Selamat ulang tahun ke-5, Elodia!

12 Des 2017 | Cetusan

Minggu sore lalu, saat sedang grocery shopping, Elodia tiba-tiba bertanya begini, ?Mommy, bagaimana Tuhan menciptakan aku??

Joyce, istriku, kaget. Ia menoleh ke arahku yang juga tak kalah kagetnya dengan pertanyaan itu.?Bersicepat, Joyce menjawab, ?Tuhan meniup fuhhhh lalu kamu ada??

Rupanya Elo, begitu kami memanggil Elodia, tak puas dengan pertanyaan itu. Ia bertanya lagi, ?Tapi bagaimana aku bisa muncul di perutmu?? Ujarnya sambil tertawa dan mencolek perut Mamanya, tempat ia dulu ada di sana sembilan bulan lebih lamanya.

Lagi-lagi Joyce menoleh kepadaku.?Aku terdiam.

Ada beberapa pilihan untuk menjawab.
Jawaban yang singkat, padat tapi menyesatkan adalah, ?Kamu belum boleh tahu!? Kenapa menyesatkan, karena ia akan bertanya, ?Why?? Dan jika aku tetap diam, ia tersesat dalam pertanyaan tanpa jawaban!

Jawaban yang panjang ?adalah dengan menjelaskan asal-usul manusia, hubungan biologis dan segala macamnya. Tapi tentu belum waktunya karena sesuai pertumbuhannya kelak, sekolah akan menjelaskan dan kami akan mendukungnya.

Aku memilih jawaban ini, ?Karena cinta, Elodia! Tuhan memberikan cinta ke Papa dan Mama. Kami lalu menikah dan dari cinta itu muncul kamu dan Kakak Odilia.?

Kali ini Elodia puas. Ia tersenyum.

ElodiaHari ini, 12 Desember 2017, Elodia Maree Taufan-Verdian, anak keduaku berulang tahun yang kelima. Ia bukan anak kecil lagi karena sudah masuk golongan anak usia sekolah, minggu ini adalah minggu terakhirnya di preschool dan tahun depan ia masuk ke ?big school.?

Pertanyaan-pertanyaan kritis seperti di atas pasti akan terus bermunculan dari celotehnya dan hal itu tentu akan semakin menantangku dan Joyce untuk memberikan jawaban yang tak kalah kritisnya tapi dalam konteks sesuai dengan usianya.

Jika orangtua-orangtua zaman old konon sering bingung ketika anak mulai bertanya yang ?tidak-tidak?, aku percaya aku dan istriku akan bisa menjawab bukan karena aku adalah orang tua zaman now (karena banyak juga orang tua zaman now yang juga sering bingung anyway) tapi karena kami menjawab dengan kuat kuasa Tuhan yang menjadi landasan kebenaran yang menyediakan semua jawaban-jawaban nan benar.

Selamat ulang tahun, putriku, Elodia! Bertumbuhbesarlah, panjang umur, sehat, ceria dan penuh cinta.

Seperti doa yang Papa daraskan setiap hari, semoga kamu semakin takut dan mencintai Tuhan, Raja Semesta Alam. Kamu juga bisa semakin mencintai sesama, hormat kepada orang tua dan sayang pada Kakak Odilia sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.