Suluh

10 Feb 2021 | Musik

SULUH menjadi penanda bahwa akhirnya aku berani merilis karya lagu secara profesional. Bagus-enggaknya? Urusan belakangan hahaha…

Di awal lockdown Pandemik Covid-19

Ceritanya dimulai pada April 2020, waktu pandemik sedang masuk fase awal dan seantero Australia di-lockdown.

Secara ekonomi sebenarnya aku tak terpengaruh karena pekerjaan tetap ada meski harus bekerja dari rumah. Tapi secara mental aku tergoncang lebih pada pikiran Sampai kapan ini akan terjadi? Akan seperti apa wajah dunia ketika pandemik usai?

Hal ini berlangsung beberapa lama hingga akhirnya terpantik sebuah ide, apa yang bisa dilakukan selain hanya mengeluh dan mengeluh sepertiku?

Lalu aku teringat pepatah lama, “Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk gelap” dan hal itu jadi ide awal lirik lagu SULUH.

Suluh, sebuah awalan

Ide notasi lagunya sendiri sudah muncul sejak sebelum Pandemik dan seperti biasa, setiap menemukan ide notasi seperti itu aku selalu merekamnya di aplikasi Voice Memo. Baru setelah punya ide lirik aku membuka library dan mencari kira-kira lirik itu cocok dinyanyikan dengan notasi yang mana.

Lagu Suluh ini kukerjakan semuanya serba sendirian dari bulan Mei hingga akhir Juni 2020 silam. Dari sisi produksi, aku mempersiapkan semuanya sendiri: aransemen, vokal, mixing hingga mastering. Seingatku aku sampai mengulang lebih dari 27 kali untuk akhirnya berani merilis pada 23 Juni 2020.

Oh ya, tak hanya produksi, bahkan cover hingga klip berisi lirik lagu semua kukerjakan sendiri. Gambar lilin kulukis menggunakan cat aclyric di atas kertas.

Jika mendengar lagi lagu tersebut, kualitas mixing dan mastering benar-benar kacau hahahah! Tapi aku pernah malu bahkan tak berniat untuk menghapus dari portfolio karyaku. Kuanggap Suluh sebagai awalan dan bukankah tak jarang awalan itu memang jauh dari sempurna?

Suluh, ditolak karena dianggap belum dimixing dan dimastering

Oh ya ada cerita lucu tentang Suluh.

Waktu itu aku nekad mengirim demo lagu ke beberapa radio. Ada lagu yang menerima ada pula yang menolak. Salah satu penolakan yang kuterima adalah karena menurut mereka laguku belum di-mixing dan di-mastering! Padahal kalau saja dia tahu effort-ku untuk mengerjakannya hahaha….

Enam bulan setelah rilis, aku melakukan remake atas Suluh ke dalam versi akustik dan kumasukkan ke dalam nuansa Natal dan Tahun Baru yang sayangnya juga masih ada di dalam pandemik yang berkepanjangan…

Lirik:

Di tengah malam 
tak berbintang kutengadah
Mengharap seri wajah rembulan
Di langit nan muram

Namun tak kunjung
kutemukan cerianya
Pucat pasi dalam gulita
surutkan harapanku

Reff:
Hidup, hidupkanlah pelitamu
Tak perlu ragu menunggu
Suluh, suluhkanlah s’kitarmu
Menjadi terang dalam kegelapan

Tak perlu sampai kau menunggu
pagi menjelang
Jadilah pagi, jadilah siang 
di tengah malam gulitamu

Interlude.
Back to Reff

Ada cahaya nan abadi di hatimu
Dia menguatkan dan mendayakan 
cinta di sekujur hidupmu
Bagikanlah cinta itu 
bagi sekelilingmu

Suluh bisa kalian simak di: Spotify, Apple Music, Itunes, Google Play, Amazon, Deezer

Liputan Media:

Sebarluaskan!

2 Komentar

  1. artine suluh apa mas? soalnya ada sekolah yang namanya suluh.. mohon penjelasannya.. tks

    Balas
    • Suluh itu terang, cahaya. Makanya ada kata penyuluhan yang berarti penjelasan.

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.