• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Risalah Akhir Pekan XXV/2016

19 Juni 2016 Tinggalkan Komentar

Selama di Indonesia kemarin, tak semua hal yang kurencanakan bisa terlaksana.

Pengennya banyak.?Ketemu si ini, ketemu si itu, pergi ke sini, dolan ke situ. Makan ini, minum itu. Tapi waktu terbatas atau lebih tepatnya membatasi.

Nah, salah satunya adalah pengen makan gudeg.?Jadwal sudah ada di kepala tapi entah kenapa tak kesampaian. Uniknya, beberapa jam setelah mendarat di Sydney, sabtu (17/06) kemarin, makan siang pertamaku justru gudeg.

Lho kok bisa?
Kebetulan beberapa hari sebelumnya, Joyce memesan beberapa masakan khas Indonesia buatan seorang ibu yang dikenal jago masak. Gudeg adalah salah satu menu yang diorder istriku.

Jadilah aku menyantap gudeg Jogja sehari setelah aku meninggalkan kota yang pernah kutempati lima belas tahun lamanya hingga aku pindah ke Australia, 2008 silam.

Pamit. Sebelum kembali ke Australia, aku nyekar ke makam Papa dan Mama, pamit mohon restu…

Hidup yang kupelajari minggu lalu adalah hidup yang menghargai perjumpaan-perjumpaan hidup seperti kutulis dalam postingan panjang lebar di sini kemarin.

Termasuk di antaranya adalah perjumpaan-perjumpaan yang karena keterbatasan waktu kemarin terpaksa berada dalam status ?belum kesampaian?, salah satunya ya Gudeg itu tadi.

Hidup yang menghargai perjumpaan, masih menurutku, adalah hidup yang menghargai makna ?sini-kini?. Aku mengenal istilah ini dari Mas Adjie Silarus, sahabat yang seorang …hmm apa ya? kalau aku lebih suka memandang ia sebagai seorang spiritualis, orang yang memperhatikan faktor-faktor jiwa dibanding ragawi. Ia pernah kutulis di sini.

Ketika kita ada di sini dan masa kini, maka hal-hal lain yang ada di situ dan masa besok atau lampau bukanlah hal yang perlu kita fokusi secara berlebihan.

Itu pulalah yang coba kuterapkan.
Ketika di Jogja kemarin, aku berusaha fokus pada hal-hal yang ada di situ dan masa itu. Bertemu dengan teman lama, mencoba fokus pada pertemuan itu, memperhatikannya, membuka hati untuk diperhatikan, mendengarkan ceritanya, berbalas hal-hal yang bisa juga kuceritakan. Menikmati?

Ketika aku ngobrol dengan Eyang, aku mendedikasikan waktuku benar-benar untuknya. Meski mulai sulit karena beliau pikun dan pendengaran berkurang, tapi aku tak lantas membuka handphone dan asyik ber-WA atau social media ketimbang stress dengerin Eyang. Aku tatap matanya, mencoba mendengarkan dan menanamkan apa yang ia katakan dan sebaliknya, dengan antusias, aku menceritakan apapun yang eyangku ingin tahu dari hidupku.

Transit di Bali

Begitu pula Jumat malam lalu.
Begitu panggilan masuk ke pesawat sudah diperdengarkan, aku mematikan handphone yang hanya kugunakan di Indonesia, kumasukkan dalam kantung, kuselipkan di tempat paling ujung di dalam koperku lalu melangkah masuk ke lambung pesawat yang mengantarkanku kembali ke Sydney, Australia.

Aku menutup rangkaian kunjungan ke Indonesia dan tak lagi berfokus ke sana.

Apakah itu berarti aku melupakan segenap hal-hal indah yang baru lalu?

Tentu tidak. Lebih tepatnya, menempatkan semua hal-hal indah itu ke dalam lubuk kenangan. Kenangan bahwa pernah suatu waktu di bulan Juni tahun 2016, aku pergi ke Indonesia dan mengalami banyak perjumpaan demi perjumpaan yang menyenangkan dan memperkaya hati. Untuk melengkapi kenangan supaya mudah dikenang, mulai Senin ini aku akan menunggah beberapa tulisan terkait kunjunganku itu.

Kini saatnya untuk fokus kembali pada hidup berkeluarga dan berutinitas dalam kerja serta pelayanan ke Gereja seperti biasa sebagai seorang DV yang se-DV-DV-nya. DV yang suaminya Joyce, bapaknya Odilia dan Elodia. Bukan DV yang superblogger, bukan DV yang begini, bukan DV yang begitu.

Wefie pertama setelah kembali ke Sydney, bersama Odilia dan Elodia

Selamat memasuki minggu yang baru.

Dipublikasikan pada Hari Minggu Biasa XII pada pesta nama Santo Gervasius dan Protasius, Martir, Santo Romualdus, Santa Yuliana Falconieri, Biarawati.

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Risalah Akhir Pekan Ditag dengan:Risalah Akhir Pekan

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT