melakukan hal-hal baik yang sebenarnya kudukung! Mulai dari percepatan pembangunan di luar Jawa yang makin lama makin kentara hasilnya, sikap tegasnya terhadap korupsi, pribadinya dan keluarganya yang tetap low profile meski telah menjabat sebagai RI 1… semua adalah hal-hal baik yang harusnya kudukung juga tapi lantas kucuekin gara-gara aku sudah memutuskan untuk tak jadi tim horenya lagi.

Lalu dalam sebuah permenungan, aku menyadari akar persoalannya sebenarnya bukan pada keputusanku untuk mundur waktu itu tapi lebih jauh lagi ke belakang justru pada saat aku maju untuk menjadi tim horenya Jokowi which was… sekitar tiga tahun silam!

Apakah sumber kesalahan itu?
Simple, harusnya aku tak jadi tim hore Jokowi! Harusnya aku jadi tim hore nilai-nilai baik yang diusung dan diperjuangkan Jokowi! Aku menjadi tim hore ‘siapa’ dan memilih untuk tak jadi tim hore ‘apa’, tim hore yang peduli pada ‘person’, bukan ‘reason’. Akibatnya, ketika aku kecewa padanya, aku memilih untuk tak melihatnya sama sekali! Tepat sekali dengan apa yang kualami terhadap Jokowi terkait kebijakannya tentang penolakan grasi hukuman mati itu tadi.

Lalu hari-hari ini sekalangan orang meributkan Denny, tim horenya Jokowi yang suka seruput kopi itu. Tanpa pengetahuan lengkap tentang latar belakang pembangunan pabrik semen di Rembang, ia yang konon jumlah pembacanya puluhan ribu biji itu menyerang dan menerjang pokoknya membela yang di-hore-hore-innya, Jokowi. Padahal aku tak tahu apakah ia sendiri paham seberapa dalam masalahnya, seberapa jauh persoalan itu bisa ditindaklanjuti Jokowi atau seberapa mungkin Jokowi untuk bisa menganulir keputusan Gubernur yang terkesan nekat memberikan ijin pembangunan pabrik semen tadi.

Hingga akhirnya nama Denny yang selama ini begitu berkejora sebagai tim hore jadi agak tercoreng di muka tim hore Jokowi lainnya yang lebih berperan sebagai tim hore apa dan bukannya siapa… tim hore nilai-nilai ketahanan lingkungan ekologis ketimbang tim hore Joko Widodo.

Menggelikan? Tidak! Aku menyadari dan maklum karena diri ini dulu juga pernah berada pada ‘sepatu’ yang sama dengan Denny. Hanya saja, kasus ini biarlah jadi pembelajaran yang lebih baik ke depannya karena masih banyak hal yang bisa kita hore-hore-in bersama. Tak hanya soal Pilkada Jakarta karena awal tahun depan pun ada ‘hore-hore’ lainnya yaitu Pilkada Jawa Barat dan Jawa Timur kemudian setahun berikutnya ada hore-hore besar yaitu Pemilu.

Jadilah tim hore yang beradab, tim hore yang cerdas yang mengangkat nilai dan tidak waton sulaya pokoknya pejah gesang ndherek si A atau si B atau si C.

Seruput? Semaput!

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan Ditag dengan:buzzer, Digital

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT