Seseorang berkeras bahwa ia tidak akan mau berjabat tangan dengan lawan jenis. Alasannya? Entahlah, aku tak terlalu tertarik dengan apapun itu alasannya.
Tapi yang menarik, setelah sekian lama, ia toh akhirnya kena batunya.
Pada satu kesempatan, seorang (yang jelas beda lawan jenis), bersalaman (entah itu menyalami atau disalami tapi intinya salaman) dengannya.
Dan kali ini, aku tertarik dengan alasan yang ia berikan. Demikian ia berkata melalui jalur pekicau: “Sudah ditahan dua tangan, eh (dia) nyodorin tangannya maju banget, kena deh!”
Pertanyaanku adalah, bagaimana kalian menggambarkan situasi ini?
Kalau aku demikianlah seharusnya:
Situasinya : Malu…Malu…Mauuuuuu…:D
Hahaha…
Menurutku, pada saat itu ibu Michelle Obama tidak tahu or maybe bahkan belum pernah bertemu dgn pria yang tidak mau bersalaman dgn wanita bukan muhrim, jadi dia sendiri tidak bisa disalahkan. Dan aku rasa si Bapak itu pun gak enak hati mau menolak, mungkin takut gitu lhoooo secara itu nyonya negara, tar dikira tidak hormat pada tamu kan? But, seharusnya dia ga bilang kayak gitu, “nyodorin tangannya maju banget,” kesannya kayak si MO maksa banget mo salaman ama dia (padahal ya krn blio gak tahu).
Betul, Zee…
Aku respek kok dengan pendirian orang terlebih karena faktor agama karena bagaimanapun itu adalah hubungannya dia dengan Tuhan..
Tapi gimana kita mau respek yang dengan menggunakan agama sebagai ‘topeng’ untuk…. ah sudahlah :)
Yah, menurutku pribadi sih.. aku cenderung menyayangkan apa yang terjadi dengan beliau. komitmen dan tindakannya tidak dapat dijaga. …inget yah dijaga bukan tidak sejalan, karena baru kali ini kita melihat demikian.
Aku pribadi lebih sreg dengan presiden Iran yang dalam moment apapun bisa menjaga prinsipnya.
eh atau jangan jangan si TS nervous yah :P
menurut mas DV?
kalo di kampusku dulu … semua muslimah yang tidak bisa bersalaman dengan pak rektor, diharapkan menggunakan sarung tangan. Supaya si rektor ga malu karena di tolak salaman n ga melanggar aturan agama si perempuan .. kok ya mister itu ga mudeng kaya’ gituan ya?! holoholoh …. emang baru brapa lama sih pake aturan itu?
.. waktu wisuda penerimaan ijasah di depan umum …
Eh ide ini masuk akal sekali.
Lebih baik pakai sarung tangan, jadi tidak mempermalukan pihak lain kalau kebetulan ada acara2 resmi ya…
Jadi pengen sedia sarung tangan deh.. kali kali ada yang tai mau berjabat tangan dengan daku :D
dimana bumi di pijak disitu langit di junjung, fleksibilitas jauh lebih baik dimana yg terpenting adalah kualitas pribadi manusia itu sendiri….kalo doa tiap hari tapi suka nglirik istri tetangga juga itu gak bener..hee
Hahaha…aku nggak komen ahh…
Lha salaman aja kok ribut ya….
lol, di otak ku kok agak lain ya…
“di tahan 2 tangan” itu kupikir tangannya di dekamkan dibawah, ndak mau di majukan, ataupun di angkat.
Nah, dibawah itu dibawah udel, menutupi kemaluan begitu…
Nah… “Nyodorin tangannya maju banget… KENA deh” — silahkan dibayangkan sendiri lol….
No komen deh Mas, soalnya prinsip orang kan beda2 :-)
saya memaklumi mereka yang menjalankan apa yang mereka percayai, asalkan tidak mengganggu apa yang orang lain percayai
ah, kasihan amat si bapak itu. urusan salaman aja ribet aturannya. trus dianya pake acara bikin alasan segala macem untuk pembenaran. gombale mukiyo tenan