Baru beberapa hari saja kutinggal, sebuah revolusi teknologi skala menengah telah terjadi di rumah Klaten. Simbok yang pecinta berat pesawat radio 2 band, sinetron televisi dan dulunya cukup antipati terhadap handphone, we lha kok semalam melalui sambungan telepon ujug-ujug berujar “Le, tadi malam Mama mbukak blogmu, lho!”
Gedubrak!
Antara heran dan tidak, antara kagum dan takjub mendengar simbok saya tersayang itu berujar demikian.
Sempat kukedip-kedipkan mata serta kugigit ujung ibujariku dan ouchhh, beneran tho ternyata, bukan mimpi belaka.
Ya!
Inilah kenyataan, beberapa abad setelah James Watt memulai segalanya, serta nyaris tiga perempat abad setelah Einstein berceloteh tentang Relativitasnya, simbokku tercinta nun jauh di pelosok Jawa sana di tahun ke delapan dekade ini jadi doyan internet, connect melalui layanan 3G di handphonenya lalu melongok blog ini.
Telisik punya telisik, Citra, adikku lah pemegang andil terbesar, penyebab dari semua ini.
Awalnya adalah handphone baru Mama yang dibelikan Papa beberapa waktu sebelum aku berangkat pergi.
Lalu pada sebuah malam ketika sedang melakukan training singkat tentang pengoperasian handphone barunya itu, si Citra tampaknya tak sabar untuk tidak memberikan chapter pelajaran yang maha penting untuk Mamanya yaitu melongok internet melalui handphone.
Maka jadilah sampai sekarang begitu ceritanya.
Mendengar semua itu terus terang aku senang sekaligus sedih, mongkok atiku.
Senang karena pada akhirnya aku dan Mamaku setidaknya bisa berendam di satu media yang sama yaitu internet.
Tapi sekaligus aku sedih karena kenapa justru Citra yang mengajari dan bukan aku yang notabene anaknya yang paling tampan yang begitu pintar dan orang yang berkecimpung cukup lama di dunia internet ini :)
Maka jadilah kata-kata yang ia omongkan semalam melalui handphone itu semakin menguatkan aku untuk tetap stick dalam perjalanan baru ini sekaligus meng-energize ku untuk tetap selalu ngeblog, demi sebuah kabar bagi simbok dan angan-anganku sekarang adalah bagaimana membuat Simbok berhenti ketagihan koran dan cukup menjadi pembaca setia RSS-XML website ini.
Ok Simbok, duduklah disitu, dan bacalah perkembangan anak lanangmu ini di negerinya yang baru.
Minggu depan ketika Citra pulang suruh dia ajari pula cara mengisi komentar.
Ditunggu komentarnya, Mbok… mugi Gusti tansah maringi kawilujengan!
Wah simbokku di Prambanan perlu di kasih training juga nih sepertinya…. :mrgreen:
aih.ibunya mas donny goes to dunia maya…selamat datang ibu..
mas donny ajarin juga ibunya bikin blog sendiri :)
Sebelum Simboknya Mas Donny pertamax, maka saya booking dulu pertamaxnya. :D
Mudah-mudahan perkembangan teknologi segera bisa menyerbu daerah pedesaan.
Wah blog nya keren..salam kenal aja mas..kapan kapan ajarin yach..
cihuy. Simbok sekarang gaul euy. Congrats :d
Tuh, apa kan kata saya.
Jadi saya sudah melihat dua ibu, karena kecintaannya pada “anak lanang”, maka langsung belajar ngeblog, belajar menulis dan mengirim email.
Nggak apa-apa Dony, biarkan Citra mengajarkan….tapi Dony harus rajin mengupdate blog nya….walau sekedar cerita perjalanan.
Betapa senangnya saya membaca cerita perjalanan si sulung dari Miami ke Fairfield, dan ikut terharu saat ada penumpang bis greyhound yang sakit diperjalanan (http://cacianqalbukunderemp.blogspot.com
/2008/10/ketika-si-sakit-semaput-di-bis-antar.html).
ah ceritanya sungguh mengharukan …
andai emakku di Cimahi dapat pula kuajari revolusi teknologi ini, tentu setiap hari wajahnya sumringah melihat cucunya “Zia” tersayang selalu kubawa turut nampang dalam perkelanaanku di blogosphere ini …
*Salam buat siMbok di Klaten, mampir ke Wedi .. hehehe
test aja
Nah, sampe dibela belain Ibundanya mendalami blogreading-jutsu..
“CIT MRENEA NDHUK…”
“injih bu..”
“KAKANGMU IKI NULIS U2-U2”
“OPO BAB TOKO U2 JALAN SOLO KAE TAH?”
“sanes bu, niku U2 grup musik”
“PADAHAL KAKANGMU RERUNGON FAVORITE KAN UYON UYON THO NDHUK?”
“mbok bilih sami mawon uyon uyon kan saged disingkat U2 njih bu?”
Ini komentar paling lucu huahuauahua.
Sumpah ngakak aku bacanya Kang hahaha
Nah, Don, mulai saat ini, tulislah selalu yang indah, yang cantik, dan yang mengagumkan. Agar si mbokmu tersayang itu selalu tersenyum saat mengetahui cerita anaknya nun dekat di sana (sudah tak ada pengertian “jauh” tho?) bahagia selalu.
Mbok, sing tenang ning Klaten nggih, Mbok…
(Lho, kok aku melu-melu tho? Hehe!)
Ada “pop up” dikepalaku… “dulu nggak ada sekarang ada”. Dulu nggak ada listrik sekarang malah nggak cuma listrik doang.
Mengharukan, melihat Ibumu dan Ibu Enny, demi putra-putra tercinta hingga rela belajar dan belajar.
Ayo mas DV, jangan pernah berhenti up date blognya, ada seseorang yang sangat istimewa yang selalu menanti-nanti.
:D
Hahahahaa.. pernahkah Anda berpikir bahwa dulu Jogja – Jakarta ditempuh berbulan-bulan sekarang sejam aja nyampe :)
Diluk meneh mamahmu melu-melu ngeblog, hehehehehehehehe
Mamahku ku kongkon ndisain web wae pho yo :)
Diluk meneh ana blog jenenge:
http://simbok.net
Ora.. jenenge simbok.donnyverdian.net..
Eh kualat yo..?! heheheheh..
Miss you, Dan!
wah, sebuah kemajuan pesat, mas donny. Mak saya di kampung melah lebih gaptek lagi, jangankan internet, hp aja ndak pernah pakai, mas, hehehe …. tapi saya sayang banget dengan mak saya di kampung.
ahhhh so sweet….
seandainya mamaku mau ya…
di depan mukanya sudah ada komputer
sayangnya hanya dipakai untuk main game
hmmm
sumbernya karena dia tidak suka baca. Lain dengan bapak yang kutu buku.
ahhhh aku jadi tambah kangen dengan mama yang sekarang dirawat di RS.
Kirain simbok venus, don. #ngikik