Tiga tahun…

20 Des 2010 | Aku, Australia, Cetusan, Indonesia

Hari ini, tepat tiga tahun yang lalu, blog ini untuk pertama kali resmi kuluncurkan.
Pada saat itu, bahkan aku sendiri tak menyangka bahwa hari ini akan ada dengan blog ini tetap terus mengembara di ranah maya. Sebuah rentang waktu yang belum bisa dikatakan sesuatu yang panjang meski ia juga bukan waktu yang singkat. Namun, terlepas dari itu semua, satu hal yang paling penting yang ingin kukatakan adalah blog ini sangat berarti bagiku.

Saksi Sejarah

Periode tiga tahun ke belakang boleh dibilang adalah periode bersejarah dalam hidupku.
Setelah menghabiskan 31 tahun hidup di Indonesia, November 2008 aku memulai peziarahan hidup baru di Australia. Bukan sesuatu yang mudah, tentu saja. Ada begitu banyak pemikiran-pemikiran yang melatarbelakangi proses perpindahan itu. Ada begitu banyak kejadian-kejadian yang bisa dijadikan ‘tetenger’ penanda ketika proses menjelang, saat dan setelah perpindahan terjadi.
Nah, keberadaan blog ini lalu menjadi sangat penting terkait dengan pemaparan di atas karena mau tak mau, DonnyVerdian.Net adalah pengumpul dokumentasi terlengkap prosesi demi prosesi itu. Aku mengibaratkan keberadaannya seperti sebuah tape recorder yang selama proses itu merekam nyaris semua yang boleh terjadi.
Hingga kini, di sela-sela waktu entah itu di antrian kereta api di stasiun, saat makan siang atau dimanapun dan kapanpun, membuka arsip blog ini terutama pada sekitar perpindahan dari Indonesia ke Australia tak jarang membuatku merasa seperti kembali berada pada saat tulisan-tulisan itu kususun dan kuterbitkan. Semacam ada kerinduan, ada rasa yang menghentak-hentak, which is good karena ini pertanda bahwa aku cukup berhasil merekam semuanya ke paparan kata-kata, kan?

Tampungan Pemikiran

DonnyVerdian.Net bukanlah blog pertamaku. Sejatinya, bahkan sejak Februari 2002 aku telah mulai mengenal dunia blog melalui domain name terdahuluku, donnie.or.id.
Perbedaan antara apa yang ada di sini dengan apa yang dulu kutuliskan di blog yang domain namenya akhirnya mati tak terurus pada awal tahun lalu itu adalah bahwa jika dahulu blog adalah tuangan isi hati terkait dengan kehidupan pribadiku, maka di DonnyVerdian.Net, sadar tak sadar, lambat laun aku mulai menyisihkan apapun yang terkait dengan hati, menaruh ke belakang kehidupan pribadi dan mengutamakan isi otak ke dalam bentuk tulisan lalu kupublikasikan. Kalau dulu di donnie.or.id bahkan kalian bisa tahu apa warna gayung mandi kesukaanku atau klien mana yang paling kubenci dan mana yang paling kusukai, maka di DonnyVerdian.Net bahkan sebisa mungkin seperti apakah keberadaanku sesungguhnya adalah sesuatu yang tak perlu ditampilkann karena memang pada akhirnya hal itu menjadi bagian yang tak terlalu penting.
Ada begitu banyak anyaman pola tulisan yang terbagi dalam beberapa topik.
Memang aku masih menyisakan kategori Aku, tapi kujamin itu bukan kategori dengan jumlah tulisan terbanyak. Masih ada Cetusan, yang berisi pemikiran dan hasil permenungan, Nirmana, yang berisi sesuatu yang kutangkap dari dunia sekitar tanpa dibumbui pemikiran dan permenungan yang dominan (thanks to Paman Tyo atas sumbangan ide nama itu) dan ada pula Tustel, kategori yang kukhususkan untuk posting yang melibatkan lebih banyak faktor fotografi ketimbang tulisannya.

Generasi 2.0

Ketika hendak memulai nge-blog lagi di DonnyVerdian.Net, aku sadar bahwa keberadaan internet tidak lagi sama dengan apa yang dipandang orang terhadap internet delapan tahun silam. Kalau dulu internet tak lebih dari suatu “alternatif” atas apapun yang ada di dunia nyata, tapi kini (atau lebih tepatnya saat itu, tiga tahun silam) internet adalah “sesuatu” yang menawarkan dua hal besar, informasi dan komunikasi dalam satu paketnya secara nyata dan tanpa embel-embel alternatif lagi.
Perubahan ini oleh beberapa pihak lantas disemati dengan label “Generasi Web 2.0”
Aku tak mau terlalu larut menulis tentang apa dan bagaimana label tersebut karena aku bukan ahli yang tepat untuk menjabarkannya, namun yang jelas, trend yang terjadi itu lantas mempengaruhiku untuk memberi pernak-pernik “2.0” yang sering digunakan saat itu pada DonnyVerdian.Net. Commenting system adalah contohnya. Dulu, ada begitu banyak orang menanyakan kapan donnie.or.id memiliki commenting system dan pada akhirnya hal itupun menjadi nyata demi merangkum pendapat pembaca yang kupercaya bisa memperkaya konten. Ada pula usaha untuk melakukan integrasi saat broadcast postingan terbaru yang semula hanya mengandalkan kerelaan orang datang ke blog serta bahasa mulut “Woyyy, ada update-an terbaru di blog!”, kini ketika ada postingan terbaru di blog ini, otomatis di beberapa kanal seperti Twitter dan Facebook langsung tersiar kabar tentang posting terbaru lengkap dengan link ke arahnya.
Tapi satu hal yang menurutku adalah langkah terbesar adalah keputusanku untuk tidak lagi menggunakan script bikinan sendiri lalu menginstall script blog WordPress di DonnyVerdian.Net. Alasan kenapa aku mengambil langkah ini adalah karena pada era terbuka dimana informasi dan komunikasi lantas menjadi kunci sebuah eksistensi, hal-hal teknis adalah pendukung dari dua hal besar itu sehingga , dalam hal ini adalah blog script, jika dikerjakan memakan begitu banyak waktu dan perhatian pada akhirnya ia hadir sebagai kendala.
Ini adalah keputusan besar karena dengan demikian runtuhlah segala ego dan keangkuhan untuk tetap mempertahankan ‘script bikinan sendiri’ dan menyatu dengan rombongan mereka yang menggunakan WordPress meski barangkali aku harus berada di baris terbelakang… dan agak sedikit tertinggal.

Ke Depan? Say No to Urusan Personal

Tak hanya ingin memberikan pembeda antara apa yang pernah kutulis di donnie.or.id dengan apa yang kutulis di sini.
Tapi yang jelas, memberikan sebegitu banyak cerita tentang kehidupan pribadi (personal) atau tentang kehidupan orang-orang dekat adalah sesuatu yang buruk dalam dunia blog sekarang ini! Bukannya kenapa-napa tapi tulisan sebagus dan seburuk apapun itu sejatinya adalah pisau bermata dua yang bisa membelai tapi di lain sisi bisa pula melukai dan aku tak mau berkubang dalam pertanyaan yang tak kan pernah usai dijawab, “Apakah tulisanku ini menghibur atau melukai?”
Lagipula, kemajuan peran internet dalam kehidupan manusia sekarang ini telah membawa konsekuensi hadirnya piranti hukum yang mengatur kenyamanan para pengguna jasa di dalamnya.Bukan sesuatu yang buruk, baik malah, tapi seperti halnya tulisan, piranti hukum bernama undang-undang itupun membawa konsekuensi hukum yang nyaman-tak nyaman untuk penyedia konten, dalam hal ini adalah para blogger.
Di satu sisi, misalnya hak cipta, kita bisa sedikit terlindungi dengan adanya aturan tapi di sisi lain kita bisa saja tiba-tiba mendapat undangan dari kepolisian atas aduan seseorang yang tak suka terhadap tulisan kita yang barangkali menurut kita sama sekali tak menyinggungnya tapi menurutnya adalah sesuatu yang menamparnya luar-dalam.
Ini bukan sesuatu yang konyol, justru kalau kita (at least, aku) nekat terus-menerus menulis tentang kehidupan personal atau tentang apapun terkait dengan kehidupan nyata di sekitarku lengkap dengan subyek-subyek yang mengelilingiku, itu barulah satu kekonyolan.

Ke Depan? Blog adalah suratan

Meski tak mudah, tapi akhirnya aku harus agak sedikit percaya dengan anggapan seorang ‘pakar’ waktu itu bahwa blog adalah trend sesaat.
Bukan sebagai gambaran tentang bagaimana denganku dan blog ini tapi lebih pada penggambaran sebagian orang/kalangan yang dulu terdengar dan tampak berada di baris terdepan menolak anggapan “blog adalah trend sesaat” tapi sayangnya mereka justru adalah pula orang-orang pertama yang meng-amini opini itu dengan memilih tak aktif di blog mereka masing-masing.
Maraknya social media terutama berkembangnya microblogging lantas dituduh sebagai racun yang menghancurkan mood mereka dalam nge-blog, sesuatu yang menurutku justru sebenarnya menjadi penanda bahwa apapun yang menjadi trend akan selalu dijadikan ‘media’ bagi mereka dan ketika hal itu tak menjadi trend lagi, kaki mereka telah meloncat ke trend selanjutnya. Mirip anak kecil yang selalu ingin berdiri di atas sebuah ban yang berputar, tak mau terjatuh tapi pada akhirnya pasti terperosok juga.
Pada akhirnya, sebagaimana layaknya ada orang yang ditakdirkan menjadi jenderal dan ada pula yang harus menjadi kontraktor, aku percaya bahwa menjadi blogger adalah sebuah suratan, lebih dari sekadar pilihan. Seperti sesuatu yang telah digariskan sejak lama atas diri orang per orang bahwa “Ya, kamu adalah blogger!” atau “Ya, kamu adalah blogger tapi lantas karena ada trend baru dan kamu ngga jadi blogger lagi!”
Selamat ulang tahun blogku, DonnyVerdian.Net!

Sebarluaskan!

20 Komentar

  1. happy b’day for dv’s blog :)

    Balas
  2. Selamat Ulang Tahun untuk Blogmu, juga untukmu Don! Semoga semakin banyak warna yang kalian berikan untuk mewarnai dunia.

    Balas
  3. Selamat Ulang Tahun untuk donnyverdian.net, salah satu bacaan wajib saya saat ini.
    Blog, bagaimana pun juga, selama pemiliknya masih ngeblog maka dia akan tetap eksis.

    Balas
  4. Selamat harijadi untuk donnyverdian.net dan Selamat Ulangtahun untukmu, Donny.
    Aku yakin, setiap yang kita lakukan, entah di dunia nyata ataupun maya, selalu ada guna bagi kita maupun sekitar kita.
    Aku bangga bisa mengenal blog ini beserta pemiliknya. :)

    Balas
  5. dengan 3 thn berjalannya blog ini ternyata cukup sebanding dengan PR4 yg diberikan google sob..hehe..ayo trus maju..jangan menyerahh.. selamat ultah atas blognya sob

    Balas
  6. Selamat.
    Meski masih baru mengikuti blog, aku kasih thumb up buat tulisan disini.

    Balas
  7. Selamat, Don! Makan-makan! :)
    Eh, aku masih ngeblog loh :D
    IMHO, ngeblog bukan lagi soal tren atau bukan tren, tapi pilihan :)

    Balas
  8. 3 tahun itu waktu yang lama loh bang hehehe selamat ultah
    buat blognya moga abang makin eksis di dunia blog salam
    kenal

    Balas
  9. Selamat ulang tahun buat blog DV ini ya Don.
    Seingat ku sudah 4 kali ganti theme ya…. dan theme yang ini bagus….!!!
    Setiap blogger memang punya peraturan yang dia buat sendiri untuk blognya ya Don, tapi memang apapun yang kita tulis itu, seperti katamu, meskipun itu adalah hak cipta, tapi tidak bisa pula kita melarang orang untuk benci pada kita karena tulisan kita. Jadi kupikir menjadi blogger memang harus bijak tentu saja… Seperti apa bijak itu, tentunya kita akan tahu sendiri saatnya nanti ketika sudah sampai di batas tersebut. :)

    Balas
  10. Weks! 3 tahuun???!
    KEREN!!
    Met ultah blognya ya Don :) makin tajam mengulas suatu topik yah. Anw, sebenernya yg bikin aku suka baca2 di blog ini adl cerita kehidupan pribadimu yg dilapis dgn opini personal siy. Ya kayak tulisanmu ttg ayahmu atau tentang anjing kesayanganmu itu..
    Tahun dpn gak baca model begitu lg yah? Well… Life must go on, tetap menanti tulisan2mu koq ;)

    Balas
  11. Semoga terus menulis ya Don….
    DV termasuk salah satu blogger yang tetap berusaha menulis diantara kesibukan.
    Kadang kesibukan dunia nyata begitu menyita waktu, namun blog adalah sebuah oase untuk bisa menampung pemikiran kita, keresahan kita terhadap kondisi lingkungan….dan juga ternyata bisa menjadi obat stress.
    Pertemuanku dengan narablog (yang juga DV kenal) pada hari minggu di PV, membuatku semakin yakin bahwa blog dapat menyerap segala gejolak emosi kita. Entah pemikiran di saat suka, duka, atau cita2 yang sedang menggebu ingin dijangkau.
    Jadi..teruslah menulis….tulisan-tulisanmu, banyak sekali manfaatnya.

    Balas
  12. alhamdulillah, ternyata sudah tiga tahun blog mas donny eksis di dunia maya. selamat ulang tahun yang ketiga, semoga tetep memiliki spirit dan semangat utk saling berbagi. saya juga kurang sepakat kalau blog dikatakan sbg trend sesaat. nyatanya sudah banyak blog yang mampu bertahan hingga hitungan puluhan tahun. salam hangat.

    Balas
  13. Selamat ultah buat blognya. 3 tahun bukan waktu yang
    pendek. Sudah sering baca tulisan donnie dari awal ngeblog (jaman
    blog masih ramai), dan di angkringan :) Salam kenal kembali ya.
    Lama-lama kalau sudah sering menulis, apalagi kalau sudah bertemu
    “soul”nya, nulis urusan personal bisa berkurang :)

    Balas
  14. woww….sudah tiga tahun yaa….
    selamat….selamatt…
    tetap semangat ya bro,

    Balas
  15. alhamdulillah, ternyata sudah tiga tahun blog mas donny eksis di dunia maya. selamat ulang tahun yang ketiga, semoga tetep memiliki spirit dan semangat utk saling berbagi. saya juga kurang sepakat kalau blog dikatakan sbg trend sesaat. nyatanya sudah banyak blog yang mampu bertahan hingga hitungan puluhan tahun. salam hangat.

    Balas
  16. tiga tahun dengan jadwal posting yang masih terus teratur itu hebat!
    kudune ulangtahun tiga tahun kiy ono kuis e to, mas..tapi kudu aku sing menang yo…wakakkakakakak..
    hadiah e opo waelah sing penting aku sing menang… :P
    salut dengan semangat nge-blogmu, mas! :)

    Balas
  17. Saya juga punya pengalaman pribadi. Di blog pribadi saya, saya menulis tentang seseorang dari salah satu temen FB. Yang menurut saya dan dari sumber yang dapet dipercaya, dia memang lelaki genit dengan usia yang susah kepala 5 ..
    Ndak taunya isi blog saya itu terindex oleh google. Padahal saya sengaja tidak mendaftarkan blog saya tersebut ke Google, Yahoo atau Bing. Nah, salah seorang anak dari lelaki genit itu berkirim email ke saya menyampaikan rasa keberatannya akan isi tulisan saya… Sepertinya tuh anak mencari tahu info seputar Ayahnya dengan mengetik nama sang Ayah pada halaman Google.. Cerobohnya saya, tidak menulis initial dari si lelaki genit itu tadi…hihihi..
    Yah akhirnya tuh tulisan saya hapus semua biar tidak merembet kemana-mana.
    Jadi memang kudu hati2 mas jika menulis sesuatu di blog. Dan yang paling penting tetep semangat ajah…hehhee
    Salud buat mas untuk nge blognya…
    Mampir ke blog saya yang juelek yah mas…hehehhe

    Balas
  18. Masih kuingat dulu betapa ngototnya kamu untuk tidak
    memasang commenting sistem di blog, lalu soal sekrip menyekrip
    bikinan sendiri dan soal sentil menyentil orang. Siapa tuh waktu
    itu, tokoh anak SMP yg bikin blog fenomenal hahahaha. Keep up the
    good work bro. Bravo.

    Balas
  19. Meskipun agak telat (sorry, bukan agak telat, tapi ‘telat banget’ … :( ) aku mengucapkan selamat ulang tahun ke 3 untuk donnyverdian.net.
    Tulisan Donny ‘beda’, selalu memunculkan perenungan yang seringkali menyentakku. Ada kalanya pemikiran kita bersinggungan, ada kalanya berlawanan. Ini yang menarik.
    Ya, 3 tahun bukan usia yang pendek, meskipun juga belum terlalu panjang. Waktu adalah relatif, tergantung bagaimana kita melaluinya, dan mengisinya.

    Balas
  20. semangatnya mas perlu ditiru nich.
    Lam kenal…

    Balas

Trackbacks/Pingbacks

  1. Catatan tahun ke-empat ? Donny Verdian - [...] ini aku gagal untuk membuat blog ini benar-benar keluar dari zona ‘personal’ku. Aku tak sanggup benar-benar tak memasukkan urusan…

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.