Sunday Bloody Sunday

1 Agu 2008 | Cetusan

Yeah, here we go, again!
Setelah dua minggu absen menulis tentang U2, sekarang aku kembali dengan menulis salah satu lagu U2 yang paling kugemari,
Sunday Bloody Sunday.

Lagu tersebut adalah lagu pertama dari album ketiga U2, War.
Bono selalu berkata “Its not a rebel song” tentang lagu ini,
tapi siapa yang tak terpercik api semangat mendengarkan genderang perang yang ditabuh Larry Mullen Jr serta
teriakan berulang-ulang “Sunday bloody sunday”-nya Bono?

Lagu ini pada awalnya dikembangkan dari riff (serta arpegio) yang dimainkan The Edge justru pada saat ia sedang mengalami depresi dalam bermusik
serta mengalami masa pertengkaran dengan pacarnya. Eh… di lain belahan dunia, Bono dan Ali Hewson, istrinya,
sedang berbulan madu ke Jamaica. Sekembalinya Bono dari plesiran, ia pun merombak ulang lirik serta menambahi melody chorus lagu tersebut dan jadilah Sunday Bloody Sunday.

Secara musikalitas, bagiku, Sunday Bloody Sunday amatlah menarik.
Riff dan arpegio The Edge sangat identik ditambah lagi dengan permainan drum Larry Mullen Jr yang bernada genderang dan konon kabarnya sound drumnya direkam
di staircase studio di Dublin hanya karena Steve Lilywhite, sang produser, menginginkan
suara echo (gaung) yang natural.
Belum lagi keterlibatan suara biola yang dimainkan oleh Steve Wickham, pemain biola elektrik mantan
personil The Waterboys yang pada suatu pagi di
tempat pemberhentian bus melakukan pendekatan dengan The Edge untuk menawarkan jasanya mengisi section biola pada album U2 selanjutnya.

Bicara soal tema utama lagu ini, agaknya aku setuju dengan pendapat Bono bahwa cinta adalah tema sentral lagu ini.
Kenapa aku berpikir demikian, karena dari sumber yang kubaca setidaknya ada dua hal yang kemungkinan bisa jadi background lagu ini, yang pertama adalah kejadian yang terjadi pada tahun 1920
ketika tentara Inggris menyalak di tengah kerumunan pertandingan sepakbola di Dublin dan yang kedua adalah yang terjadi pada 30 Januari 1972 dimana tentara Inggris membunuh 13 warga negara
Irlandia pada acara protes hak asasi manusia di Derry Irlandia Utara.

Lalu apa kaitannya antara cinta dengan setidaknya dua kejadian di atas ?
Entahlah, tapi bukankah jika ada cinta dan kasih diantara sesama maka tidak akan ada dua kejadian dan ribuan kejadian lainnya yang menyesakkan dan menunjukkan bahwa cinta sungguh sedang
tidak menengahi mereka ?

Terlepas dari apapun background kejadian yang menjadi trigger dari munculnya lagu ini tapi pada kenyataannya Sunday Bloody Sunday ada dalam peringkat 268 daftar lagu terbaik sepanjang masa
versi majalah musik Rolling Stones.
Maka tak heran juga kalau lagu ini termasuk dalam lagu yang paling banyak dibawakan oleh Bono dan kawan-kawan
sepanjang turnya sejak lagu itu diciptakan.

Hal lain yang juga tak kalah menariknya, seperti sudah menjadi kebiasaan bagi U2 untuk menyusun reportoar yang apik dalam setiap lagu yang dibawakan secara live,
Sunday Bloody Sunday adalah lagu yang juga sering dijadikan ajang bagi Bono menyampaikan pesan-pesan sosial dan perdamaian terkait pula dengan hot issue yang sedang berlangsung di muka bumi.

Misalnya saja pada Popmart Tour 1997 – 1998,
U2 membawakan Sunday Bloody Sunday dengan menyajikan konteks tentang perang di Sarajevo.
Lalu ketika konser Elevation Tour di Slane Castle Irlandia,
Bono mengaitkan lagu tersebut dengan peristiwa Omagh Bombing,
peristiwa pengeboman paramiliter dengan memanfaatkan bom mobil yang terjadi di Omagh, Country Tyrone, Northern Ireland pada 15 Agustus 1998.

Menurutku, pada konser tersebut seperti yang kulihat dalam DVD-nya,
Bono sangat berhasil memainkan emosi penonton melalui reportoar pada lagu ini.
Seperti misalnya ketika di tengah lagu, tiba-tiba Bono mengajak penonton untuk meneriakkan “No more” berulang-ulang dan diakhiri dengan penyebutan nama-nama dua puluh sembilan korban
yang tewas dalam nada marah yang meluap-luap.

Maka tak heran pula jika pada masa-masa yang akan datang, Bono dan kawan-kawan akan tetap membawakan lagu ini untuk dikaitkan dalam konteks yang lebih terupdate meski besar harapanku
dan kita semua tentunya untuk tidak mendengarkan dan mendendangkan lagu ini jika memang itu hanya selalu direlasikan dengan perang, perang dan perang yang senantiasa terjadi seperti
yang diungkapkan Bono pada reffrein lagu ini “How long, how long must we sing this song?”

Itulah serpihan informasi yang bisa kusajikan tentang Sunday Bloody Sunday, salah satu lagu terbaik U2 yang menjadi lagu pembuka untuk salah satu album terbaik mereka, War.

Sunday Bloody Sunday

I cant believe the news today,
I cant close my eyes and make it go away.
How long, how long must we sing this song?
How long? Tonight we can be as one.

Broken bottles under childrens feet,
Bodies strewn across a dead end street,
But I wont heed the battle call,
It puts my back up, puts my back up
against the wall.

Sunday, bloody Sunday.
Sunday, bloody Sunday.

And the battles just begun,
Theres many lost, but tell me who has won?
The trenches dug within our hearts,
And mothers, children, brothers, sisters torn
apart.

Sunday, bloody Sunday.
Sunday, bloody Sunday.

How long, how long must we sing this song?
How long, Tonight we can be as one.
Tonight, tonight.

Sunday, bloody Sunday.
Sunday, bloody Sunday.

Wipe the tears from your eyes,
Wipe your tears away,
Wipe your blood shot eyes.

Sunday, bloody Sunday.
Sunday, bloody Sunday.

And its true we are immune.
When fact is fiction and T.V. is reality,
And today the millions cry,
We eat and drink while tomorrow they die.
The real battle just begun.
To claim the victory Jesus won,
On a Sunday bloody Sunday,
Sunday bloody Sunday.

Sumber:
SongFact, Wikipedia, Macphisto (lirik)

Sebarluaskan!

6 Komentar

  1. Sampeyan jagonya soal lagu-lagu ya. Bisa-bisa saya tertarik juga nich gara-gara serng mampir he he

    Balas
  2. suka lagu jaman apa aja nih? :D

    Balas
  3. weh weh, bisa jadi kritikus lagu nih pak,.. hebat sampeyan pak, blognya juga hebat..

    Balas
  4. mmmmmmmmmm…. don, resensi idols dan jualan mimpi aja! lebih merakyat dan kena di hati hehehehe:D
    people love nothing more than fabricated dreams:D

    Balas
  5. Hmm.. Sunday Bloody Sunday…
    Sedikit ikut sharing ya..
    Btw, sblumnya thanx for mas DV atas info behind this song (Lagu ini pada awalnya dikembangkan dari riff (serta arpegio) yang dimainkan The Edge justru pada saat ia sedang mengalami depresi,bla bla bla,,,).
    Single langganan ini hampir sll ada di tiap U2 video documentary atau bootleg2 yang pernah ku nikmati. Sekedar kembali review dg sedikit mengingat2 (karena skrg aku sedang jauh dari DVD2ku,hehehe)..
    1. Under a Blood Red Sky
    Di video ini, part fave ku adalah saat Bono angkat bendera putih dan “bergaya” hentak2 kaki kepanggung.
    2. JT live Paris July,4th 1987 dan Rattle and Hum era
    Dengan rata2 umur 27-28, “4 irish boys” memang sedang “galak2″nya, so powerfull. Walaupun mmg dandanan mreka agak menggangu utk ukuran ditonton di era millenium =P, tp ttp era ini mjadi best era mereka. F**k the revolution!!
    3. Zoo TV era
    Jarang ku dapat kan dan mmg tidak di bawakan di DVD Zoo TV Sydney. Aku hanya smpet skilas nikmatin bootlegnya.
    4. Popmart era
    Sangat mengejutkan, saat “Professor Edge” mengambil alih jabatan Mr. Paul David Hewson. Edge bernyanyi lirih seolah mengungkapkan kepedihan masyarakat Sarajevo saat itu.
    5. Elevation era
    Improvisasi gila2an saat Bono menyebutkan nama2 Omagh Bomb tragedy. Musik sampe abis, tp si oom msh ttp ngabsen,hehe.. (and many more deh akhirnya)
    6. Vertigo era
    Coexist..
    Salam
    Haris

    Balas
    • Setauku di Slane Castle, si Bono nggak bilang “Many more” tapi “Too many”…
      Tapi emang lagu ini menarik sekali!

      Balas

Trackbacks/Pingbacks

  1. Review No Line on the Horizon – Donny Verdian - […] halnya ketika kita diajak berteriak “No more” sambil bertepuk tangan di tengah lagu Sunday Bloody Sunday yang legendaris […]
  2. Drowning Man – Donny Verdian - […] hingga akhir dengan pola yang sama sementara si Steve Wickham, pemain biola yang juga bermain dalam Sunday Bloody Sunday…
  3. Like a Song – Donny Verdian - […] menurut penilaian pribadiku, lagu ini tidak kalah menarik dengan tiga lagu sebelumnya, Sunday Bloody Sunday, Seconds dan New Years…
  4. Review No Line on the Horizon - DV, Superblogger Indonesia - […] halnya ketika kita diajak berteriak “No more” sambil bertepuk tangan di tengah lagu Sunday Bloody Sunday yang legendaris […]

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.