Menerima banyak pujian tentang blog ini adalah hal yang sudah terlampau jamak dan biasa.?Tapi pujian kali ini agak berbeda karena apa yang kututurkan pada si pemuji barangkali bisa menginspirasi kalian untuk menulis lebih giat lagi.
Adalah Mas Bebet, kakak angkatanku beda tujuh tahun di De Britto. Ia seorang penulis juga dan melalui jendela WA berujar begini,?“Don, kowe ki ampuh tenan! Resepmu apa sih untuk bikin tulisan setiap hari dan kualitasnya tetap terjaga begitu, Don?”
Aku menjawab, “Nggak ada resep, Mas. Ya nulis aja, mengalir aja…”
Rupanya ia belum puas dengan jawabanku, “Lha ngalirnya piye? Aku sampe heran! Kok bisa setiap hari!”
Bagiku, menulis semakin hari kupahami sebagai bagian akhir dari proses pemikiran terkait satu topik.
Misalnya Kabar Baik, serial tulisan yang kuunggah tiap hari itu. Proses menulisnya hanya berlangsung kadang 10 – 15 menit saja. Tapi permenungan untuk akhirnya menghasilkan semburan abjad itu tidaklah singkat. Perlu permenungan yang kadang tak singkat. Ada sih beberapa yang langsung ketemu ‘pattern’ – nya. “Oh bacaanya ini. Gampang nanti tinggal begini-begini-begitu” lalu ketik sret-sret, selesai!
Tapi ada juga yang sampai malam aku masih tak kunjung mampu menyelesaikan ide tulisan.
Lalu apa yang kurenungkan? Konstruksi konsep. Di dalam benak aku menyajikan konsep yang kubangun secara virtual. Ia kuperdebatkan sendiri lalu ketika matang kudiamkan beberapa saat untuk diendapkan. Setelah semua usai dan mantap, baru deh aku nyalain laptop lalu ngetik hingga jadilah tulisan.
Nanti kapan-kapan aku ceritakan lebih detail tentang hal ini ya.
Sementara pekerjaan seminggu di belakang terasa monoton. Saking beratnya jadi monoton hahahaha… Proyek berjalan lebih stabil dari sebelum-sebelumnya dan kini setiap team member tak ada yang tak sibuk.
Lalu seperti kutulis di sini beberapa hari lalu, akhirnya aku mendapatkan iPhone7 tepat di hari pertama rilis di Australia. Hal itu berarti iPhone6 yang sudah dua tahun kupakai memasuki ‘masa purna tugas’.
Kalau iPhone-iPhone sebelumnya kuanggurkan begitu saja dan dipakai Odilia serta Elodia sehari-hari untuk bermain game atau menonton Youtube, iPhone 6 kali ini kuputuskan untuk kujual karena harganya yang masih cukup tinggi dan masih ramai diminati.
Tak sampai dua hari sejak aku iseng menawarkan iPhone6 di Facebook, di antara sekian banyak yang bilang “Untuk aku aja…” atau “Mau dong terima barang bekasmu!” adalah Firman Maulana, anak Jogja yang juga tinggal di Sydney yang siap menerima iPhone6-ku seharga $500. Lumayan, kan?
Terkait dengan ‘kehebohanku’ mendapatkan iPhone baru itu, seseorang bilang padaku, “Mas, hidupmu kok bahagia banget tho?”
Ia menyapa lewat social media, maka kubalas lah sapaannya begini, “Kok bisa? Kamu menakarnya pake apa?”
“iPhone-mu baru!”
Wahahaha! Aku ngakak guling-gulingan. ?Ini adalah ungkapan jujur yang amat polos serta apa-adanya tapi masuk akal.
Kenapa? Akupun juga sering demikian. Saat ada yang berhasil beli rumah besar dengan taman belakang yang luas, aku kadang berbisik, “Enak banget sih hidupnya?!” Atau saat ada yang pamer foto liburan keliling dunia, aku bergumam, “Duitnya dapet darimana ya? Apa ia punya mesin cetak uang sendiri?!”
iPhone dan berbagai macam hal di dunia ini hanyalah pemanis. Seberapa banyak berkat dan barang-barang baru yang diberi kalau kita tak memiliki dasar untuk selalu menanggapi hidup dengan bersyukur, hasilnya sama saja.
Apakah ini berarti aku bisa bahagia tanpa iPhone baru? Bisa meski mungkin beda tingkat bahagianya karena bagaimanapun juga aku manusia hehehehe. Tapi setidaknya aku sadar bahwa ketika memandang orang lain bahagia karena mereka memiliki hal yang baru yang barangkali tidak kumiliki, hal ini berarti aku kamu menempatkan hidupku dalam perlombaan untuk mendapatkan segala sesuatu.. dan good luck deh untuk semuanya karena perlombaan seperti ini tak kan pernah berakhir apalagi berkesudahan.
Selamat memasuki minggu yang baru, semoga Tuhanlah yang menjadi sumber segala sumber gembira kita.
Dipublikasikan pada Hari Minggu Biasa XXV, pada pesta nama Santo Yosef Cupertino, Pengaku Iman.
0 Komentar