Menyatakan secara publik bahwa seseorang sebagai nabi palsu menurutku adalah tanda bahwa kita inilah nabi palsu yang sebenarnya! Kenapa?

Ia mengorbankan hidup dan impian-impiannya demi kesetiaan pada Tuhan yang memeliharanya.

Dunia menanti Yesus selama empat puluh dua generasi sejak Abraham, kita tak punya waktu sepanjang itu untuk kembali kepada Yesus yang telah menanti? Kembalilah!

Memperlakukan Tuhan adalah bagaimana kita memperlakukan aturan-aturanNya tidak menurut kehendak kita tapi kehendakNya.

?Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.?

…tak perlu memaksakan diri untuk ikut kebahagiaanNya kalau memang kamu tak percaya.

KaryaNya lebih besar dari semua kata serta kalimat yang pernah akan dituliskan manusia!

…tantangan kita sebenarnya tak hanya bagaimana mengungkapkan pemikiran serta ide tapi juga diam dan hening serta menggunakan telinga untuk mendengarkan ide dan gagasan orang lain semata karena kita punya telinga.

…jatuhlah demi kemanusiaan kita! Tapi jangan lupa untuk bangkit karena kita ingin selalu jadi muridNya.

Lalu siapakah anak-anakNya itu? Semuanya! Semua orang adalah anak-anakNya tanpa terkecuali karena kasihNya yang luar biasa yang tak bisa menghentikan aliran kasih hanya karena perbedaan.

…mari kita tak hanya belajar untuk bertobat tapi juga merendahkan diri di hadapan Allah membawa ketidakmampuan serta kelemahan kita sehingga kita semakin menyadari kuat kuasaNya yang tak pernah sedetik pun meninggalkan kita?

Justru mari semakin menjadi saksi kesucian sakramen pembaptisan tersebut bahwa Ia tak hanya mampu membebaskan kita dari dosa asal dan pola hidup lama tapi juga mengubah hidup sehingga kita mau menjadi manusia baru yang terus berjuang dalam kasihNya!

Jika Maria sejak awal sudah dipersiapkan untuk jadi Ibu bagi Yesus, bukankah demikian kita dari awal sudah dipersiapkan untuk percaya dan mengikutiNya?

Apakah berarti ketika kita tak dibenci di satu komunitas maka kita bukan pengikutNya?

Karena kelemahan dan dosa-dosa, kita ini sejatinya juga seperti orang buta yang mengikutiNya itu

Yesus tidak mengatakan bahwa yang berseru Tuhan-Tuhan tidak akan masuk surga lho! Ia mengatakan bahwa tak setiap orang yang berseru Tuhan-Tuhan akan masuk surga!

Dari sinilah kita belajar kedewasaan sikap Andreas, ia jadi yang pertama namun tak pernah keberatan untuk tidak menjadi yang utama.

Tuhan mengenyangkan kita supaya kita menyenangkan hatiNya melalui pengabdian dan menjadi saksi atas kebaikanNya melalui berbuat baik bagi sesama!

Kita tidak kuat berdiri di hadapanNya kelak ketika Ia datang adalah karena tanggungan dosa yang begitu besar yang pernah kita perbuat selama hidup.

Kegembiraan yang barangkali? barangkali adalah sekelumit kecil dari yang dirasakan Yesus waktu itu. Kegembiraan yang berada di dalam roh yang sama, Roh Kudus dan sumber kegembiraan yang juga sama…

…iman itu dikenali bukan hanya melalui kata-kata tapi perbuatan kita