Aku harus setuju dengan artikel yang dirilis The Next Web?bahwa seandainya Steve Harvey?diberi kartu yang desainnya lebih tepat, kejadian memalukan seperti di bawah ini bisa dihindari.
Kalian tahu kan betapa Steve yang sebenarnya sudah sangat senior dalam membawakan acara itu melakukan kesalahan fatal, salah menyebut pemenang Miss Universe yang seharusnya adalah Miss Philipina tapi jadi MissKolumbia.?Parahnya lagi, Miss Kolumbia?sudah sempat disemati mahkota, sempat menitikkan air mata saking terharu dan senangnya, sempat memeluk bunga dan dadah-dadah ke penonton seperti layaknya pemenang hingga akhirnya permintaan maaf Steve memecah semuanya.
Simak video permintaan maaf Steve setelah acara:
Tapi sebelum membahas sisi UX-nya, kita harus sadar bahwa faktor grogi itu tetap berpengaruh. Meski Steve sudah memiliki jam terbang tinggi, tapi bisa jadi ia grogi karena itu kan momen puncak dari acara dan beban untuk “tidak melakukan kesalahan” pasti sangat besar!
Bisa jadi juga karena desain aslinya sendiri kurang ‘memadai’ terlebih aku membayangkan bagaimana posisi tangan Steve, bisa jadi seperti di bawah ini (berdasarkan desain kartu asli yang dipegang Steve Harvey malam itu).

Posisi tangan Steve bisa jadi begini, tulisan 1st Runner Up tertutup. Dilihat dari arah baca, bisa jadi juga dari pengumuman 2nd runner up, USA, mata Steve tertuju ke Miss Universe 2015 dan kembali ke arah Colombia
atau begini

Posisi tangan Steve bisa jadi begini, tulisan Philippines tertutup. Dilihat dari arah baca, bisa jadi juga dari pengumuman 2nd runner up, USA, mata Steve tertuju ke Miss Universe 2015 dan kembali ke arah Colombia
Lalu bagaimana baiknya?
Aku bukan desainer tapi bekerja di bidang yang menganggap betapa desain itu sangat penting tidak hanya dari sisi keindahan tapi fungsi.?Seandainya designer kartu pengumuman Miss Universe 2015 sedikit lebih peduli, kartu pengumuman akan kupecah jadi tiga, 2nd runner up, 1st runner up dan miss universe 2015. Ketiganya kuberikan dalam amplop tertutup dan terurut dari yang terendah sampai yang tertinggi. Warna background akan kubikin berbeda dengan jenis font yang paling natural dan memiliki kontras warna dibandingkan backgroundnya.
Jadinya mungkin seperti ini:
Menurut kalian?
Update: Simak wawancaraku dengan Lusy Laksita, MC kondang dan penyiar radio senior Jogja tentang peristiwa ini di sini.
0 Komentar