Siapa yang sanggup menuliskan semua perbuatanNya?

19 Mei 2018 | Kabar Baik

Aku tertarik dengan kalimat penutup yang disampaikan Yohanes dalam Injilnya seperti tertulis berikut di bawah ini:

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu
(Yohanes 21:25)

Yohanes begitu rendah hati.
Padahal Ia adalah murid yang dikasihiNya. Pada saat perjamuan terakhir, Yohanes bahkan diberi tempat duduk tepat di sebelah kanan Yesus. Yohanes juga yang menemani Yesus hingga penyalibanNya. Meski demikian, ia sadar tak kan mampu menuliskan semua hal yang diperbuat Gurunya itu.

Kira-kira kenapa ya ia bisa berujar seperti itu?

Andai waktu itu sudah ada teknologi canggih untuk merekam baik video maupun audio dan sudah pula ada media untuk menyimpan hasil rekaman itu, apakah Yohanes tetap merasa tak bisa menulis semua perbuatanNya?

Barangkali faktor ingatan?
Bisa jadi! Menurut tradisi suci, Santo Yohanes Rasul lahir pada tahun 6 Masehi sementara Injilnya ditulis pada tahun 96-98 di Efesus, lebih dari setengah abad setelah Yesus naik ke surga, dan saat Yohanes sudah berusia 90 tahun!

Tapi diluar itu, hal yang juga kuyakini mengapa Yohanes mengatakan tak bisa menulis semua perbuatan Yesus adalah karena Yesus berkarya tidak terbatas waktu dan tempat.

Ia memang hanya memiliki tiga puluh tiga tahun hidup di dunia tapi karyaNya tetap ada bahkan hingga kini dan selamanya. SemangatNya tumbuh dalam setiap dari kita yang beriman dan menjalankan kepercayaan itu dalam aktivitas hidup sehari-hari.

Ia ada dalam diri para perawat yang tak henti mengurusi orang sakit di rumah sakit.

Ia ada dalam sanubari para anggota kepolisian yang tak gentar menjaga stabilitas keamanan meski nyawa adalah taruhannya.

Ia ada dalam ayah, ibu yang menjalankan tugas mulia mengurus anak-anak dan rumah tangga.

Ia ada dalam diri anak-anak yang belajar dengan tekun dan setia?

Ia ada dalam diri siapapun, siapapun yang menunjukkan kerja nyata untuk kemuliaanNya.

Nah, kalau demikian, mau ada semilyar cadangan kalimat, mau ada ribuan galon tinta untuk menulis kata, mau ada berjuta lembar kertas dan ber-terra byte space data untuk mencatat, semua tak kan pernah cukup untuk melukiskan apa yang telah, sedang dan akan diperbuat Yesus, kan?

Sydney, 19 Mei 2018

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.