Posting ini memuat beberapa foto berukuran besar, mohon perhatikan kapasitas bandwidth Anda :)
Kali ini, mari kita bicara soal Sydney.
Dilihat dari perangainya, bagiku Sydney adalah raksasa.
Landskap, media dimana empat jutaan orang yang tinggal di dalamnya bergelut dengan kehidupan, berkubang menghabiskan waktu.
Sebuah kepingan sisi dunia bagian selatan katulistiwa yang berhasil menampakkan kemilau konsumerisme, hedonisme serta semua hal yang mengatasnamakan peningkatan kualitas hidup manusia ditinjau dari sisi-sisi yang modern.
Namun di sisi lain, Sydney sangatlah pendiam.
Merasakan berjalan kaki di antara Wynyard hingga QVB, berperahu-sampan dari The Rock menuju ke Luna Park, atau berkereta api dari Newtown hingga Central, barangkali kamu akan menemukan geliat yang sepi. Kamu akan merasakan bising suara, tapi semuanya serba teratur, tidak ada sesuatu yang seperti
Tak ada suara deru knalpot sepeda motor yang dipermak hingga memekakkan telinga, tak ada ramai kernet berteriak bergelantungan di bis kota, dan atas nama ketertiban umum dan mengatasi polusi suara, bahkan suara syahdu pengingat waktu ibadah bagi orang-orang yang beragama pun pantang diperdengarkan.
Semua seperti berlalu lengang…
kok sampai saat ini aku merasa bahwa sydney itu identik dengan bangunan yang mirip keong mas itu ya?
Lha memang kufoto kok..:)
Don, masing-masing negara punya budaya dan adat kebiasaan yang berbeda, justru terkadang inilah yang membuat seseorang betah di suatu tempat atau tidak.
Saya pernah seminar di London seminggu, walau kota yang super sibuk, semua serba teratur, disiplin, orang2nya helpfull…. namun begitu seminggu di sana udah kangen banget sama rumah… untung karcis pulang udah terlanjur dibeli untuk Paris Jakarta, karena berniat merasakan naik Eurostar (kereta api menghubungkan London ke daratan Eropa melalui bawah laut)…
Mungkin saya memang tipe rumah, setiap kali berpetualang, selalu kangen rumah, tempat tidur yang hangat, panas Jakarta yang menyengat….
Saya cuma melihat Sidney dari atas, karena hanya transit dari Brisbane dalam perjalanan kembali ke Jakarta.
Betul, Bu.. Betul!
Lama-lama, gue merasa hidup di Sydney biasa-biasa aja, sama aja kaya di indo, kudu bayar tagihan listrik, air, telepon, dan house expenses lainnya…hahaha…curhatan ibu RT ceritanya…dan di antara ketertiban itu terkadang nyempil juga sesuatu yg menyebalkan…. :p
kecuali kalo ke Sydney-nya jadi turis or baru bentar, baru deh semuanya terlihat sangat uindah! ^_^
Hehehehehe, gw sependapat Chan! Tapi, sebenarnya dimanapun kita berada semua harusnya tampak indah. Kalaupun ada yang bikin jadi tak tampak terlalu indah, menurut gw itu lebih karena masalah2 yang muncul dibelakangnya.
Kegiatan gw motret adalah salah satu usaha untuk tetap membuat gw merasa betah tinggal di tempat yang indah :)
Foto nomor 3 Mas, aku membayangkan duduk di sana sesorean, menikmati keheningan..
*sudah lama aku tak sendirian*
Halah, bukannya kamu sendirian terus?
Melihat fotonya saja sudah bikin saya berkhayal andai nanti bisa ke Sydney dan menikmati sore hari yang sejuk disana…
Hehehe makasih Zee! Ditunggu dimari!
Lengang…berarti kota ini romantis ya Don? Asyik buat cari inspirasi entah inspirasi nulis ataupun motret. BTW, photo2mu yang sekarang lebih mudah dinikmati..wis gak kedawan maneh.
Romantis, sangat!
Kurang penduduk pho, Don?
Mbok ya.. jangan semua ke Jakarta. Ke Sidney gitu?.. hehehe.
Hehehe…
Syndey memang elok, dan bertambah elok karena difoto sama orang yang elok pula, hahaha… :D
Mantap Don…
Hahahaha, uda, kamu berlebihan :) Makasih!
waaaahhh makasih neh, jadi kenal sydney…siiip
Sip!
Another bandwith killer post, hehehe :-P Apa boleh buat…gambar-gambar yang di posting ama kamu begitu memesona sehingga tak kuasa untuk tak berdecak kagum, tak tahan untuk memuji, tak kuasa untuk tak memandangi berlama-lama. Well taken, Bro…
Thanks :)
Tuhan dengarlah doa hambaMu ini
lembutkan hati mas DV biar ngirimin tiket maen ke sana untuk nengokin baby nya nanti kalau lahir
amiiin :p
Hatiku sudah sangat lembut, Eka.. Kamu yang telat merasakannya hahaha :)
Wahhh fotonya bagus bgt
Thanks :)
menikmati lagi … :)
sebenarnya satu keponakan klaten saya sekarang ada di ausi juga lho kang,
moga-moga ada kesempatan jjs ke ausi sambil nengok keponakan hehehe
Oh ya? Dimana aussienya?
Wow, keren Sydney.
Keren juga photo
Thanks :)
hmmm …. dinamika sidney seperti sebuah kita yang bergerak dalam keadaan diam, mas don. sungguh bukan hal yang mudah utk bisa membangun sebuah kota seideal ini. yang paling banyak, bising di luar, tapi sepi di dalam, hehe …
Basa jawanya, sepi ing pamrih, rame ing gawe ya Pak ?:)
koneksiku unlimited, tapi lagi digigit tikus jaringan internetnya di indo hiks… baru bisa liat sekarang.
foto no 3 yg aku suka.
don, kayake aku musti kasih label namaku di foto juga deh walaupun fotoku cuman asal2an, gara-gara ada yang ngambil fotoku trus gak pakek ngomong wkwkwkw… foto elek ae mo diembat, gimana fotomu yang ini ya :p
Jelek atau bagus itu cuma soal rasa, selera.
Esensinya ya sama :) Tetap harus dilindungi :)
walaupun keliatan sepi tapi ttp aj keren ya….
i like it….
kpn” foto roma dunx….
heheheheheh (ngarep)
Thanks :)
Roma? Doakan secepatnya :)
Saya belum pernah ke Ostrali (belum pernah juga ke Amerika, Inggris, Yunani, Canada …. woooo, yang belum pernah kok banyak sekali … :D ).
Gedung opera itu memang landmark yang sangat khas ya. Pernah nonton opera di sana, Don?
Tentang foto, saya selalu meng-compress foto sebelum saya upload di blog, menjadi sekitar 15 – 30 KB, supaya tidak berat. Tapi akibatnya kualitas foto menjadi jauh berkurang …
Saya memang sengaja tidak melakukan kompresi apapun. Istilah jawane, jer basuki mowo bea :)
Justru tantangan saya adalah bagaimana menghadirkan foto yang indah yang memang patut “dibeli” dengan bandwidth yang besar :)
aq di bali ada temen dari ausi tapi dia kok menetap di bali ya… hihihihi… tapi kmu kok malah tinggal di ausi don… lam kenal ya….
salam kopi… :)
Heheheh itu namanya perturakan orang :) Salam kenal balik!
Kalo emang hatinya lembut
kenaapa malah minta tiket Sidney – JKT PP ?
duuuh ;)
tapi kok tetep keren, yo?
eh tanya.. di Sidney ada kawasan kumuh gak sih? kalo di jakarta kan banyak tuh. di depannya gedung megah, tapi di pinggirnya kawasan kumuh..
pengen liat, kang! kalo ada sih.. heheh..
apa sama kemprohnya dengan di Indonesia?
Kawasan kumuh sepertinya nyaris nggak ada tapi kawasan miskin banyak meski ngga kumuh…