Bagiku, di dalam Kristus penyelamat kita, kematian menjadi hal usang yang tak perlu dirayakan terlalu lama dan kamu toh sudah berjalan begitu jauh dari titik matimu dan menoreh bahagia bersama Mama di sana.
diek
“Saatku nanti pulang”, behind the track
Kematian bukan lagi hal yang menyeramkan. Ia justru jadi kerinduan yang kita kadang masih takut dan sungkan untuk mengungkapkannya…
Stanislaus (3) / Diek (7) – TAMAT
Aku menuliskan rangkaian kisah tentang ayahku dan kepergiannya. Simak kisah sebelumnya di Diek (1), Diek (2), Diek (3), Diek (4), Stanislaus (1) / Diek (5) dan Stanislaus (2) / Diek (6) Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta, 15 April 2011, 14:00 WIB Setelah delapan hari berada di Klaten untuk melepas kepulangan Papa ke Rumah Bapa, kini tiba […]
Stanislaus (2) / Diek (6)
Aku menuliskan rangkaian kisah tentang ayahku dan kepergiannya. Simak kisah sebelumnya di Diek (1), Diek (2), Diek (3), Diek (4) dan Stanislaus (1) / Diek (5) Rencana pemakaman Papaku, Stanislaus, yang semula pukul 14.00 WIB terpaksa dimajukan karena pertimbangan cuaca. Langit menggelap dan mendung hitam pekat mengancam di langit utara. “Piye, kita ajukan saja ya?” […]
Stanislaus (1) / Diek (5)
Aku menuliskan rangkaian kisah tentang ayahku dan kepergiannya.? Simak kisah sebelumnya di Diek (1), Diek (2), Diek (3) dan Diek (4) Kowloon, Hongkong, 29 Desember 2010. Pagi itu adalah hari ketiga aku berlibur bersama keluarga dan keluarga mertua beserta keluarga kakak iparku ke Maccau lalu Hongkong. Seperti biasa, aku mengakses facebook menggunakan fasilitas WiFi gratis […]
Diek (4)
Aku menuliskan rangkaian kisah tentang ayahku dan kepergiannya. Simak kisah sebelumnya di Diek (1), Diek (2) dan Diek (3) Aku luluh. Lantak. Perasaanku acak-acakan. Sepanjang perjalanan dari Denpasar ke Jogja, aku merasa otak dan hatiku tak menyelaras dengan tubuhku. Berkali-kali kukatakan pada diriku sendiri bahwa sejak pagi itu aku telah berubah status menjadi anak yatim… […]