Gregorius Rudyanto adalah tokoh ketiga belas dari?tujuh puluh Tokoh Alumni SMA Kolese De Britto yang kurencanakan.
Sebenarnya ?jadwal tayang? Rudy bukan sekarang. Tapi apa yang terjadi padanya beberapa hari silam membuatku berkeputusan untuk mendahulukannya mumpung masih sangat relevan dan aktuil!
21 Mei 2018 silam tempat usaha miliknya, Bengkel dan Toko Spare Part Banoli Jaya Motor di Kebumen, Jawa Tengah, mengalami kebakaran hebat. Barang dan stok yang hendak dijual dan peralatan-perlatan adalah hal-hal material yang jadi kerugian disamping tentu kerugian non-material yang susah untuk dicari hitungan jelasnya.
Tapi bukan lulusan De Britto namanya kalau hal itu membuatnya menyerah. Dua hari sesudahnya, 23 Mei 2018, pria alumni angkatan 1997 yang juga adalah putra pemilik tempat usaha ban terkenal di Jogja dulu, Bah Petruk itu membuat kejutan yang menggetarkan.
Melalui dinding Facebooknya, Rudi mem-post tulisan dengan judul menghentak, ?MAAF TAK ADA KATA MENYERAH DALAM KAMUS KAMI?
Ya! Ia buka kembali bahkan di saat bau bakaran api kubayangkan masih lekat di dinding-dinding tokonya!
Buru-buru aku menghubunginya via WhatsApp, berharap ia punya keluangan waktu untuk membalas dan bercakap-cakap denganku.
Dan benar saja! Di tengah kesibukannya untuk bangkit kembali ia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kuajukan. Selebihnya biarlah kalian baca sendiri catatan indah di bawah ini!
Apa yang dialami Rudy adalah hal yang wajar karena kita tak pernah bisa lepas dari musibah. Namun apa yang dilakukannya untuk kembali bangkit menjadi pembeda antara tipe manusia yang masih bisa bersyukur dan bangkit dari keterpurukan dengan mereka yang hanya bisa mengeluh dan mengeluh tanpa akhir meski mati masih segan tapi hidup juga tak hendak!
[DV] Rud, apakah hal yang paling besar yang kamu dapatkan sebagai hikmah dari musibah kemarin?
[GR] Hal yang paling besar yang saya dapatkan dari kejadian kemarin bahwa semua harta itu benar-benar milik-Nya. Semua ini cuma titipan!
Dulu saya ini anak orang yang cukup berada tapi 2003 Tuhan mengambil semuanya. Tahun 2005 aku mulai buka usaha sendiri, tahun 2009 jatuh lagi. 2013 bisa buka toko kedua, eh tahun 2018 (kejadian 21 Mei 2018 kemarin -DV) ?dihabiskan? lagi!
Tapi dua hari kemudian kamu bangkit dan buka toko lagi. Ini langkah yang luar biasa! Gimana ceritanya?
Ada hal yang unik, Bro DV!
Aku seperti mendapatkan tanda untuk bangkit lagi. Dari sisa-sisa kebakaran kemarin ada satu spot yang aman . Spot itu adalah logo Banoli kreasi Damben (Damar Benni (angkatan 1996), kawan seangkatanku – DV) yang tetap utuh dan tak terbakar sama sekali!

Spot lambang ‘Banoli Motor’ yang tak terbakar itu…
Wow, jadi itu yang membuat kamu bangkit untuk buka toko lagi?
Ya! Tapi bukan cuma itu!
Aku buka toko lagi karena dukungan yang luar biasa dari kawan-kawan alumni De Britto! Temen-temen mendukung dengan cara unik yang bisa membuatku tertawa di tengah musibah ini. Bahkan teman-teman seangkatan, JB 1997, mereka datang mengunjungi langsung dan memberi support.

Kunjungan kawan-kawan alumni De Britto 1997 ke Banoli
Sebenarnya aku belum berpikir untuk buka toko lagi tapi semangat dari kawan-kawan alumni itulah yang membuatku lebih cepat pulih dan bertekad untuk bangun! Dalam nama Yesus aku buka lagi tokoku yang kebakar kemarin!
Rencana ke depan?
Ke depannya ya aku akan buka lagi, membuat lebih bagus walaupun modal untuk itu ya harus dikumpulkan lagi sedikit demi sedikit!
juoosss tenan
Semangat dab Rudy
*Don, koe kie cen asyemmm juosss, tulisan2 mu iki bikin brambang mili inspiratif
Istimewa tenan.. #banolibangkit