Sudahkah hidupmu migunani tumraping liyan?

6 Jun 2016 | Cetusan

Gajah mati meninggalkan gading, Muhammad Ali berpulang meninggalkan banyak petuah dan karya nyata.

Salah satunya adalah quote yang menghangatkan hati, Service to others is the rent you pay for your room here on earth.

Asyik, kan?
Muhammad Ali yang bernama besar dan ganas di atas ring tinju itu ternyata begitu peduli pada sesama dan menganggap pelayanan yang ia berikan semasa hidup bagi orang lain adalah sarana untuk ?membayar? segala yang kita dapat termasuk ruang di muka bumi ini.
Paus Fransiskus seolah mengimbuhi apa yang dikatakan Ali.
Dalam intensi doa bulan ini, Juni 2016, Ia mengajak kita untuk berdoa dan beraksi bagi sesama yang terpinggir, tua renta, miskin papa yang berada di sekitar kita.

Coba kalian simak videonya:

Ajakan ini tidak hanya untuk kaum kristiani atau umat Katolik saja. Ini untuk semua dan sesama.

Lalu yang tak kalah menyejukkan adalah akhir menggembirakan dari perjalanan lelang motor Pak Harjo, mantan guruku di SMA Kolese De Britto dulu..

Sejak beberapa minggu lalu, cerita tentangnya dan lelang motor bututnya sudah kuuntai di sini dan beberapa hari lalu, salah satu kawan alumni menuliskan akhir dari pelelangan dan ceritanya mem-viral secara luar biasa di social media Tanah Air.

Tiga puluh juta rupiah lebih terkumpul untuk lelang motor kesayangan Pak Harjo yang sudah tidak diijinkan menaiki motor karena faktor kesehatan dan usia.

Kalau aku jadi beliau, uang sebanyak itu akan kupakai untuk membeli banyak hal dan foya-foya. Tapi Pak Hardjo adalah Pak Hardjo bukan DV hehehe.

Meski statusnya pensiunan guru tapi jiwanya tak pernah berhenti mulang, tak pernah tertahan untuk menjadi guru bagi murid-muridnya meluncurkan mitraliyur nilai-nilai positif.

Dalam acara serah terima uang lelang dan motor di sebuah kafe milik alumni De Britto juga, Pak Harjo menyatakan ketidaksudiannya menerima seluruh uang hasil lelang yang jadi hak milik. Hanya sebagian kecil yang ia terima, sepantasnya. Sisanya, sekitar 30 juta lebih, ia sumbangkan ke panti asuhan dan gereja!

Migunani Tumraping Liyan

Pak Harjo (kedua dari kanan) bersama kawan-kawan alumni menyanyikan Mars De Britto

Migunani tumraping liyan

Suasana penyerahan uang lelang dan motor yang dilelang. Para alumni sedang menyanyikan Mars De Britto

Inilah wujud-wujud kepedulian masa kini.
Kepedulian yang tak bersekat dan berdinding. Kepedulian yang saling bergandeng tangan tanpa peduli apakah tangan sebelah yang kita genggam adalah muslim, kristen, budha, hindu, konghucu, atheis atau apapun yang belum ternamai. Kemanusiaan yang man for others, kemanusiaan yang migunani tumraping liyan (berguna bagi sesama).

Bagaimana dengan kita dan kalian? Sudah migunani? Saya belum tapi sedang berusaha.

Yuk sama-sama!

Simak tulisanku yang lain tentang Pak Harjo di sini, sini dan sini.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.