Sudah se-Yudas apa kita terhadapNya?

17 Apr 2019 | Kabar Baik

Dari tulisan hari senin kemarin aku mendapat beberapa pertanyaan maupun pernyataan terkait dengan Yudas Iskariot.

Yang setuju dengan tulisanku banyak. Tapi ada juga yang tak setuju. Ada seorang kawan yang kukenal cukup lama berkata bahwa kita harusnya justru berterima kasih kepada Yudas karena tanpa pengkhianatannya, Yesus barangkali tak disalib dan kalau Ia tak disalib, kita tak diselamatkan?

Ada juga yang setuju denganku tapi memberi ?catatan sampingan.? Baginya, Yudas berkhianat karena ia kecewa terhadap Yesus yang tak segera mengambil kesempatan untuk menobatkan diriNya sebagai Raja Yahudi yang dinanti-nantikan.

Celakalah Yudas Iskariot!

Tapi itu semua tentu tafsir belaka. Bagiku yang terpenting, mari bertumpu pada apa yang dikatakan Yesus hari ini,

??celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.? (lih. Mat 26:24)

Yudas, yang menyerahkan Dia dikutuk celaka dan lebih baik baginya untuk tak dilahirkan.

Aku sendiri sebenarnya punya pertanyaan tentang Yudas yang barangkali juga pernah mengular dalam benak kalian tentang pertanyaan-pertanyaan ini. 

Kalau Yesus tahu bahwa Yudas hendak menyerahkanNya, kenapa Ia tak menahan?

Kalau Yesus tahu bahwa Yudas hendak menyerahkanNya, kenapa Ia menerima Yudas untuk jadi muridNya?

Kalau Yesus tahu bahwa Yudas hendak menyerahkanNya, karena Ia adalah Tuhan, kenapa Ia tak membuat Yudas tidak dilahirkan?

Tentang kita

Kalian bisa menjawab?
Kuhargai apapun jawabanmu tapi bagiku sebagai awam, aku lebih tertarik membayangkan peristiwa pengkhianatan Yudas itu dengan satu pertanyaan baru, ?Kenapa aku dan kamu diijinkan membaca kisah pengkhianatan Yudas setiap tahunnya??

Karena bukankah kalau Ia tak mengijinkan, kita tak kan pernah mampu membacanya? Lalu kenapa diijinkan?

Kabar Baik Tuhan bukanlah buku sejarah. Kabar Baik Tuhan bukan satu-satunya aturan iman. Kabar Baik Tuhan adalah catatan cinta kasih Allah melalui Sang Putera yang ditujukan kepada kita.

Kitalah tujuan Kabar Baik dituliskan. Dengan kasihNya, kita diijinkan untuk belajar banyak hal dariNya termasuk dari kasus terburuk yang pernah dilakukan Yudas terhadap Yesus dimana ia dengan sadar memutuskan untuk menjual Tuhannya seharga tiga puluh perak saja!

Jadi?
Apa yang terjadi dengan Yudas dan kenapa Yesus seolah membiarkan anak Simon Iskariyot itu menyerahkan diriNya, silakan ditafsirkan. Aku lebih tertarik untuk berhenti menafsirkan dan memilih untuk semakin sering berkaca, sudah se-Yudas apakah aku terhadapNya?

Sydney, 17 April 2019

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.