Jika Natal adalah tentang kelahiran harapan dan harapan adalah untuk semua orang maka mari ucapkan Selamat Natal kepada Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer dan Hendra Kurniawan.

Keempat orang itu konon beragama kristiani setidaknya dari yang kuamati saat keempatnya diambil sumpah untuk menjadi saksi di persidangan. 

Nama-nama itu sedang banyak beredar. 
Ferdy, Putri dan Richard (bersama Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal) sedang menghadapi persidangan kasus pembunuhan Brigradir Norfiansyah Yoshua Hutabarat. Hendra Kurniawan (bersama dengan Arif Rahman Arifin, Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Irfan Widyanto, dan Baiquni Wibowo) terkait kasus Obsctruction of Justice dari sumber kasus yang sama.

Tentu bukan pengalaman Natal yang menyenangkan. 

Harusnya mereka merayakan bersama anak, istri, pacar dan orang tua di rumah. Tahun ini dan mungkin hingga banyak Natal di tahun-tahun berikutnya, mereka harus merayakan dari balik jeruji penjara. Sama tak menyenangkan pula dengan pengalaman Natal pertama keluarga Hutabarat di Jambi yang harus kehilangan anak mereka, Brigadir Yoshua.

Tapi kebahagiaan Natal itu kan levelnya surga. Kebahagiaan yang kedap suasana duniawi.

Jadi mau senang, mau sedih, mau menang, mau kalah, mau sedang bangkit ataupun keterpurukan, Natal adalah Natal! Kabar baik bahwa Sang Harapan, Yesus Kristus, Sang Juru Selamat lahir 2000 tahun yang lalu!

Harapan bagi Ferdy, Putri, Richard dan Hendra adalah harapan akan terbukanya tabir keadilan tentang siapa yang sejatinya harus bertanggung jawab dalam pembunuhan Yoshua. Untuk itu, mereka juga diajak punya sikap  jujur dan terbuka karena kalau masih menutup-nutupi fakta, entah pemaknaan Natal seperti apa yang ada dalam diri mereka saat ini…

Harapan bagi mereka adalah harapan untuk legawa menerima apapun putusan hakim nanti. Karena dengan hukuman yang mereka terima, kalau mereka dihukum, adalah jalan pemurnian diri di dunia untuk kehidupan abadi kelak di surga.

Jadi, mari kita ucapkan Selamat Natal pada Ferdy Sambo, Putri Candrawati, Richard Elieser dan Hendra Kurniawan.

Damai di hati, 
damai di bumi.

Damai di dalam penjara,
damai di muka pengadilan…