Risalah Akhir Pekan XXXII/2015

9 Agu 2015 | Cetusan, Risalah Akhir Pekan

blog_risalah32

Aku mengakhiri minggu kemarin dengan perasaan yang kurang baik.?Tiba-tiba aku merasa kecil, tak berguna, tak terlalu memiliki posisi penting dan harus menganggap sesuatu yang lain lebih besar, lebih berguna dan lebih dipentingkan.

Bukan!?Bukan karena aku kebetulan sedang terkena radang tenggorokan dan sinusitis yang lumayan parah yang membuatku ambruk sejak Jumat sore lalu dan membuatku sukses tertidur nyaris 24 jam dalam 48 jam terakhir…

Tapi karena satu hal yang belum bisa kuceritakan karena terkait soal profesionalisme, fakta dan harapan yang terlanjur kusematkan… tentang sesuatu yang bernama masa depan.

Semoga saja aku dapat segera menemukan suluh penerang dan obat penawar rasa gentar sehingga sesegera mungkin aku kembali kepada diriku sendiri yang orang-orang kenal dan orang-orang kira; Donny Verdian yang pemberani, tahan uji dan tak takut pada apapun yang baik kesan maupun kenyataannya memang menakutkan.

Tuhan dan keluarga tentu adalah yang paling mujarab untuk semuanya itu.?Lalu yang tak kalah menghiburnya adalah kenyataan bahwa tulisan yang sedang kalian baca ini adalah tulisan keseribu di blog ini!

Kalau mau jujur dan aku rajin mencari serta mengunggah ulang semua tulisan lawas dari domain name sebelum-sebelumnya ke sini, bisa jadi tulisanku bahkan sudah lebih dari dua ribu. Tapi karena untuk itu akan sangat makan waktu, aku memilih tak melakukan dan bergembira untuk mencapai titik ini; seribu tulisan!

Tentu aku sangat berterima kasih pada Tuhan karena Ia selalu membebatku dengan semangat menulis dan menautkanku dengan Ide sehingga aku selalu merasa ?punya ide? dan ?punya semangat? sehingga akhirnya tersusunlah tulisan demi tulisan secara berkesinambungan dalam hampir delapan tahun belakangan.

Terimakasih juga karena sudi membaca selama ini meski bagiku, ada ataupun tak ada pembaca, hal itu tak kan mempengaruhiku untuk terus menulis. Aku bukan blogger pamrih yang perlu ditepuk-soraki untuk bisa semakin menggila dalam menulis. Sejatinya tepuk sorak itu adalah sesuatu yang sambil lalu saja?

Simak tulisanku besok Senin yang akan mengulas tentang sepuluh tulisan yang kuanggap sebagai yang terbaik dari seribu yang sudah ada. Sebuah cetusan pemikiran yang tak mudah untuk menyeleksinya.

Sekian dulu. Aku hendak tidur lagi. Pengaruh obat tidur yang diberikan dokter Jumat malam kemarin masih bekerja secara luar biasa hingga kini.

Salam dariku yang sedang merasa kecil, semoga kita semua mampu melewati minggu yang baru ini.

Dipublikasikan pada Hari Minggu biasa XIX
pada pesta nama Santo Oswaldus, Martir.

Sebarluaskan!

3 Komentar

  1. Aku juga pernah (bahkan masih tersisa) merasakan hal yang sama mas Donny, kecil, tidak berguna, tidak sukses layaknya teman teman lain. Sepertinya obat yang baik adalah keluarga yang suportif dan penyembuhan sepertinya memang muncul dari diri sendiri, layaknya kekebalan tubuh yang muncul bila terserang penyakit. Kalo boleh, share dong tulisan yang berkaitan dengan ini, terutama yang menyangkut kepercayaan diri.

    Balas
    • Wah,Ndrik.. kenapa manggil gw skarang pake Mas? hahahaha…. Biasa aja Bro, kita sama-sama anak Ampel2, sebut nama lah biar egaliter dan akrab hehe.
      Hmmmm, aku lupa tulisan mana yang menyangkut kepercayaan diri, Ndrik tapi hemat kata, lebih baik mengulas dari arsip yang kupunya. Salam untuk Mayang dan anak-anak!

      Balas
  2. Hehehe…ok Don…sukses terus tulisannya..

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.