Kabar Baik VOL.147/2016 ? Siapkah kita dilimpahi mukjizat? Yuk belajar dari Bartimeus

26 Mei 2016 | Kabar Baik

Kabar Baik Hari ini, 26 Mei 2016

Markus 10:46 – 52
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”

Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”

Lalu Yesus berhenti dan berkata: “Panggillah dia!” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.”

Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.

Tanya Yesus kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!”

Lalu kata Yesus kepadanya: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Renungan

Pola ?menjemput mukjizat? secara gamblang dijelaskan di dalam Kabar Baik hari ini. Mari kita amati sekali lagi, pelan-pelan…

Pada mulanya Bartimeus yang buta itu hanya memanggil nama Yesus, memujiNya. Makin lama makin keras dan ia melakukannya terus-menerus.

Ketika akhirnya Yesus tertarik untuk memanggil, bergeraklah si buta tadi. Ia bangkit dari duduk, menanggalkan jubah lalu menghampiri Yesus.

Ketika ia berada dekat dengan Yesus dan ditanya apa yang dimauinya, Bartimeus secara jelas meminta supaya ia dibuat tak buta lagi.

Lalu sembuhlah ia dan berkeputusan untuk mengikuti Yesus sejak saat itu.

Kuncinya adalah cari perhatian, berusaha sekuat mungkin, merendahkan diri, punya gambaran yang jelas tentang mukjizat yang kita inginkan lalu berkeputusan untuk mengikut Yesus.

Mari kita kupas satu per satu.

Caper!

Cari perhatian itu harus! Kepada siapa? Tuhan! Melalui apa? Doa dan ketaatan kita mengikuti aturan Gereja. Seperti halnya Bartimeus yang disuruh berhenti untuk berteriak-teriak oleh orang-orang sekitarnya, kitapun juga sering ?diminta? oleh lingkungan sekitar kita dengan berbagai macam alasan dari yang ringan-ringan seperti, ?Doa melulu! Nggak ganggu kerja?? hingga ?Mau berdoa di gereja ini? Maaf, kami segel!?

Maju terus! Kendur? Hancur!

Berusaha sekuat mungkin

Mukjizat tak?kan datang hanya dengan doa meski ada beberapa hal yang hanya bisa diselesaikan dengan doa.

Seperti halnya Bartimeus yang meski buta tetap berusaha berdiri, kita juga harus berusaha keras ketika meminta mukjizat.

Tuhan meski sudah mengikrarkan diri sebagai pelayan, Ia bukanlah pembantu rumah tangga kita. Lagipula yang butuh mukjizat itu siapa? Kita atau Dia? Berusaha! Jangan malas!

Merendahkan diri.

Bartimeus melepas jubah tanda merendahkan diri sebelum berjalan menuju Tuhan. Apa yang kita lakukan ketika melangkah menuju Tuhan untuk memohon mukjizat?

Apakah kita sudah merendahkan diri atau masih dalam taraf, ?Tuhan, sebenernya aku nggak butuh-butuh banget mukjizatmu karena Papaku cukup kaya, tapi kalau Kamu mau mengabulkan permintaanku, boleh juga deh Tuhan!?

Definisikan/gambarkan yang jelas mukjizat yang kamu inginkan.

Apa yang kamu mau dari Tuhan?
Bayangkan kalau Tuhan bertanya ?Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu??
Bayangkan jika Bartimeus tiba-tiba mengubah permohonannya karena merasa di atas angin sudah ditanyain Tuhan, ?Aku ingin tidak buta lagi dan dikasih istri yang cantik dan keping-keping emas yang berkelimpahan???

Apakah Yesus akan memberikan? Bisa jadi iya karena Ia Maha Mampu, tapi bagaimana kalau tidak? Intinya, fokus dari awal apa yang kamu mau dari Tuhan!

Berkeputusan untuk mengikuti Yesus

Ketika mukjizat sudah diberikan, putuskan dirimu untuk mengikuti Yesus. Ikut Yesus tentu tak harus jadi pastor (apalagi yang sudah punya anak istri, dont!), tak perlu juga jadi hiper aktif ke gereja setiap hari. Ikut Yesus berarti menempatkan Yesus sebagai nahkoda dalam bahtera hidup kita. Sama seperti Bartimeus yang lantas setelah dibukakan mata memilih untuk mengikuti Yesus.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.