Beberapa waktu yang lalu, di ruang sauna klubku, seorang teman ngobrol denganku.
“Kamu Cina, Don?”
Lalu kujawab tangkas “Bukan! Tampak seperti cina memangnya ?”
“Iya! Tapi pasti kamu Manado! Atau Palembang, barangkali ?”
Dialog seperti ini sudah sangat sering kualami sepanjang 30 tahun terakhir ini.
Mereka, para penanya dan juga termasuk temanku itu tadi konon hakkul yakin bahwa aku ini cina karena perawakan, tampang dan terkadang sifat yang katanya mirip.
Tapi skali lagi, ketika aku ditanya seperti itu, aku akan menggeleng bahwa saya bukan cina.
Lha buat apa mengaku-aku kalau memang aku bukan Cina.
Aku toh tak mau seperti beberapa orang temanku yang meski hitam-legam dan aku tahu betul ayah-ibunya yang bukan cina
tapi kalau ditanya oleh teman-temannya yang kaya, yang kebetulan cina sungguhan, mengaku-aku bahwa ia itu separuh
Cina.
Dalam hati aku slalu bilang, Kamu Cina..? Cina dari Hongkong..???!??!
Ya, Hongkong memang Cina ya, tapi skali lagi aku bukan cina meski banyak sahabatku cina.
Bukan pula Manado atau Palembang yang kebetulan memang terkenal dengan kulit bersihnya.
Bukan pula Filipina ataupun Mongolia, meski memang belum ada yang menebakku demikian.
Ada darah Kerajaan Kediri dan Wedhono Boyolali dalam diriku. Selengkapnya namaku pun sebenarnya berhak untuk menyandang gelar Raden dari Papaku.
Tapi itu tak kupakai karena toh juga tak mengurangi orang untuk bertanya seperti pertanyaan temanku itu tadi, bukan ?
Aku juga sudah menelusuri detail adanya kemungkinan crossover maupun lompatan kromosom (halah) yang terjadi di darahku
dan nyatanya dari mulut Papa dan Mamaku, mereka berkata bahwa aku nyata-nyata asli Jawa!
Lalu kenapa aku bisa seperti Cina?
Apa karena pergaulanku yang memang lebih banyak akrab dengan mereka?
Aku sendiri tak tahu-menahu pasti.
Tapi yang bisa kupastikan adalah, anak yang akan memanggilku Papa nantinya itu adalah anak separuh Cina.
Darah dari mana..? Ya dari ibunya :)
Anyway, Selamat Tahun Baru Cina.
cari calon istripun cina disengaja ato ndak nih :D
Ada darah Kerajaan Kediri dan Wedhono Boyolali?!!!
Waduh, selamat Don, kamu naik kasta rupanya. Dari Sudra, ke Brahmana. Selamat!! Selamat!!
Tapi kok di pikiranku tiba-tiba terlintas Tunggul Ametung ya. Akuwu Tumapel (yang menabalkan diri jadi Brahmana) itu. Hahaha!!! =))
@DM: Huuahuahua yang pasti Ibuku bukan Ken Dedes :)…. @Leah: Hidup emang disengaja ?
ku rasa darah titisan terbanyaknyamu dr Raja Kertajaya ya don…makanya rada2 psikopat otakmu….tp yg pasti darah bung karno mu sdh tak bikin aku mulas lagi don….tp patah tulang huahahaha
@ Windy & DM : Kaliam berdua asuuu!!!!! :)) Aku jadi curiga jangan-jangan kalian sudah serumah, lha wong informasi kok bisa sama dalam waktu yang nggak lama gitu…
Mas Donny yang baik, yang punya keturunan Raja-raja Kediri… Mbok jangan ngomong asu tho di blog… Nanti orang-orang pada njegok! Hehehehe. Aku sama Windy tidak hanya serumah, Don, tapi sehati malah. Jadi wajar apabila informasi yang sampai padaku, otomatis terasa di Windy. Begitu pun sebaliknya. Huahahaha!!!! :))
@DM: Eh iya makasi revisinya.. kalian memang tidak serumah tapi se apartmen.. eh se RUSUN… RUSUN kok dibilang apartment. Jalan aksesnya aja susah mesti lewatin gerombolan preman jalanan gitu kok dibilang apartmen ahuahuahua… Btw tuh si Ramos Horta ketembak, dan saya bukan saudaranya dia :)
wah don…kamu bisa tau ramos horta tertembak masa aku tinggal di pasar minggu kamu ga tau…pejaten don…pejaten jakarta selatan…tempat para socialite berkumpul yg aksesnya hanya sekejap mata mau kemana pun kamu pergi…mainlah ke jakarta sekali2…
don, pokoke angpau-ne jo lali yo!
@Kris: Hahahaha, ra salah ki.. kowe sing bar seko Hongkong van Sumatrae (Belitung) tho sing wes akeh Angpao… pokokmen banyak2 makan capcay, fuyunghai, angsio tahu, paklay, ifumie dan hoping-hopingnya biar samsoyo mirip Kris. Btw Gong Xi Fat Choi, Cie eh Mbak Kris hahahah
@Kris: Hahahaha, ra salah ki.. kowe sing bar seko Hongkong van Sumatrae (Belitung) tho sing wes akeh Angpao… pokokmen banyak2 makan capcay, fuyunghai, angsio tahu, paklay, ifumie dan hoping-hopingnya biar samsoyo mirip Kris. Btw Gong Xi Fat Choi, Cie eh Mbak Kris hahahah
wah don…kamu bisa tau ramos horta tertembak masa aku tinggal di pasar minggu kamu ga tau…pejaten don…pejaten jakarta selatan…tempat para socialite berkumpul yg aksesnya hanya sekejap mata mau kemana pun kamu pergi…mainlah ke jakarta sekali2…
@Windy: Weh… bukannya apart.. eh rusun kamu itu di dekat Karet bukan di Pasar Minggu?
Kalau ngomong soal Pasar Minggu asosiasiku kamu itu di Gambir sedang dengan seseorang di dalam taksi.Jadi maafkan saya kalau tak tahu!
Hahahaha