• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Stelan hitam, stelan putih

22 Mei 2014 16 Komentar

blog_hitamputih

Harusnya para capres-cawapres itu mengenakan stelan hitam daripada kemeja putih seperti sekarang.

Seorang pemimpin itu mudah kotor.
Entah itu kotor dalam arti sesungguhnya bagi pemimpin yang mau turun ke bawah terkena kotoran pasar dan sawah, maupun kotor dalam arti kiasan, entah itu main uang, wanita, wewenang ataupun darah!

Kalau pakaian putih, kena kotoran sikit pasti terlihat bahkan itu kalau diamati dari seberang lautan oleh orang yang berada di belakang gajah. Tapi hitam? Tentu lain soal karena kotoran bisa terlindungi pekatnya pada warna hitam.

Pakaian hitam identik dengan peracik kopi alias barista.
Tugasnya mulia, memberikan suntikan energi pada para buruh pekerja tiap pagi yang mengantri membeli kopi sehingga hawa ngantuk sisa tidur semalam menguap bersama ruapan aroma kopi terkena mentari pagi.

Seorang pemimpin haruslah seperti barista mampu menyuntikkan semangat giat bekerja bagi warga negaranya.

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: 150 kata, Cetusan

Tentang Donny Verdian

Donny Verdian born in Indonesia, 20 Dec 1977. He moved to Sydney, Australia in 2008. Donny is a songwriter, singer and musician. He's also known as Superblogger Indonesia.

Reader Interactions

Komentar

  1. PRofijo mengatakan

    22 Mei 2014 pada 1:07 pm

    Dengan alasan gak gampang (terlihat) kotor, aku suka kaos warna hitam!

    Balas
    • DV mengatakan

      22 Mei 2014 pada 2:04 pm

      Setuju! Tapi kalau bau?

      Balas
      • Tina Latief mengatakan

        23 Mei 2014 pada 12:52 am

        ya itu mas, makanya pakai putih atau hitam ya sama saja.. hehe

        Balas
        • DV mengatakan

          23 Mei 2014 pada 2:34 pm

          ???

          Balas
  2. Yessi Greena mengatakan

    22 Mei 2014 pada 3:52 pm

    kotoran yang menempel, entah terlihat entah tidak. sama saja kotor.
    hitam atau putih kurang menarik. pakai kotak-kotak sajalah :P

    Balas
    • DV mengatakan

      23 Mei 2014 pada 2:36 pm

      Heheheh ahok berarti! :)

      Balas
  3. agus mengatakan

    22 Mei 2014 pada 8:40 pm

    Kalau pake hitam itu, rambut ketombe an jd keliatan(kayak iklan shampo aj nich….hehe).

    Pake baju hitam, kalo badan berkeringat jd keliatan pulau2 putihnya.

    Maaf mas don, twitter nya g bs ya??

    Balas
    • DV mengatakan

      23 Mei 2014 pada 2:35 pm

      Twitternya nggak bisa gimana maksudnya? Twitternya bisa kok.. coba buka http://www.twitter.com pasti bisa :)

      Balas
      • agus mengatakan

        23 Mei 2014 pada 5:50 pm

        Ok mas don, dah paham aku ttg twitter, setelah baca “akulah dia”.
        Beberapa orang msh menganggap warna hitam sebagai warna kedukaan loh mas.

        Balas
        • DV mengatakan

          26 Mei 2014 pada 10:38 am

          Baca ‘akulah dia’? Maksudmu? Aku nggak ngerti hehe

          Balas
  4. Made Wirautama mengatakan

    23 Mei 2014 pada 2:19 pm

    Tapi kalau kena kotoran yang warna putih (cat misalnya)?

    Balas
    • DV mengatakan

      23 Mei 2014 pada 2:34 pm

      Kotoran warna putih itu bukan kotoran tapi hidayah :)

      Balas
  5. krismariana mengatakan

    23 Mei 2014 pada 2:31 pm

    dalam bayanganku, asyik kali kalau pemimpin bajunya kalau bunglon. menclok ke petani, warnanya ijo. menclok ke pasar, warnanya obar-abir. :))

    Balas
    • DV mengatakan

      23 Mei 2014 pada 2:34 pm

      Wakakakak.. obar abir ki opoooo

      Balas
  6. Imelda mengatakan

    24 Mei 2014 pada 6:59 am

    ooooh aku lebih suka hitam! Karena MENUTUPI kegendutan tubuh! hahaha

    Balas
    • DV mengatakan

      26 Mei 2014 pada 10:38 am

      Heheheh agak sama, aku suka sembunyiin perut dengan kaos hitam :)

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT