Ketika banyak orang memanggil Jokowi sebagai Pakdhe, sebenarnya aku tak setuju tapi aku toh diam saja. Karena kutahu arus yang menginginkan itu lebih banyak daripada yang tidak. Kenapa aku tidak setuju?Dalam tradisi Jawa, sebutan pakdhe itu berarti bapak gedhe. Gedhe...
Total Postingan
3,182
Total Komentar
20,007
Total Kata
2,208,762
Kenapa akhirnya aku harus berpihak dan bersuara?
Baiknya aku membuka tulisan ini dengan sebuah pernyataan bahwa dalam putaran pertama Pilpres nanti aku akan mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Kalau mereka kalah, di putaran kedua dukunganku kupindah ke pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar....
Lima belas tahun meninggalkan Indonesia: menjadi manusia yang lebih baik lagi
Hari ini, lima belas tahun lalu adalah hari terakhirku tinggal di Indonesia. Diantar almh. Mama dan almh. Tante In (aku memanggilnya Mbak In), aku dan Joyce berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, transit di Bali untuk kemudian terbang ke Sydney, Australia menetap...
Mereka hebat karena bapaknya lurah, Le!
Kadang semua itu jadi salah kaprah kalau kita memandangnya dari sisi yang salah. Steve Jobs, Bill Gates dan Mark Zuckerberg. Ketiganya pemuda putus kuliah dan ketiganya sosok besar dalam sejarah IT dunia. Steve berjasa memulai Apple Inc, Bill Gates membangun Microsoft...
Kaos “Kutus-Kutus”
Almarhumah Eyang buyutku, Mbah Yut (Simbah Buyut), begitu aku memanggilnya, selalu minta dituangkan minyak oles ke piring kecil setiap malam lalu dibawanya ke kamar. Sempat penasaran untuk apa, akhirnya sekali waktu aku pernah mengintip ke kamarnya yang hanya...
Sunset Politik yang gak terlalu asik bagi Jokowi
Dulu aku pernah bingung kenapa banyak kawan suka sekali menikmati sunset apalagi di pantai? Bukankah itu peristiwa alami? Lama kemudian aku baru sadar bahwa sunset itu perlu dinikmati sebagai perayaan bahwa matahari telah sukses bersinar seharian dan sunset terindah...
Karpet Merah itu belum tentu untukmu, Gibran…
Gibran, rasah nganggo mas-masan kaya liyane ya…:) Awake dewe kan juga rung kenal, kenalo aku tetap panggil kamu Gibran. Bukan karena aku lebih tua sepuluh tahun darimu, tapi caraku untuk berbicara dengan orang secara informal memang begitu. Lebih egaliter, lebih asik...
Tentang Jogja (31): Hari terakhir sebagai orang Jogja
Hari ini, 30 September 2023, adalah hari yang begitu berarti! Lima belas tahun yang lalu adalah hari terakhirku tinggal di Jogja setelah lima belas tahun tinggal di dalamnya. Aku pindah dari Kebumen ke Jogja sejak 15 Juli 1993. Aku keluar dari Jogja pada 30 September...
Tentang Jogja (30): Dari Ampel menuju Ampel
Lima belas tahun tinggal di Jogja, aku memulai dan mengakhirinya di Jalan Ampel, Papringan, Catur Tunggal, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Ampel 2 yang terletak di Jl Ampel No.2 adalah tempat tinggal pertamaku selama tiga tahun sejak Juli 1993. (Simak...
Tentang Jogja (29): Meninggalkan Citraweb Nusa Infomedia
Jumat, 26 September 2008 adalah hari dimana aku belajar lebih jauh tentang makna ikhlas dan meninggalkan. Setelah delapan tahun lebih membidani dan membesarkan, hari itu adalah hari terakhirku bekerja di CV Citraweb Nusa Infomedia. Aku memutuskan pindah ke Sydney,...
Si Blirik: Dari cangkir menjadi pot tanaman
Masih ingat cerita tentang cangkir blirik-ku yang borot dalam postingan minggu lalu? Kalau kalian baca, dalam salah satu paragraf di sana kutulis begini, “Si Blirik kupensiunkan meski atas nama kenangan ia tetap akan ada di sini entah nanti hendak kuapakan.” Nggak...
Tumbler penyok
Dari dulu aku gemar minum air putih. Dalam sehari minimal dua liter. Sejak beberapa bulan belakangan aku lebih suka lagi kalau air putih itu disajikan dalam kondisi hangat. Kuota yang kuhabiskan bisa lebih banyak lagi. Aku lupa bagaimana awal mulanya tapi sejak suatu...
Si Blirik ‘borot’
Si Blirik, cangkir minum berbahan baku enamel yang selalu kupakai untuk menikmati teh dan kopi itu berlubang pada bagian bawahnya. Istilah Jawanya borot. Bukan barat tetapi borot. 'O' diucapkan seperti O dalam 'komik'. Si Blirik kubeli di Klaten pada Maret 2015, saat...
Halo dari Bandung ke Kuala Lumpur!
Aku melihat viralnya berita tentang kemiripan lagu Halo Kuala Lumpur dengan Halo-halo Bandung akhir-akhir ini sebagai sebuah berkah! Bagaimana tidak?Gara-gara berita itu, perhatian orang yang akhir-akhir ini makin tersedot ke topik siapa yang akan jadi cawapresnya...
Artis juga manusia…
Pagi ini aku tergelak membaca berita yang judulnya nendang banget, “Mantan finalis AFI sekarang jualan rujak!” Sekujur berita intinya hanya bercerita tentang betapa dulu sang finalis ajang kompetisi bernyanyi di televisi itu namanya termashyur tapi sekarang harus...
Indonesia Pusaka
Ada satu lagu nasional yang sangat kusuka tapi tak bisa kutuntaskan untuk kunyanyikan, Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki. Kenapa tak bisa kutuntaskan, karena lidahku kelu untuk menyanyikan dua larik terakhir dari bait pertama lagu tersebut Tempat berlindung di...
Tentang Rocky Gerung yang misuhan…
Perkara ngomong jorok atau dalam bahasa jawanya misuh, aku jagonya! Waktu SMA, misuhku tak terkira. Ungkapan “Asu” dan “Bajingan” sudah kuanggap sebagai pengganti titik dan koma. Sementara ungkapan-ungkapan terkait piranti kelamin layaknya imbuhan hampir setiap...
Tentang Festival Jazz ber-skena-kan Dangdut itu…
Hmmm, dari mana mulainya? OK, gini deh… Kalau kamu pergi ke pertunjukan musik dangdut, adakah kamu berani bertaruh bahwa yang akan muncul di atas panggung adalah Burgerkill atau Edane? Kalau Achmad Albar masih mungkin karena vokalis GodBless itu pernah membawakan lagu...
Fenomena Aldi Taher dan Ujian Kewaskitaan Kita…
Hal paling mengagumkan dari seorang Aldi Taher adalah bahwa ia mau mengorbankan dirinya untuk jadi sarana berkaca tentang banyak hal terkait bagaimana kita menempatkan diri dan hidup bersama dengan sesama. Semoga ini membuat kalian berhati-hati bahwa ketika kalian...
Nek Lulusan De Britto Njuk Ngopo?*
Sebagai penyuka film detektif khas Amerika, satu adegan khas yang paling melekat di benak adalah ketika seorang detektif dengan pakaian parlente berlari tergesa-gesa mengejar musuh. Di tengah pengejaran ada kerumunan orang yang tentu tidak tahu menahu pengejaran itu....
Hajatan Lima Tahun Sekali…
Salah satu hal yang patut kalian pertimbangkan sebagai acuan hati terkait pemilihan 2024 mendatang adalah bahwa hajatan lima tahunan itu ibarat hajatan tetangga rumah yang menikahkan anak perempuannya. Ya namanya juga hajatan, pasti ramai! Anak tetangga yang setiap...
Bernyanyi Ebiet
Ayahku penyuka Ebiet. Ya, Ebiet G. Ade.Dulu, hampir setiap pagi di rumah kontrakan kami di Kebumen, suara Ebiet adalah yang membangunkanku lewat stereo set sederhana Papa. Siang harinya sepulangku dari sekolah, berbarengan dengan jam istirahat Papa, setelah makan...
Beragama vs beriman
Beberapa tahun belakangan aku semakin bisa mengerti bahwa seorang yang mengaku beragama itu belum tentu beriman. Proses yang kutempuh untuk bisa mengerti hal ini bukanlah melalui jalan pintas melainkan lelaku yang terjal dan berliku. Perlu kalian tahu, aku memutuskan...
Masih baguskah fungsi Tuhan dalam hidupmu?
Tadi siang aku mengantarkan anak bungsuku ujian kenaikan tingkat kursus pianonya. Satu tahun ia mempersiapkan ujian yang lamanya tak sampai dua puluh menit itu. Dalam tiga bulan terakhir, secara intens ia tekun berlatih. Sehari bisa tiga kali. Sekali pagi sebelum...
Catatan Hari Musik Nasional: Kamu musisi?
Setiap memencet tombol “Publish” di laman publikasi karya lagu untuk platform musik digital, aku selalu grogi. Batin seolah tak berhenti bertanya, “Yakin kamu, Don? Emangnya kamu musisi?” Pertanyaan itu sebenarnya lahir bukan dari diri sendiri tapi dari pertanyaan...