Di antara banyak blogger yang muncul pada paruh pertama dekade silam, Thomas Arie Setiawan adalah salah satu dari sedikit nama yang kukagumi karena kiprahnya, menurutku, sangat menonjol. Aku menyebutnya sebagai raja konten karena ia membombardir blogosphere (aha… istilah yang sudah lama tak kudengar!) dengan tulisan-tulisannya yang renyah baik dalam bahasa Inggris dan Indonesia terkait apa saja, teknologi, pengalaman pribadi ataupun hal-hal yang sedang trendy waktu itu.
Yang membuatku lebih kagum lagi adalah Thomas sebenarnya tak memiliki latar belakang IT tapi pada akhirnya ber-metamorfosa menjadi lebih tahu IT dan sekarang terjun ke industri tersebut melalui ‘jembatan’ yang salah satunya adalah blog. Thomas berproses dan proses itulah yang ku-capture dalam ingatanku sebagai sesuatu yang sangat mengesankan.
Secara pribadi aku mengenalnya dengan baik. Bersama-sama dengannya dan kawan-kawan lain di Jogja dulu, kami lantas melahirkan Angkringan, komunitas blogger Jogja pada 2002 yang lalu.
Untuk semua itu, meski kini ia tak lagi aktif ngeblog, aku menganggapnya penting untuk kuhadirkan di sini sebagai nara sumber yang semoga bisa memberi manfaat atau setidaknya kalian bisa tahu kenapa aku dulu sangat mengidolakannya.
Berikut petikannya,
Sejarahmu ngeblog bagaimana, Thom?
Awalnya karena mulai bosan dengan rutinitas online waktu itu yang hanya browsing dan chatting via mIRC. Lalu setelah tahu istilah blog, aku menjadikannya sebagai sarana menulis pribadi sekaligus sarana belajar tentang web karena waktu itu web design belum terlalu booming.
Bagaimana kamu belajar web design melalui blog?
Ya dari belajar menginstall dan mengoprek blog. Itu kan sama saja belajar aspek-aspek teknologi yang waktu itu cukup mutakhir.
Inspirasi kamu ngeblog sendiri datang darimana?
Inspirasiku berasal ketika berinteraksi dengan blogger jaman itu. Beberapa diantaranya yang cukup banyak menginspirasi adalah Avianto, Agus Leonardi dan kamu, Donny Verdian.
Hahaha! Btw, aku menjadi saksi bagaimana kamu yang sebenarnya tak berlatar belakang IT lalu begitu masuk ke industri ini sekarang. Apakah blog memberi andil dalam pencapaianmu?
Sangat! Sangat memberi andil! Waktu itu, blog adalah hal yang sangat riil di tengah peran internet sebagai media baru yang belum se-social sekarang. Melalui blog kita bisa mempromosikan diri sendiri melalui tulisan terkait teknologi yang sedang ‘dikupas’.
Karena dulu ngeblog ya ngeblog saja tak tahu akan ada efeknya sebesar apa… Belum akrab dengan monetasi dengan iklan misalnya
Tapi kalau begitu apakah blog bisa mewakili kapabilitas pemiliknya karena kan menulis tentang sesuatu hal bukan berarti memahami hal itu sendiri, Thom?
Benar! Tapi waktu itu istilah ‘personal branding’ muncul sebagai sesuatu yang organik dan tidak dibuat-buat. Ia muncul sebagai efek dari kejujuran kita dalam menulis.
Kenapa jujur?
Karena dulu ngeblog ya ngeblog saja tak tahu akan ada efeknya sebesar apa… Belum akrab dengan monetasi dengan iklan misalnya. Jadi, kalau dulu blog ?disamakan? dengan seperti online diary, mungkin saat itulah definisi blog adalah online diary menjadi sangat pas. Diary itu (setahuku) akan selalu jujur kan?
Tapi kulihat kamu sekarang jarang ngeblog, Thom?
Iya. Tapi tidak jarang-jarang banget juga sih. Masih ada dua blog yang diurus yaitu di orangescale.net dan thomas.my.id
Kenapa?
Hmmm.. mungkin salah satu alasannya karena perkembangan publishing tool yang semakin beragam. Sekarang kan ada Twitter, Facebook, Instagram, Path, Flickr dll semua menjadi lebih mudah dan cepat dan di saat yang bersamaan orientasi/prioritas juga berubah termasuk pekerjaan yang cukup menyibukkan hehehe…
… yang terpenting dari blog adalah semangat untuk memproduksi konten
Dulu kamu juga sempat ngeblog menggunakan medium lain selain menulis?
Iya. Sejak dulu aku memandang yang terpenting dari blog adalah semangat untuk memproduksi konten. Jadi, meski mediumnya berubah serta kemasan dan bentuk yang berbeda, semangat ngeblog tetap harus ada.
Dulu pernah bahkan selama setahun saya banyak memproduksi konten audio visual bersama seorang kawan melalui YouTube.
OK.. sekarang ramai orang bicara soal blog berbayar, kamu pernah melakukan itu?
Sedikit-sedikit dulu ada tapi karena sejak awal aku tak berniat untuk membuat blogku menghasilkan uang, jadi ya nggak mati-matian berjuang untuk mendatangkan uang dari blog.
Tapi pernah dan sering malah dulu aku mendapat ‘revenue’ yang tidak hanya uang bukan karena blog saya tapi karena saya ngeblog. Filosofis ya? Hehehe…
Maksudnya?
Gara-gara ngeblog dulu saya pernah dapat tawaran menghadiri acara peluncuran produk di Singapore, jalan-jalan ke Hong Kong. atau diundang untuk berpartisipasi di kegiatan lain. Kalau dari nominal mungkin tak seberapa tapi kalau dikonversi ke pengalaman ya cukup memuaskan.
Kamu nggak mau mendalami blog berbayar?
Nggak! Cari duit lewat kerja saja. Blog tetap biarkan jadi medium dan dalam bentuk yang sederhana saja…
Toh semua kembali pada pilihan. Realistis saja bahwa ketika bekerja, kita tidak cuma mendapatkan uang, tapi butuh sesuatu yang membuat diri kita menjadi lebih memiliki value (skill, pemahaman bisnis proses, team work, adopsi informasi yang setiap hari berubah). Saya lebih tertarik kepada hal ini daripada sibuk bagaimana memikirkan cara-cara (yang maaf, kadang tidak lagi terpikirkan soal etika, benar/salah) supaya saya bisa dapat duit (melalui blog/web).
nice post ^^ .. ak kmrn ya bebersih feed di readerku dan sebetulnya byk blogger2 keren jaman dulu yg akhirnya sudah tidak update lagi, sayang sekali padahal konten mrk msh sgt relevan hingga kini :)
Aku termasuk yang mana, blogger jaman dulu, blogger keren, blogger update.. atau … blogger jaman dulu yang keren dan terus update sampe sekarang? :)))
Salah satu penggiat online paling konsisten :)
Benar. Eh, maksudnya aku atau Thomas? :)
wah pendapatnya ttg blogger berbayar aku setuju. Cari duit lewat kerja saja :D
“YANG TERPENTING DARI BLOG ADALAH SEMANGAT UNTUK MEMPRODUKSI KONTEN” Ini pelajaran pentingnya saya kira Mas Dony? Sebab, pengalaman saya membuktikan bahwa apapun jensi blog, tema dan cara monetizingnya, jika tidak didasari semangat maka akan sia2. Makasih Mas Dony, jadi tau sosok Bang Thomas. Salam kenal dulu ya mas?
Benar sekali, Mas. Itu memang jadi semacam spirit dasar dari orang ngeblog kecuali ia akan tersia-siakan dan selalu ingin pindah ke hal-hal baru yang sedang trend alias jadi trend follower… Salam kenal, Mas…