Si junkie dan pemuda yang sok suci

5 Mar 2012 | 150 kata, Agama, Australia, Cetusan

Usai datang ke acara muda-mudi gereja di Sydney CBD malam minggu lalu, ketika hendak menuju Town Hall Station, suasana sepanjang jalan begitu ramai. Orang berbaur dalam tingkah ‘duniawi’ mulai dari cara pakaian nan seronok, berciuman erotis tak peduli jenis kelamin pasangannya… dan kata-kata makian kudengar di sana-sini bak sabda yang terdaraskan.

“Andai sekarang kiamat, tentu mereka akan terbuang neraka! Sedangkan aku… aku aktif di gereja, maka diangkatNyalah aku ke surga!” gumamku.

Lalu tiba-tiba sesosok junkie, dari kalangan itu, mengagetkanku. Tubuhnya terdorong ke belakang, meringsekku. “F*#K!” makian keluar dari mulutku, spontan.

Alih-alih membalas makian, junkie itu tersenyum tulus.“Ups! Sorry, i didn’t mean it” maafnya begitu tulus, sorot matanya lembut, menusukku.

Malam itu, satu hal kupelajari. Tuhan tak segan memakai cara tak terduga untuk menampar seorang yang sok suci, bahwa nyatanya imannya tak lebih besar dari si junkie yang menjengkelkan hatinya tadi.

Mea culpa, mea maxima culpa…

Sebarluaskan!

35 Komentar

  1. intinya kita memandang jelek orang lain.. belum tentu kita lebih baik yak mas :p

    Balas
    • Demikianlah :)

      Balas
  2. tertampar nih ya… ga apa apa lah… pengakuan yang cantik menurut saya… jujur dan lugas.. saya ikut belajar jadinya…

    Balas
    • Sip!:)

      Balas
  3. tulisannya buat buku jilid dua ya hehehehe

    Balas
    • Siyappp :)

      Balas
      • JIlid satunya mana? kok gak ada woro2?

        Balas
  4. Kalo aku jadi si pemuda, akan bilang : “LOE+GUE = END”

    Balas
    • Iklan:)

      Balas
    • Sepertinya sih begitu, Sob… eh Sop :)

      Balas
  5. Hahaa…. suka deh bacanya Don.
    Harusnya makinya ala Indonesia doooongggg wwwkwk…

    Balas
    • Lha tar mereka ga ngerti :)

      Balas
  6. Baru sombong dalam hati aja langsung ditegur sama Yang Maha ya, Pak, hehehe…*ambil kaca buru-buru*

    Balas
    • Tul!

      Balas
  7. “Mea culpa, mea maxima culpa” itu artinya apa ya Pak? *beneran belum ngerti*

    Balas
    • Itu bahasa latin untuk “saya berdosa, saya sungguh berdosa”, doa orang katholik sebelum diterjemahkan ke bahasa indonesia

      Balas
  8. Trus setelah kalimat terucap itu, kira2 jadi masuk surga ngga Om :D

    Balas
    • Surga? Apa itu?:))))

      Balas
  9. Tak pikir mau nyinyis siapa dengan judul “pemuda yang sok suci”
    Ternyata…..
    *manggutmanggut

    Balas
    • Ternyata cinta…

      Balas
  10. Hehehe…bener banget Don.. kejadian serupa tapi tak sama ini tertuang dalam blog kita masing-masing :-)

    Balas
    • Semacam kontak batin? Halah!

      Balas
  11. Kadang meski nggak keluar terucap, tapi dalam hati sayapun pasti akan melakukan hal yang sama. WUASYU! *jadi inget postingan tentang Anjing dan Babi*

    Balas
    • Hehehe wuasyu dan biajingan ya?:)

      Balas
  12. Hihi…
    Postingan iki sepele ninga krusial byanget jee… #halahbasaku ik…

    Tapi beneran kok Dab,
    Ada satu hal yang jarang kita sadari namun justru itu -tak sadar- bakal menampar kita juga yaa..

    Balas
    • Sip:)

      Balas
  13. Manusia memang tak sempurna dan tak boleh sombong, bahkan membandingkan diri lebih tinggi dibanding kaum yang lain. Syukurlah Donny langsung bisa introspeksi.

    Balas
    • Amin

      Balas
  14. Untung bukan kata2 Jancuk yang keluar ya….hohoho

    Balas
  15. Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menyadarkan umat-Nya :)
    btw Fiksi atau nn Fiksi.

    Balas
  16. ah Mea culpa….
    mengingatkanku pada sebuah misa berbahasa latin di St Peters, Roma. Berbagai jenis manusia, ada umat ada turis dengan celana pendek menyatu dalam satu misa. Siapa yang lebih suci? Mungkin seorang Romo pun tidak lebih suci :)

    Balas
  17. Memandang rendah orang lain sejatinya menunjukkan bahwa kita bisa saja lebih rendah. Gitu ya mas?

    Balas
    • Yak, tul!

      Balas
  18. Wiiih ditegur langsung dengan cara yang cantik lho! Ngga boleh su’udzon sama orang

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.