Foo Fighters mengeluarkan album rekaman kedelapan, Sonic Highways, akhir tahun lalu dan aku mendengarkannya secara seksama sejak sebelum Natal, sejak aku memutuskan untuk menyaksikan konsernya di Sydney, 26 Februari 2015 mendatang.
Dave Grohl (vokalis/guitar) dalam sebuah wawancara dengan media sebelum album Sonic Highways dirilis berujar bahwa apa yang ada dalam album itu adalah sesuatu yang baru yang belum pernah sekalipun mereka bawakan dan pikirkan? Tapi pertanyaannya sekarang, benarkah yang dikatakan eks drummer grup legendaris Nirvana itu demikian adanya?
Menurutku, kenyataan itu masih jauh panggang dari api.?Sonic Highways tak beda jauh dengan album-album mereka terdahulu meski dari bagaimana mereka memproduksi album ini sangatlah unik karena dikerjakan di delapan kota berbeda dan melibatkan musisi-musisi tamu pada setiap lagunya.
Tapi ketidakbedaan bukanlah melulu bicara tentang sesuatu yang buruk karena bagi sebagian besar pendengar fanatik, perubahan itu malah belum tentu bisa diterima dengan mulus.
Contohnya U2! (Gue komentar gini siap dirajam orang-orang U2 lovers sih hahaha!)?Mereka pernah terjerumus ke alur techno pop era 90an sebelum akhirnya mendapat ?hidayah? lalu menepi pada awal 2000an.
Atau Metallica yang galau setelah Black Album meledak di pasaran 1991 meski sebenarnya yang paling menarik untuk dicermati adalah Coldplay. Akan seberapa lamakah Chris Martin dan kawan-kawan menghilang dalam rimba pop-techno yang mereka buat sendiri sejak Viva La Vida dan makin kental dengan Mylo Xyloto serta Ghost Story?!
Sonic Highways punya single-single khas Foo Fighters lengkap dengan progresi tensi lagu yang tertata rapi dan berakhir dengan meledak-ledak (entah kenapa aku sangat suka dengan cara Dave Grohl berteriak, sepertinya hanya James Hetfield – Metallica yang mampu menandinginya), riff-riff asyik dari Pat Smear dan Chris Shiflett serta syncope – snycope unik dari Taylor Hawkins (drum) dan Nate Mendel (bass).
Simak saja single pertama mereka Something From Nothing atau The Feast and the Famine.
Ada juga track-track dengan beat sedang seperti What Did I Do?/God as My Witness, Congregation, Outside, In The Clear atau yang ballad seperti Subterranean dan I am River yang mengakhiri album dengan manis.
Secara umum, semua lagu sangat kusuka di album ini namun kalau boleh memberikan sorot lampu lebih terang pada lagu-lagu terbaik, mereka adalah What Did I Do/God as my Witness, Something From Nothing dan I am River.
What Did I Do?/God as My Witness
Dalam pandangan sangat subyektifku, mendengar intro dan verse awal What Did I Do/God as my witness seolah mengingatkanku pada lagu-lagu Bruce Springsteen yang khas dengan arpeggio piano dan vokal yang dibiarkan sendirian pada beberapa bait lagu. (aku mencoba untuk tidak lebih terinterferensi dengan kenyataan lagu What Did I Do?/God as My Witness yang menurutku cukup spritiual ditabrakkan dengan lagu-lagu Bruce Springsteen yang juga sangat religius/spiritual itu).
What Did I Do/God as my Witness seperti dua lagu yang digabungkan menjadi satu. Bagian lagu yang paling melekat di memori, mudah dinyanyikan dan seolah bisa dijadikan koor penonton saat sesi cooling down konser mereka adalah berikut:
God as my witness,
yeah it’s gonna heal my soul tonight.
Jawara banget!
Something From Nothing
Something From Nothing lain lagi!
Sihir lagu ini tak hanya kuat karena ia diletakkan sebagai single pertama dari album ini tapi juga kaya warna suara (loop/sampling) dan kelihaian mereka dalam menata emosi lagu yang benar-benar dimulai dari sesuatu yang syahdu lalu memanjat naik hingga berakhir ke sesuatu yang Foo Fighters banget, garang, ramai, emosional tapi tetap nyaman untuk didengar!
Aku paling suka bagian ini:
But you can’t make me change my name
You’ll never make me change my name
Pay no mind now ain’t that something
Fuck it all! I came from nothing
Ada keluwesan tapi penuh penetrasi dan penghayatan ketika eks drummer Nirvana, Dave Grohl, itu meneriakkan kata ?Fuck it all!?
I am a River
Kekuatan lagu terakhir di album ini ada pada liriknya.
Ada pesan yang sangat kuat dalam potongan lirik berikut:
Can we recover
love for each other?
The measure of your life
Juga di sini:
Is that what you want?
Is that what you really want?
Dan semuanya memuncak sekaligus terlampiaskan pada chorus apik yang kupikir tak mudah ditirukan oleh penyanyi manapun kecuali si James Hetfield – Metallica seperti yang kubilang di atas,
I? I? I? I am a river!
Sebagai album ?comeback? dari break yang kusyukuri tak terlalu lama, Sonic Highways bukan sesuatu yang berbeda dari album-album sebelumnya. Tapi bisa jadi anggapanku ini salah! Bisa jadi mereka terlalu jagoan untuk meletakkan sisi-sisi pembeda itu tetapi tetap dalam karakter mereka.
Duh, semakin nggak sabar buat nonton konser mereka bulan depan di ANZ Stadium!
0 Komentar