• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Siti

5 April 2012 9 Komentar

Ketika sedang bingung memaknai Paskah tahun ini dengan ?sesuatu?, Sang Ide menghampiriku pada sebuah sore yang kunikmati di rumah sepulang kerja.

Melalui siaran sebuah stasiun televisi di Tanah Air yang kutangkap pada jaringan parabola, aku menyaksikan sebuah kondisi yang membuat sore itu berjalan beda dari yang biasanya.

Seorang anak, Siti namanya, tinggal di Jawa Barat dan usianya belumlah genap 10 tahun. Setiap sepulang sekolah hingga menjelang sore, ia tak bisa bersantai seperti yang lain. Dua ember besar berisi bungkusan bakso dan mangkuk menanti olehnya dijual berkeliling desa demi mendapatkan uang untuk diberikan kepada Ibunya.

Hatiku miris!
Awalnya aku tak bisa tidak mengutuk pemerintah yang begitu lalai dalam memfasilitasi warganya kehidupan yang layak. Tapi hal itu ternyata tak menyelesaikan kegelisahanku; membuatku makin antipati pada pemerintah sih iya, tapi apalah gunanya.

“Hidup memang terkadang tak menyisakan banyak pilihan.”

Lebih berarti bagiku mengagumi Siti.
Bagiku Siti adalah sosok yang begitu perkasa karena ia mau berkorban.

Ia mau mengorbankan impiannya untuk menjadi seorang anak yang seperti ia lihat di sinetron-sinetron yang kerap ia curi lihat dari televisi tetangganya tentang gambaran sepulang sekolah lantas les renang atau musik; atau bobo siang ditemani Mama di kamar ber-AC?

Berjualan bakso bagi Siti adalah keharusan karena kalau tidak, orang tuanya akan tak terbantu apalagi untuk menyekolahkannya.

Hidup memang terkadang tak menyisakan banyak pilihan.
Jadi, meskipun harus berjualan bakso di tengah terik mentari maupun deraan hujan, harus menanggung malu (pada awalnya) karena diledek sebagai tukang jual bakso oleh kawan-kawannya, harus merasakan keletihan yang luar biasa, Siti hanya berpikir itulah peran yang harus dijalankan karena hidup adalah titah dari Sang Empunya Hidup apapun wujud dan rupanya. Tak lebih.

Mungkin ini terkesan terlalu ekstrim tapi ada baiknya kita berkaca pada Siti.
Ada berapa banyak dari kita yang terkendala untuk maju hanya karena kita tak mau menghadapi kenyataan yang tak selamanya seindah dongeng itu.

Kita lebih banyak memilih hidup di awang-awang, atau malah sebaliknya, hidup yang terlalu terpatok pada tujuan-tujuan duniawi sehingga untuk itu tak jarang kita menghalalkan segala macam usaha termasuk yang tak manusiawi, korupsi misalnya.

Lalu yang terakhir, yang sayangnya membuatku semakin yakin bahwa kita memang harus belajar banyak dari Siti yaitu inisiatif untuk mau berkorban dan menjalani pengorbanan itu dengan sukarela.

Siti. Dari namanya, jelas ia bukan Kristiani.
Namun justru melalui dirinya, aku menemukan keping kisah yang mengingatkanku pada Yesus yang 2000 tahun silam pun memilih untuk mau berkorban; sengsara dan menderita hingga mati demi kita.

Selamat merayakan misteri Paskah, Tuhan Yesus memberkati kita semua!

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Agama, Cetusan

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. imadewira mengatakan

    5 April 2012 pada 1:26 pm

    Selamat hari Paskah mas Donny, semoga kita semua diberikan kekuatan menjalani lakon dalam hidup ini.

    Balas
    • DV mengatakan

      12 April 2012 pada 10:01 pm

      Makasih, Bli :)

      Balas
  2. giewahyudi mengatakan

    5 April 2012 pada 3:44 pm

    Hambok pisan-pisan paskahan no Klaten to, Mbah..

    Balas
    • DV mengatakan

      12 April 2012 pada 10:01 pm

      wes tau hehehe

      Balas
  3. applausr mengatakan

    5 April 2012 pada 4:45 pm

    cerita yang menarik Don… selamat paskah Bro… salam buat keluarga… semoga tidak makin banyak siti siti di negara ini.. biarkan anak-anak menikmati dunianya yaitu bermain dan belajar.

    Balas
  4. Riris E mengatakan

    6 April 2012 pada 5:47 pm

    Selamat memperingati Paskah. Semoga semangat pengorbana-Nya menjadi semangat kita juga untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan sesama.

    Balas
  5. Megi Tristisan mengatakan

    6 April 2012 pada 9:54 pm

    selamat hari paskah mas…

    Balas
  6. Maztrie mengatakan

    7 April 2012 pada 5:33 am

    Ndherek mangayubagya Kemis Pethak, Jumat Ageng tuwin Ngaturaken Sugeng Paskah dhumateng Kangmas Donny sak kulawangsa, Mugi Gusti paring kesaenan dhumateng kita sedaya, Amien…!

    Balas
  7. Imelda mengatakan

    12 April 2012 pada 3:04 pm

    Selamat Paskah juga Don…

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT