Risalah Akhir Pekan XXVI/2016

27 Jun 2016 | Risalah Akhir Pekan

Suhu di Sydney mendingin minggu lalu dan hal yang menghangatkan selain syal, jaket dan topi wool tebal adalah cinta.

Cinta dari keluarga? Sudah pasti!
Aku berbahagia akhirnya kembali ke pelukan mereka setelah seminggu berpisah karena harus pulang ke Indonesia.

Jumat kemarin bahkan untuk pertama kalinya setelah enam minggu, aku bisa nganter Kakak ke sekolah!

Girangnya anak pertamaku itu tiada kepalang!
Dia menggandeng tanganku hingga masuk ke gerbang, memamerkan ke kawan-kawan dan gurunya bahwa ia diantar olehku, Papanya.

Joyce serta Dede juga ikutan senang karena at least aku menemani saat mereka pusing berebut parkir di muka sekolah dengan orang tua murid lainnya.

Suhu di Sydney yang mendingin terasa makin dingin karena seminggu sebelumnya di Indonesia, aku dipanggang dalam cuaca yang panas, terik nan lembab berkeringat…

Tapi pertemuan dengan kawan-kawan dan rekan kerja adalah penghangatnya.

Sejak masih di Indonesia, aku dan dua kawan yang kebetulan berasal dari Jawa dan tinggal di Sydney berencana untuk makan siang bersama.

Rencananya dua minggu lalu, tapi tentu aku tak bisa karena sedang berada di Indonesia.

Akhirnya, Selasa aku bertemu dengan Ferry dan Yovie.

Ferry adalah kakak angkatanku di Universitas Kristen Duta Wacana. Carilah di kolom pencarian di blog ini kamu akan menemukan beberapa artikel yang terkait namanya.

Yovie adalah kawan pelayanan di beberapa komunitas Katolik Indonesia di Sydney. Ia berasal dari Semarang.

Kami makan di resto Malaysia di simpang jalan George St dan Hunter St, Sydney CBD.

Sepulang dari makan aku merilis foto di facebook seperti di bawah dan tak tahunya ada seorang kawan lain yang lupa kita ajak yang juga sama-sama berasal dari Jawa, Pampie namanya.

Risalah Akhir Pekan

Aku, Yovie dan Ferry

Dia adalah kakak angkatanku juga di Universitas Kristen Duta Wacana. Kalau Ferry angkatan 95, Pampie angkatan 94.

Meski kantornya sebenarnya ada di luar kota, kebetulan dia sedang dikirim ke kantor kliennya ke Sydney CBD, maka jadilah kami berdua makan bersama di restaurant yang sama pula!

Pampie membawakan buah tangan untukku dari istrinya, Devi yang juga kukenal baik. ?Iki dinggo lawuh?(Ini untuk lauk makan -jw)? dua porsi opor sapi ala Indonesia berpindah tangan siap disantap menghangatkan malam (dan rasanya benar-benar brilian. Thanks, Dev!)

Risalah Akhir Pekan

Aku dan Pampie

Lalu Jumat malam, di tengah suhu yang makin menggigil menyisakan satu digit celcius saja, Andrew Wanandy, kawan dekatku di sini yang juga lulusan Kolese Kanisius Jakarta (CC) mengajakku bertemu bicara bisnis tapi sekalian berkumpul bersama kawan-kawan lainnya sesama lulusan CC.

CC dan De Britto adalah ?saudara? di bawah platform pendidikan Jesuit yang terkenal dengan sebutan ?kolese?.

Ada sembilan orang, dan aku satu-satunya yang lulusan De Britto. Kami bertemu di Chilli Chicken Resto, Eastwood.

Risalah Akhir Pekan

Aku dan teman-teman lulusan Canisius College, Jakarta yang tinggal di Sydney.

Lalu sabtu pagi, ketika suhu belum beranjak tinggi, saat mengantar ballet Kakak dan Dede, aku berjumpa dengan seorang mantan anak buahku di perusahaan sebelumnya yang anaknya juga berada satu kelas dengan anak-anakku.

Untuk yang satu ini aku tak perlu menyebut namanya karena memang aku tak pernah mau memasukkan cerita tentang pekerjaanku terlalu dalam di sini.

?How?s life?? tanyaku padanya.
Ia lantas bercerita bak cucak rawa dan kebanyakan adalah betapa ia dan tim kelimpungan menghadapi kerja dan politik di kantor lama.

Ada masalah di sisi ini karena tak ada orang yang menjembatani percakapan teknis dengan klien, ada klien baru tapi tak ada orang yang mampu membuat dokumentasi proyek dan lain-lain.

?Coba kamu masih ada di sana?? tukasnya?

Aku nggak tahu apakah ini jumawa atau apa tapi aku merasa begitu dihargai bahwa hingga saat ini mereka belum bisa mencari orang yang bisa melakukan tugas sebagai atasan mereka sebaik aku dulu.

Obrolan itu berlangsung unik karena a bahkan masih bertanya pendapatku tentang bagaimana baiknya ia memberi bandrol harga ke produk baru yang memang development phasenya dimulai sejak masa rejimku dulu.

Seru, kan ceritanya? Suhu makin mendingin dan ada baiknya aku sudahi catatan ini, saatnya untuk berlindung dibalik selimut bersama anak-anak dan istri…

Selamat memasuki minggu yang baru, Tuhan berkati meski hujan, panas, dingin dan badai yang kau hadapi!

Dipublikasikan pada Hari Minggu Biasa XIII pada pesta nama Santo Yohanes dan Paulus (martir) dan Santa Maria Magdalena Fontaine (martir).

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.