Summer in July: Kopdar!

13 Agu 2012 | Australia, Cetusan, Digital, Indonesia, Summer in july

Ada banyak hal yang membangun kerinduanku terhadap Indonesia, tapi kalau disuruh memilih tiga hal terbesar, maka ketiganya adalah pemandangannya, makanannya, dan orang-orangnya. Orang-orangnya bisa diurai lagi menjadi keluarga besar, saudara dekat dan jauh lalu kawan.

Salah satu ‘variabel’ yang hendak kuceritakan di sini adalah yang terakhir kusebutkan yaitu kawan.

Aku punya begitu banyak kawan di Indonesia; baik itu yang kukenal sejak lama maupun mereka yang baru kenal justru ketika aku sudah pindah kemari melalui blog ini maupun sederet social media channel yang kuikuti dari sini.

Maka jadilah, acara liburan kemarin menjadi ajang untuk bertatap muka melampiaskan rindu persahabatan di antara kami. Beberapa memang telah direncanakan sejak sebelum libur tiba; meski ada beberapa pula yang harus kubatalkan karena keterbatasan manusia untuk merealisasikan rencana itu menjadi kenyataan.

Dalam bahasa ‘halus’ nya, aku patut menilik ulang ide untuk selalu ber-kopdar dengan semua kalangan yang kukenal ketika libur tiba karena aku toh tak berlibur seorang diri. Ada seorang anak dan seorang istri (dan segera akan ada seorang anak lagi) yang akan ikut berlibur juga.

Anyway, inilah list kopdarku!

Kopdar Citraweb

Ada seruan ‘Wow!’ yang tak berkesudahan karena ketiga mantan kolega bisnisku, Iwan, Riza dan Valens hadir ke pesta pernikahan adikku. Sesuatu yang mengejutkan dalam artian positif mengingat di tengah kesibukan mereka dalam menjalankan usaha yang dulu juga kujalankan bersama mereka, kok ya sempat-sempatnya datang! Sesuatu banget…

Temu kangen pun terjadi! Kami banyak saling bertukar cerita dan bercengkrama tak lagi hanya dengan masing-masing dari kami tapi juga dengan anak dan istri karena selain Iwan, kami semua telah berkeluarga.

Oh ya, tak lupa kamipun berfoto bersama. Hal ini menjadi semacam ?tradisi? karena kuingat dulu, hampir dalam setiap momen kebersamaan (aku bersama mereka selama 8 tahun sejak 2000 – 2008) kami selalu berfoto berempat.

Dan inilah kami, Citraweb reunion! :)

kiri ke kanan: Riza, Iwan, Donny dan Valens

 

Kopdar Solo

Mas Blontank Poer dan Dony Alfan adalah dua blogger Solo yang kukenal justru ketika aku telah berada di Australia. Kami saling kenal melalui media Twitter dan blog ini.

Pada Senin, 16 Juli 2012, sehari sesudah pernikahan Chitra, aku pergi ke Solo untuk bertemu mereka. Pertemuan diadakan di Kopi Tiam Oey dan sengaja kami memilih sana karena di gerai milik Pak Bondan ‘Mak Nyus’ yang tenar itu menjual teh yang tak kalah tenar nama dan rasanya, ?Blontea? yang merupakan komoditi buatan Mas Blontank.

Apa saja yang kami obrolkan? Ya sebatas dunia perblog-an dan social media serta sedikit dibumbui ‘Jokowi‘ di sana sini :)

kiri ke kanan: Bloentank, Donny, Dony Alfan

Kopdar 3M

Salah satu blogger yang kukagumi adalah Herman Saksono a.k.a Momon.

Tulisannya begitu kugemari karena mencerminkan pemikiran yang ?tak biasa?. Bersama dengannya, aku juga bertemu dengan Dian Paramita (Mimit) adiknya yang juga blogger serta penggiat twitter terkemuka, serta Medina Wulandari (Memet), blogger dan penggiat twitter yang tak kalah trengginasnya terutama saat bicara soal psikologi dan perlindungan terhadap binatang.

Jadi bolehlah kusebut kopdar malam itu di Kedai Kopi Selokan Mataram sebagai Kopdar Memeth – Mimit – Momon!

Obrolannya? Tak lepas dari dunia perbloggeran dan Twitter juga dunia per-bigot-an; tentang bagaimana bigot-bigot agamis itu ?hidup? dan ?berkembang biak?.

Sayang, obrolan yang berdurasi sekitar 1 jam itu tak meninggalkan jejak dokumentasi. Aku terlalu tergesa-gesa untuk pulang.

Kopdar Ata – Bu Tuti

Ini kopdar tersingkat, kurang dari sepuluh menit, hanya sepanjang perjalanan lift dari lantai basement ke lantai ground di Novotel hotel.

Hehehe, kopdar ini tak terencanakan. Semula, karena keterbatasan waktu, aku hendak menitipkan barang titipan untuk Bu Tuti dan Uda Vizon di recepsionist hotel lalu Ata, chef yang bekerja di guest house milik Bu Tuti, akan mengambilnya karena kebetulan ia berencana pergi ke kota.

Tapi tak dinyana, ketika keluar kamar dan hendak ke loby, lift yang kami tumpangi memaksa kami menuju ke Basement baru kemudian ke Loby. “Pasti ada yang mencet lebih dulu dan mereka dari ruang parkir!” gumamku.

Dan benar saja, ketika pintu lift terbuka di basement, sosok Bu Tuti dan Ata muncul begitu saja. Jadilah acara kopdar di dalam lift itu terjadi dalam kondisi yang terburu-buru. Bertanya kabar, menyapa lebih hangat, menyerahkan barang lalu pergi…

Ngapunten Bu Tuti dan Ata, lain waktu bakal lebih proper lagi hehehe…

Kopdar Sahabat Sejati (I should say?)

Aku punya banyak kawan, tapi sahabat sejati sejauh ini bagiku adalah Ronal Rivandy dan Adhit Omphonk.

Kesejatiannya entahlah, tapi kalau kalian mau tau kenapa kunamakan mereka sahabat sejati adalah karena dulu waktu kami bekerja bersama (mereka dulu adalah anak buah-anak buah kepercayaanku) kami sering mendengarkan lagu ‘Sahabat Sejati’ nya Sheila On 7, dan ketika itu tercetus pikir, “Mungkin ngga suatu waktu kita nyanyi lagu ini dan ingat kalian bahwa kalianlah sahabat sejati?!”

Ronal dan Adhit adalah sosok yang begitu baik bagiku. Kebaikannya teruji bahkan ketika aku ada di sini. Ketika Papa jatuh sakit lalu meninggal sehari sesudahnya, April 2011, silam, praktis kedua orang ini adalah orang-orang setia yang menemani Mama dan adikku ketika aku belum sampai di Jogja.

Lalu ketika Chitra menyiapkan pernikahan, mereka berdua juga berperan cukup banyak dalam persiapan-persiapan serta pelaksanaannya, tanpa diminta dan tentu saja tanpa bayaran!

Aku selalu membahasakan mereka berdua sebagai ‘saudara’ kepada adikku, Chitra. Suatu waktu pernah aku bilang padanya, “Chit, kamu harus peduli ke Adit dan Ronal. Mereka saudaramu juga karena ketika berduka, mereka pun mencium tangan Mamaku yang mamamu juga!”

Maka tak berlebihan kalau aku beserta keluarga lantas berpikir untuk mengundang mereka makan bersama berikut keluarga mereka.

Bertempat di Bumbu Desa Restaurant di kawasan Sagan, Yogyakarta, kami bercengkrama mengudar rasa rindu persahabatan sekitar dua jam lamanya.

Inilah fotonya!

kiri ke kanan: Adhit, Donny, Ronal

Kopdar Rhema

Rhema adalah komunitas persekutuan doa katholik yang kugeluti waktu aku di Jogja dulu. Beberapa personel lamanya sudah kuanggap sahabat dekat dan sama seperti Ronal dan Adhit, mereka juga begitu banyak membantuku dan keluargaku utamanya ketika aku sudah pindah ke Australia.

Pada dua malam terakhir serta sore terakhir sebelum aku kembali dari Jogja, kami bertemu dan bercengkrama baik itu di lobi hotel maupun di Parsley, restaurant terkemuka di Jogja.

Sayang tak ada foto di sana.

Kopdar Buzzer #eh

Bertemu dengan para buzzer (hmm apa ya terjemahan enaknya?) Jakarta adalah hal yang menjadi mimpiku. Kenapa? Ah, kalian tak perlu tahu hehehe.

Aku bertemu dengan mereka pada sebuah acara buka bersaka di FX di pusat kota Jakarta yang macetnya audzubillah itu!

Aku lupa berapa orang yang datang tapi seingatku aku bertemu dengan banyak muka… muka-muka yang kutemui di ranah maya.

Ada Simbok Venus, deFikri, Chichi Utami, Umenumen (nama yang unik ya!), Gie Wahyudi, Isnuansa, Eka dan suaminya, Adit, anak-anak Yahoo seperti Fami dan Arya, serta dua teman lama di Jogja yang sekarang berdomisili di Jakarta, Adi Sunata dan Wahyu Martho!

Oh ya, dari beberapa nama di atas yang kusebutkan, ada empat orang yang sepulang dari sana lantas mencret-mencret seperti yang kutuliskan di sini dan aku adalah salah satunya :)

kiri ke kanan: Isnuansa, Gie, Donny, Umenumen, De Fikri, Venus, Eka, Adit (Credit photo Adi Sunata)

Kopdar EM

Entah kenapa Imelda Coutrier dipanggil ?Mbak EM?, tapi aku menyapanya sebagai ?Imel?.?Ia adalah blogger Indonesia yang menetap di Jepang dan kukenal beberapa bulan sebelum aku pindah ke Australia, 2008 silam!

Jadi untuk takaran ?teman online? ia bisa dibilang sudah cukup lama kukenal baik itu melalui tulisan-tulisannya maupun dalam obrolan-obrolan kami melalui kotak messenger.

Jauh sebelum kami mudik yang kebetulan pada waktu yang bersamaan, kami telah merencanakan untuk bertemu di sebuah restaurant di Jakarta.

Dan permohonan kami didengar Tuhan.

Siang itu, 30 Juli 2012, tiga hari sebelum aku pulang ke Sydney, kami bertemu di Sop Buntut Bogor, Pacific Place.

kiri ke kanan: Onny, Odilia dipangku Krismariana, Imelda, Donny (Credit photo Joyce Taufan pake kameranya Imelda)

Meski Daniel Mahendra, sobatku lainnya, semula ikut dijadwalkan datang tapi lantas tak jadi karena sesuatu dan lain hal, Krismariana, kawan sejak di Jogja datang siang itu bersama Onny suaminya.

Krismariana ini telah begitu baik. Ketika aku bahkan tak bisa keluar kamar hotel sekalipun karena menjagai anak sakit, ia yang memberiku bingkisan buku rela menitipkannya di receptionist hotel.

Tak berhenti di situ. Selepas ngobrol dan menghabiskan hidangan sekitar satu jam lamanya, ketika turun ke lantai bawah, kami bertemu pula dengan Om NH yang juga telah lama kudengar meski baru itu kukenal hehehe.

kiri ke kanan: NH, Donny, Imelda, Krismariana (Credit photo Onny pake kameranya Imelda)

Jadilah kopdar singkat lagi di bawah, setelah jepret-jepret dan ngobrol sembari menunggu istri dan Imel yang ke toilet, kami lantas berpamitan dan pulang menerabas macetnya Jakarta yang gila-gilaan itu.

Kopdar Chibi dan Momon!

Hari terakhir di Jakarta, 2 Agustus 2012, aku tak mati gaya!

Setelah mengantarkan anak, istri dan Ibu mertua yang hendak terbang ke Kuala Lumpur, aku pergi ke Taman Anggrek Mall untuk bertemu dengan Ratri Chibi, kawan yang dulu jadi dekat gara-gara dia mewawancaraiku dalam kasus Multiply dulu itu.

Ia lantas kukenal sebagai kawan dekat kawanku yang lainnya, Monika Suryadi (Momon), mantan blogger yang sudah kukenal sejak 2003 silam dan.. hey! aku dan Chibi sama-sama penyuka KOIL, grup musik cadas dari Bandung itu!

Kami lalu bersantap siang di Thai Express.

Selepas di sana, menjelang sore kami pergi ke kantor Momon yang ternyata jaraknya tak seberapa jauh untuk ukuran Jakarta (meski untuk ukuran Sydney maupun Jogja itu udah jauh, Chib hehehe).

Di halaman kantor Momon yang mungil tapi menyenangkan itu, aku kembali makan makanan yang dibawakan khusus oleh Chibi dari Bandung. Orang menyebutnya sebagai Bacuk, masakan hasil racikan Om Leon, drummer KOIL yang kerap saling sapa denganku di Twitter.
Apakah bacuk itu? Hmm.. kaci tau gak ya..?????

Sekitar pukul 6 sore, aku lantas berpamitan karena pesawat yang hendak mengantarkanku ke Sydney akan berangkat sekitar tengah malam dan waktu sesaat setelah buka puasa itu katanya adalah waktu yang paling tidak macet? untuk kembali ke bandara.

kiri ke kanan: Ratri, Donny, Momon

Kopdar Femi!

Bahkan hingga beberapa jam sebelum terbang pun, Donny lagi-lagi belum mati gaya hahahahaha!

Di selasar bandara, di sebuah gerai kopi aku janjian bertemu dengan Femi Khirana, kawan ?online? yang juga sudah cukup lama kukenal dan bersamanya dan Vonny Jodikin?, aku membuat buku terbaruku, Biji Sesawi di Rerumputan (Ayo buruan pada beli di sini!).

Isi acaranya tentulah ngobrol-ngobrol seputar buku dan juga ada acara penandatanganan beberapa buku yang dipesan oleh kawan-kawannya. Kawan-kawannya itu tentu beruntung karena mendapat dua dari tiga tanda tangan penulisnya (Vonny tinggal di Singapore jadi sulit untuk bertemu) pada sekali waktu.

Hingga sekitar pukul 20:30 WIB, kopdar itu berlangsung dan selanjutnya kuakhiri karena beberapa saat sesudahnya jam untuk check-in penerbangan dibuka. Aku lantas berpamitan dengannya.

Banyak ya? Ember!
Kalau mau dituruti pun bisa lebih banyak, tapi sekali lagi, keterbatasan adalah kata kunci untuk mengeremnya.

Oh ya, secara khusus melalui tulisan ini aku meminta maaf kepada segenap panitia Roti Fresh di Semarang atas ketidakhadiranku pada hari pelaksanaan. Seperti kata Didut, seorang panitia yang selalu rajin menghubungiku, ?Mungkin belum jodoh, Kang!?

Tapi maaf terbesarku kutujukan kepada istri dan anak-anakku.?Percayalah, lain waktu, aku pasti bisa mengatur waktu lebih baik lagi! Luv yous! All of you!

Kamu bisa disebut tua ketika kamu mulai merasa geilsah
karena tak bisa melakukan semua hal dalam waktu yang terbatas – Donny Verdian

Sebarluaskan!

23 Komentar

  1. NYEBAHI!

    *nangis neng pojokan*

    Balas
  2. Kopdar Buzzer? Wahahaha…duh, Mas! :lol:

    Tapi postingan ini menandakan Mas Donny ngehits sekali ya, banyak temennya :D

    Balas
  3. Yay! namaku disebut-sebut di blog ini :))
    Sibuk ya Mas Donny :D

    Balas
  4. Buzzer Ki opo yo?
    *ngemil sate*

    Balas
  5. @Eka : buzzer ya kamuh ka LOL

    @Mas Donny : memang keknya blm jodoh kang, suatu saat kita pasti bisa jumpa *tanamkan dalam hati* :D

    Balas
  6. yang ku ingat dari kopdar kala itu ..

    Mas Donny dan Mas Adi berdiri tak jauh dari restoran tempat berlangsungnya kopdar, dan menyapaku dengan pedenya : “Kamu Adi?”, sambil nunjuk ke aku.

    akunya cuma bales “bukan..” lalu melongos pergi menjauh. hahaha ..

    Balas
  7. Mantep ki, kopdare mung saknyukan kabeh. :)

    Balas
  8. ketemunya cuma sebentaaaaarrr iihh…

    Balas
  9. Mbok kalo pulang ke Jogja yang lama to Don. :p

    Balas
  10. Lain kali gantian aku yang menyambangimu di Sydney ya ;)
    GBU!

    Balas
  11. Wah, kopdar-nya rame…. sampe2 Mbak Imel balik ke tanah air… ew…
    Btw, dari semua photo, cuma Om gayanya paling keren #ngarepyangpunyablogsisiran :D

    Balas
  12. ini saya ga kebagian kunjungan celebritis donny nih… seneng bisa bacanya saja… sampai dikunjungan berikutnya…

    Balas
  13. Wih banyak banget……
    Gaul abis….

    Balas
  14. Bener2 rame dan byk seleb bloggernya :))

    Balas
  15. aseli! seleblog. selebtwit. :)

    Balas
    • I am :)

      Balas
  16. laporan kopdar yang padat. kayaknya aku perlu juga belajar nulis cerita kopdar kaya gini hahaha. semoga suka dengan bukunya ya, don.

    Balas
  17. mbuh suk kapan awakdewe kopdar

    Balas
  18. kita belum sempet ketemu, tau-tau kamu udah balik Australi….

    jadi buzzer ki istilah Indonesiane opo?

    Balas
  19. ..
    in lift kopdar.. ^^
    ..

    Balas
  20. Sibuk banget ya Don selama di Indonesia…
    Memang harus memilih prioritas…..lha saya yang ke Bandung aja akhirnya juga cuma ke beberapa tempat….

    Tapi, bertemu teman2 memang menyenangkan, teman yang selama ini hanya bisa mengobrol di dunia maya.
    Semoga jika ada umur panjang, kita bisa ketemu ya Don….aku sendiri lagi sibuk punya :mainan baru”…hehehe

    Balas
  21. terjemahan buzzer tuh pengebuzz heheheh…

    salam,

    Balas
  22. gak ada potoooooooooooooooooooooo #eh
    =))

    Balas

Trackbacks/Pingbacks

  1. Buzzer? Sekali lagi… ? Donny Verdian - [...] lalu. Bersama kakak kandungnya, Herman Saksono (Momon) dan blogger Jogja, Medina Wulandari (Memet), kami bertemu dan ngobrol ngalor ngidul…
  2. Dan inilah tanggapan tentang tulisan menyoal buzzer tempo hari itu… ? Donny Verdian - [...] Kalian yang malang-melintang di dunia online Indonesia pasti tahulah beliau. Kiprahnya memang tak terbantahkan sebagai sosok netizen yang cukup…
  3. Nge-buzz untuk kemaslahatan orang banyak, boleh kan? ? Donny Verdian - [...] peracik kata dan juga teh beraroma melati, Blontea yang pernah kutemui secara nyata dalam liburan di Indonesia, Juli [...]
  4. Merekalah para seleb-blog masa kini! ? Donny Verdian - [...] personal aku kenal sejak sebelum aku pindah ke Australia dan pernah juga ketemuan Juli lalu di Jakarta. Nyaris setiap…

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.