Songs of Innocence (SoI) adalah jawaban atas penantian panjang penggila U2 di seantero jagad. Terakhir, U2 mengeluarkan album rekaman sebelum SoI adalah No Line On The Horizon (NLOTH), Februari 2009 silam (baca ulasanku tentang album NLOTH di sini) dan inilah jarak terpanjang antar album dalam sejarah bermusik U2 selama ini. Lantas bagaimana SoI? Mengecewakan?
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan itu mari kita melihat persoalan ini dari sisi yang lain.
U2 barangkali adalah satu-satunya band yang yang lahir era 70an yang belum pernah bubar ataupun cuti dan belum pernah pula berganti anggota band sejak awal mula berdiri! Mereka eksis dalam merilis album maupun menggelar tur konser dunia yang super panjang hingga kini, malah rangkaian konser U2|360 pada 2009 – 2011 silam adalah rangkaian konser berpenghasilan terbesar sepanjang sejarah! (Baca ulasanku tentang nonton konser mereka pada 2010 lalu di sini dan di sini).
Mereka juga aktif dalam berbagai kampanye kemanusiaan serta sangat peka terhadap perkembangan jaman dan teknologi.
Untuk yang terakhir ini, kiprahnya bersama Apple Inc. adalah salah satu contohnya. Pada dekade silam, sesaat setelah merilis How To Dismantle an Atomic Bomb (HTDAB – 2004), mereka digandeng Apple yang waktu itu masih di bawah kendali Steve Jobs, memperkenalkan iPod (merilis iPod U2 edition) serta sistem distribusi musik via iTunes yang menjadi penanda dimulainya distribusi digital music yang lebih baik.
September silam, duet U2 dan Apple kembali menghentak dunia. Pada acara rilis iPhone6, Jim Cook, CEO Apple sepeninggal Steve Jobs menggandeng U2 melakukan terobosan hebat yaitu membagikan secara digital, album terbaru mereka, SoI secara cuma-cuma ke seluruh pengguna Apple di seluruh dunia!
Promo yang konon mengharuskan Apple mengeluarkan ratusan juta dollar dari kocek ini tampaknya bukan pula yang terakhir. U2 melalui TIME mengisyaratkan akan melakukan dobrakan baru bersama Apple dalam waktu mendatang mengenai bagaimana sebaiknya industri musik berubah bentuk untuk tetap dihargai terutama dari sisi material.
Dengan kiprah yang begitu cemerlang, panjang dan digdaya, U2 tak ubahnya menjadi kumpulan seniman cerdas dan berkomitmen yang kaya pengalaman sehingga kita tahu ketika kita menikmati musiknya, kita mendapatkan refleksi dari apa yang mereka lakukan selama ini!
Ibaratnya seperti seorang pelukis piawai, meski ketika ia hanya memutuskan untuk menggambar sebuah garis pada kanvas putih pun, kita tahu bahwa garis itu ditorehkan oleh tangan yang pernah melukis banyak lukisan-lukisan grande sebelumnya.
Jadi, bagaimana SoI? Jawabannya memang akan sangat subyektif, tapi kedigdayaan U2 tentu bukan sesuatu yang dipertaruhkan secara murahan oleh Bono, The Edge, Adam dan Larry dalam album baru ini!
Terus terang butuh waktu yang tak singkat untuk menelaah SoI, padahal secara materi album ini menurutku lebih ringan namun variatif ketimbang No Line on The Horizon (NLOTH) yang secara musikalitas kurasa berat dan idealis.
Beberapa kali mencoba mendengarkan keseluruhan album selalu gagal karena konsentrasi terpecah, urusan pekerjaan ataupun rumah. Sampai akhirnya strategi kuubah dengan jalan mendengarkan beberapa lagu selama satu hari. Jadi misal hari Senin aku sehari-harian mendengarkan tiga lagu pertama dan pada kesempatan luang aku membuka lirik lagu melalui website dan memahaminya. Begitu terus menerus sehingga lama-kelamaan aku jadi familiar dengan keseluruhan album SoI.
Kalau NLOTH punya spirit yang sama dengan The Unforgettable Fire (1984), bagiku SoI lebih mirip dengan All That You Cant Leave Behind (ATYCLB – 2000) atau How To Dismantle an Atomic Bomb, dua album sebelum NLOTH.
Ada banyak improvisasi nada, selain sound, pada sisi bass line (coba dengarkan The Cyrstal Ballrom pada album versi deluxe/berbayar) dan gitar section (Sleep Like a Baby Tonight dan The Crystal Ballroom), sementara Larry Mullen Jr tetap mempertahankan drum kit yang sangat berkarakter yang menurutku adalah salah satu tiang terkuat penjaga kesamaan U2 dari album ke albumnya.
Sementara di sisi lirik, Bono istilahnya buah sudah sangat matang bahkan dari harum dan penampakannya!
Meski tetap menyisakan sisi kemisteriusan makna tiap lagu, Bono tetaplah Bono yang menurutku selalu mengusung tiga hal dalam lirik yang diciptakannya yaitu iman, issue terkini dan pemberontakan, lalu ia mengaduk semuanya menjadi satu!
Namun demikian, ada hal yang harus kuakui membuatku agak kecewa dengan SoI.?Sebulan setelah rilis secara ?gratis?, U2 merilis versi deluxe-nya yang mengimbuhkan artwork, bentuk fisik dan beberapa lagu tambahan pada CD kedua.
Adapun ide untuk menggarap ulang beberapa lagu dari versi original ke dalam versi akustik di CD kedua itu menurutku agak kurang optimal dan terlalu agak sedikit dipaksakan.
Ada nuansa ?kosong? yang tidak terlalu menampakkan emosional di lagu-lagu tersebut padahal menurutku, justru ketika sebuah band berani menggarap akustik, di situ ruang untuk mengekspresikan emosi yang natural dan alami itu sangat mengedepan. Mungkin, ini baru mungkin, semua itu terjadi karena rekaman akustik itupun diadakan di studio sehingga Bono, Larry, Adam dan Edge tak terlalu mendapatkan nuansa live-nya, tidak mendapatkan energi dari penonton untuk lebih menghidupkan setiap inchi lagunya.
Kalau aku jadi Guy Oseary, manajer U2 pengganti Paul McGuiness, aku akan merilis ulang semua versi akustik tahun depan dengan menggunakan materi live concert karena melihat video di bawah ini, saat U2 membawakan Breaking Wave secara live akustik, performa mereka jauh sekali di atas apa yang diterakan di keping CD kedua SoI!
Wah, jadi kecewakah aku dengan SoI??Tentu tidak! Kalau mengecewakan, tentu aku tak menulis sepanjang ini, kan?
Simak ulasan lagu per lagu dari album SoI di bawah ini…
Miracle of Joe Ramone
Single pertama yang direferensikan kepada vokalis Ramones, Joey Ramone. Besutan gitar The Edge pada bagian awal memberi kesan kuat pada lagu ini. Kasar, garing tapi tak berat. Jawara!
Lagu ini semacam ?Get?s on your boot? nya NLOTH dan Vertigo-nya HTDAB.?Bagian lirik yang paling kusuka adalah:
We’ve got language so we can communicate
Religion so I can love and hate
Music so I can exaggerate my pain
And give it a name
Every Breaking Wave
Ini lagu yang sangat mudah dijadikan ?entry point? bagi mereka yang belum suka U2 juga bagi yang dulu pernah suka U2 tapi sekarang tidak lagi karena terlalu sering menonton tayangan musik yang nongol tiap hari di pagi hari di televisi-televisi sampah itu!
Sebagai lagu ballad, Every Breaking Wave sangat easy listening dengan torehan lirik yang dalam. (gongnya di sini: Are we ready to be swept off our feet And stop chasing Every breaking wave)
Cara Bono meneriakkan ?If you goooo?? terutama pada video yang kutampilkan di atas membuatku merinding dan pengen buru-buru nonton mereka lagi konser yang diperkirakan baru akan sampai di Australia 2016 mendatang.
California (There is no end to love)
Lagu bertempo sedang ini khas U2 sekali!
Drum yang ?begitu-begitu saja? ditingkahi satu dua nada keys (entah piano atau synth)?mirip dengan New Years Day!
Meski demikian lagu ini bukan salah satu yang kusuka dari album ini meski barangkali?bila dibawakan dalam bentuk live akan beda rasanya.
Sama seperti pengalamanku ketika album NLOTH keluar, I ll go crazy if i dont go?crazy adalah lagu yang tak kusukai hingga akhirnya aku datang ke konser U2 dan?menyaksikan bagaimana mereka berimprovisasi terhadap lagu tersebut.
Song for Someone
Sejauh ini, lagu ini adalah yang paling kufavoritkan di SoI!
Musik yang sederhana dan mengingatkanku pada konstruksi lagu Miracle Drug (How to Dismantle an Atomic Bomb – 2004) dan harmoni suara Bono dan Edge yang jawara sekali! Secara lirik, lagu ini sangat dalam!
If there is a light
You can always see
And there is a world
We can always be
If there is a dark
Within and without
And there is a light
Don’t let it go out
Tak boleh ketinggalan, ada sentuhan iman yang sangat otentik khas Bono ditorehkan dalam kata-katanya. Tentang kekagumannya kepada ?your? yang dialamatkan pada Kalvari. Kalvari adalah nama lain Golgota, puncak bukit di luar kota Yerusalem yang menurut tradisi kristiani adalah tempat penyaliban Yesus kristus.
And I’m a long way From your hill on Calvary
Iris (Hold Me Close)
Lagu ini seolah melengkapi apa yang dilakukan Bono saat merilis Sometimes You Can?t Make It On Your Own (HTDAB) yang dipersembahkan untuk ayahnya yang baru saja meninggal.
Iris adalah nama ibu Bono yang meninggal pada 1974 karena aunerisma (semacam pendarahan pada otak). Makna lagu ini barangkali teramat dalam meski musiknya cenderung ramai dan riuh tapi justru di sini menariknya, kita dituntut untuk jeli terhadap apa yang diucapkan Bono.
Aku menemukan simpul emosi Bono dengan ibunya, Iris, di lirik ini ?I?ve got your life inside of me…?
Volcano
Volcano adalah interpretasi terbaik U2 pada usia yang sudah tak lagi muda tentang bagaimana memainkan musik berirama progresif rock.
Bagiku Volcano adalah salah satu bukti ketidakberubahan U2 dalam konsep bermusik?tapi tetap realistis terhadap usia mereka yang semakin menua.
Raised by Wolves
Struktur lagu ini adalah salah satu ciri U2 lainnya. Musik yang ritmenya ?begitu-begitu saja?, Bono bernyanyi seperti layaknya orang membaca pada bagian bait/verse lalu pada reffrein liriknya dinyanyikan berdua dengan Edge menjadi puncak lagu. Coba simak 40? (War – 1983) , Cedars of Lebanon (NLOTH) dan ada beberapa lainnya.
Penggunaan synch pada beberapa bagian membuat kaya lagu yang sebenarnya sederhana ini.
Cedarwood Road
Aku tak menyangka U2 bisa mengeluarkan lagu seperti Cedarwood Road. Menurutku, lagu ini cukup melodius dengan progresi nada yang ?tak biasanya? terutama pada?bagian awal ketika Bono menyanyi ?I was running down the road? juga pada bagian interlude Edge setelah reff sebelum masuk ke bait kedua! Setelah Song for Someone, aku menjagokan lagu ini sebagai lagu terbaik di album ini!
Sleep like a Baby Tonight
Lagu ini mengejutkan! Bernuansa era Popmart yang kental tapi tetap asyik dan seolah justru menjadi rekonsiliasiku dengan lagu-lagu di album Pop (1997) yang sebelumnya tak kusukai. Ada sedikit ?gesekan? di kalangan penggila U2 bahwa sebagian dari kami tak suka ketika U2 pada era 90an memasukkan unsur tekno seperti di Pop dan Zooropa. Aku adalah salah satu dari sebagian itu!
Yang menarik dari lagu ini adalah interlude dari Edge. Kalau Brian Eno pernah bilang bahwa permainan Edge yang paling menarik sepanjang sejarahnya bermain gitar adalah pada lagu Unknown Caller (NLOTH), bagiku di lagu ini, Edge juga membesut nada dan karakter sound yang gila. Sangat sederhana, repetitif, tapi bukankah suatu keindahan itu memang tak perlu hal yang berlebihan?
This is Where You Can Get Me Now
Sedikit lagu yang menyanyikan reffrein pada bagian awal kecuali pada konser. Nah, lagu ini adalah satu dari sedikit tipe lagu tersebut. Keren sih, bisa dibayangkan saat konser nanti bagaimana crowd akan berteriak :Soldier soldier? lalu dimedley dengan Sunday Bloody Sunday, meriah!
The Troubles
Lagu ini ada pada track terakhir album SoI yang dibagikan secara cuma-cuma.
Hasil kolaborasi U2 dengan Lykee Li, seorang penyanyi indie berkebangsaan?Swedia. Adalah Danger Mouse, produser album SoI (sebenarnya ada produser lain selain Danger Mouse yaitu Paul Epworth, Ryan Tedder, Declan Gaffney dan Flood) yang menawari Lykee untuk bernyanyi di lagu ini.
Lagu ini berkarakter sederhana tapi sarat makna.?Yang menarik adalah komentar Lykee terkait ketidaktahuannya tentang makna lagu ini seperti dirilis RollingStone “The song already has so much depth to it, you don’t even need to fully understand what the lyrics are about to understand it in your soul and heart,”
Lucifer?s Hands
Ini adalah lagu yang tak bakal kalian temui di album ‘gratisan’ versi Apple.
Konon lagu ini adalah bentuk baru dari ‘Return of the Stingray Guitar’ yang pernah kudengar secara langsung pada pembuka konser U2 | 360 mereka empat tahun silam. Tone gitar The Edge mirip dengan di Miracle of Joey Ramone, ada sentuhan vintage yang kentara pada beberapa bagian. Menarik!
The Crystal Ballroom
Bisa dibilang ini adalah lagu ketiga dari yang paling kufavoritkan di album SoI.
Sudah lama menantikan lagu dimana bass line Adam Clayton mendominasi (New Years Day) dan di sini hal itu terjadi lagi!
Musiknya membuat ingin bergoyang. Pada bagian encore, The Edge memasukkan karakter sound gitar yang beda sekali dengan permainannya di bagian lain di lagu ini, seperti sesuatu yang datang dari antah-berantah. Surealis!
Every Breaking Wave (From Acoustic Sessions), California (There Is No End To Love) (From Acoustic Sessions), Cedarwood Road (From Acoustic Sessions), Raised By Wolves (From Acoustic Sessions), Song for Someone (From Acoustic Sessions)
Seperti kutulis di atas aku cukup menyayangkan versi akustik yang diberikan di deluxe version yang tak terdengar optimal karena menurutku akan lebih bagus kalau hal itu direkam pada saat live.
Namun meski demikian, kalau harus memilih aku menganggap Cedarwood Road adalah yang terbaik. Terdengar lebih berdinamika dan lebih kaya sound.
The Miracle (Of Joey Ramone) (Busker Version)
Lagu ini kehilangan roh kegaharannya. Memang cocok dibawakan untuk ngamen (busking) saja.
The Troubles (Alternate Version)
Di lagu ini U2 tak menyertakan Lykee Li seperti pada versi aslinya. Aku lebih suka versi aslinya meski sepertinya kalau mereka hendak membawakan lagu ini secara live, versi alternative ini yang akan dibawakan mengingat membawa serta Lykee Li dalam rangkaian konser tentu bukan perkara yang mudah dan murah.
Eh tapi belum tentu juga karena pengalaman nonton konser mereka yang lalu, untuk lagu Unknown Caller, meski tak membawa Brian Eno yang bermain synth/keyboard tapi U2 tetap mengunggah versi digitalnya dan menampilkan Brian dalam giant screen, jadi seolah mereka bermain bersama, jadi siapa tahu Lykee pun bisa ditampilkan seperti itu. (Coldplay?dalam?konser mereka di Sydney dua tahun lalu yang juga kusaksikan secara live juga ?membawa? Rihanna secara digital untuk menyanyikan Princess of China)
Sleep Like a Baby Tonight (Alternative by Tchad Blake)
Lagu ini sepertinya lagu bentuk alternatif terbaik ketimbang versi akustik dan busker yang kusebutkan di atas.
Sangat kontemporer setelah mendapat sentuhan dari Tchad Blake. Yang paling kusuka dari track ini, sepertinya Tchad setuju denganku bahwa guitar section The Edge pada bagian akhir lagu ini memang hal yang sangat menarik sehingga beberapa ‘retouch’ dilakukannya pada bagian itu!
Ulasan yg menarik!
Kudos Don!!!
Ulasannya keren mas..
Tentang SoI bagi saya awalnya agak aneh, tapi itulah typical U2. Harus dengar berkali-kali. Kalau kita lihat pendengar U2 memang rada2 segmented, mungkin karena butuh “pemahaman” tersendiri :)
Tapi yg menarik, seumur hidupku ada penjaga warteg; mungkin satu-satunya penjaga warteg yang penggila U2. Ceritanya pas makan saya dengar lagu Miracle Drugs diputar. Terus saya tanya itu radio apa kaset ? Dia bilang kaset dong.. Cerita2 banyak, ternyata dia suka U2 karena nama almahrum papanya adalah Bono :)
Anyway.. Song for someone my best song in this album. Aku udah coba buat covernya, tapi malu2in jadi gak dipost :) Ada playlist khusus saya kasih judul : PUMP isinya 5 lagu di album ini : The Miracle. California, Volcano, This is where you can reach me know dan The Crystal Ballroom
Thanks mas Donny atas ulasannya
Beberapa jam setelah pengumuman kalo album ini gratis di iTunes, langsung tak download komplit. Hahaha.. Saya paling suka sama The Miracle (of Joe Ramone), wangun… :D
Udah lama banget sih. Tapi mau koreksi dikit… CEO Apple namanya Tim Cook, bukan Jim Cook. :)
lagu-lagu U2 sarat makna dan peka jaman