Entahlah, aku sampai bingung.
Terkadang aku merasa menjadi orang yang sangat bodoh dan mereka terlalu pintar.
Tapi, terkadang pula, rasa-rasanya aku yang terlalu pandai dan mereka yang sedikit di atas idiot.
Entahlah, sekali lagi… entahlah!
Sebagai member yang baik dari gym tempat kubergabung, esensi keterkaitan antara aku dan pemilik gym bagiku adalah bahwa aku membayar untuk mendapatkan fasilitas seperti yang telah
ditawarkan pada saat awal lengkap dengan segala aturan yang diadakan oleh pihak pemilik gym.
Aturan diadakan bukan untuk menjerat namun lebih untuk mengatur, pengatur dalam kerangka hidup bersosial antar-anggota dan anggota-pemilik.
Maka, sebagai member yang baik aku pun berusaha semaksimal mungkin untuk menaatinya termasuk di antaranya adalah tentang aturan pemisahan loker room dan kamar mandi berdasarkan gender,
pria dan wanita. Tiga bulan sudah peraturan itu diterapkan, dan meski semula kusambut dengan dingin, namun harus kuakui bahwa adanya aturan tersebut kurasakan betul
justru membuatku semakin nyaman untuk berada di sana.
Hingga sekitar tiga hari yang lampau, pada satu kesempatan aku berjumpa dengan seorang kawan lama di gym.
Ia dan istrinya, yang juga teman saya, mendaftarkan diri menjadi member di situ dan sudah barang tentu, pertemuan dengan teman lama terlebih setelah mengetahui ia hendak bergabung di dalam
gym yang sama adalah satu sukacita tersendiri, bukan ?
Tapi rupanya ia belum begitu mencermati adanya aturan pemisahan kamar mandi dan locker room untuk pria dan wanita. Pada kali pertama kesempatan sore itu, Sang Istri ikut masuk ke locker room
pria dan tetap masuk ke sana meski sudah kubilang “Eh, tempat cewek bukan disitu lho”.
Ah, akupun memakluminya, barangkali ia masih canggung untuk mengikuti aturan tersebut.
Hari berganti, malam minggu kemarin, aku kembali bertemu dengan mereka.
Ketika itu aku selesai mandi hendak pulang sementara mereka baru datang.
Sudah menjadi kebiasaanku dan banyak rekan lain di sana, ketika seseorang mandi, maka tak hanya kamar mandi yang ditutup, pintu locker room pun juga.
Hal ini mengingat hobi masing-masing (hampir semuanya) dari kami yang biasa tetap hanya mengenakan celana dalam ketika keluar kamar mandi untuk menuju locker, membereskan barang-barang baru
sesudahnya memakai pakaian lengkap. Kami tak pernah merasa sungkan untuk berbuat seperti itu karena diluar persoalan orientasi seksual masing-masing pria yang ada disitu, tapi pada kenyataan
nya, kami adalah pria, tak ada wanita.
Maka, malam minggu kemarin aku pun berlaku sama dengan hari-hari sebelumnya.
Akan tetapi alangkah kagetnya ketika aku membuka pintu kamar mandi seusai mandi dan masih bercelana dalam saja, kudapati Sang Istri itu sedang berada di locker room.
Dengan masih terkaget-kaget dan sekejap setelah kukenakan handuk untuk menutupi celana dalamku, aku pun menyapanya “Eh, kamu…. apakabar? Mana suamimu?”
Lalu dia tersenyum dan bilang “Oh itu diluar.. Lagi mandi ya kok cuma pakai handuk? Porno amat?!”
Di-skak seperti itu aku pun jadi salah tingkah. Aku hanya terdiam awalnya.
Hingga beberapa saat muncullah percakapan yang sangat kusesalkan terjadi antara ku dengannya.
“Eh kamu tahu nggak, beberapa waktu yang lalu ada member yang dikeluarkan dari sini gara-gara masuk ke locker room dan kamar mandi yang salah tempat kayak kamu?”
“Oh ya?”
“Iya”
“Ya kalau dikeluarkan ya aku keluar”
Segaris senyum ia suntingkan, tapii.. sungguh tak ada manis-manisnya.
“Hehe… ya aku cuma ngomong gitu aja”
“Ya kalau dikeluarkan ya pindah ke Hyatt yang lebih mahal!”
Dua garis senyum akumulasnya, tapi haduh… betul-betul tak manis.
Aku hanya menggumam saja sambil pura-pura sibuk di depan kaca wastafel mengelap muka.
“Tapi apa ya nggak boleh? Kan suami istri?”
Tanyanya kali ini tidak dengan senyum.
Aku pun terheran-heran lalu bertanya
“Hah? Maksudmu? Apa hubungannya suami-istri dengan pakai locker room yang sama? Kan kaitannya bukan kamu dengan suamimu saja, tapi kamu dengan pria-pria yang lain
yang juga menjadi member di sini, seperti aku misalnya?”
Dia diam saja. Lalu tak sampai semenit ia kembali berkata
“Ah ya nggak papa. Kalau dikeluarkan ya keluar. Lagipula aku di sini mbayar kok Don!” Ia tersenyum lagi, tapi kali ini tak kupandang lagi karena aku tahu keadaannya semakin jauh dari
kata manis.
Sesaat setelah ia pergi keluar, aku pun jadi terheran-heran sendiri menyadari percakapan itu tadi.
Aku pun terperanjat. Di depan kaca wastafel, sambil terus membereskan barang-barang perlengkapan mandiku, aku berpikir betapa ia, istri temanku itu sedang dalam keadaan yang
sangat bodoh sekali meskipun mungkin ia pintar.
Bagiku, ada beberapa kesalahan fatal yang telah ia lakukan.
Kesalahan yang pertama adalah karena ia tak memperhatikan sama sekali tanda PRIA dan WANITA pada masing-masing locker padahal jelas-jelas tanda itu tergantung di depan.
Kesalahan yang kedua, dengan bangganya ia bilang bahwa ia telah bersuami, padahal jelas tidak ada keterkaitan sama sekali antara hubungan suami istri dengan penggunaan locker room yang beda
jenis kelaminnya itu.
Kesalahan yang ketiga ia berujar bahwa ia telah membayar. Pada titik ini, tampaknya ia tak menilai secara obyektif fungsi uang bayarannya itu. Ia lebih menilai bahwa “aku bayar maka aku
mendapatkan semuanya kecuali larangan-larangannya”
Sementara kesalahanku, dimatanya mungkin banyak karena aku begitu cerewet menuturi hal yang mungkin tak seharusnya ia dapatkan daripadaku.
Akan tetapi menurutku sendiri, kesalahanku malam itu tak banyak, hanya satu yaitu karena aku harus bertemu dengannya.
Bagiku, istri temanku yang juga adalah kawanku sendiri itu memang sedang benar-benar bodoh!
Sumber foto.
Kok aneh sih Don, bukannya loker/kamar mandi dipisah itu udah umum ya? Masa iya itu si istri kalo di mall pipis nya ngikut suami di wc cowok? Uwauw :P
Ato jangan2 mau nyari penyegaran mata kali tuh bini :D (tapi sayang kok dapetnya ngeliat elu lagi koloran) wahahahaha
@ Momon:
Huahaha!!! Iya-iya bener. Pengennya tuh ketemu yang gimana gitu. Ya siapa tau ketemu sama cowok-cowok keren berbadan tegap nan seksi.
E, lha kok nemunya cuma model Donny doang begini… ya jelas aja mending pindah! =))
iih… perempuan yg bodoh… untungnya dia ketemuanya sama lu bukan sama gw don…ga kebayang deeh…
Keterlaluan banget ya morron nya perempuan ini…..orang kaya baru ya…emangnya di Hyatt bisa seenak jidatnya juga ke Locker Pria…kalo mau bisa campur ma lakinya suruh mandi di kali aja….hahahah
Kunjungan balik dan salam kenal! :D