Risalah Akhir Pekan XLVI/2016

14 Nov 2016 | Risalah Akhir Pekan

Berbahagia itu nyatanya tak melulu identik dengan hal yang gaduh.

Di seberang sana ada yang barangkali bersyukur karena mampu membuat riuh demonstrasi massa secara masiv. Bisa pula rasa bahagia menyeruak ketika bom molotovnya mampu mematikan seorang anak tak berdosa, meski untuk itu entah aku tak tahu dimana ia meletakkan gantungan rasa bahagia itu atas sesuatu yang bengis?!

Aku mensyukuri minggu lalu dengan cara yang unik.
Kaki kiriku terkilir karena kurang pemanasan saat nge-gym dua minggu lalu. Alhasil, jalanku pincang dan karena setiap hari aku harus pergi menggunakan kaki untuk ke tempat kerja, mau-tak-mau, cedera itu tak langsung sembuh begitu saja.

Ketika sudah semakin ngilu, aku memutuskan untuk mengambil hak bekerja dari rumah (work from home – wfh), hari selasa, kamis dan jumat.

Waktu bertemu dengan Joyce dan anak-anak pun membanyak meski aku ya tetap bekerja di siang hari di ruang kerjaku sementara mereka beraktivitas seperti biasa.

Risalah Akhir Pekan

Lalu jumat malam, kami sekeluarga berlibur ke Canberra, ibukota Australia yang berjarak sekitar 300km ke arah barat daya kota Sydney.

Kami bermalam dua hari di sana. Satu hari di antaranya, sabtu, kami pergi ke kawasan snowy mountain untuk sekadar jalan-jalan eh, siapa nyana, di bulan November saat matahari makin menyengat panasnya menjelang musim panas, 1 Desember nanti, di puncak tertinggi snowy mountain, Charlotte Pass, kami masih boleh mengalami salju yang menyenangkan.

See! Tak perlu macem-macem kalau hanya untuk berbahagia! Temukan apapun yang diberikan Tuhan kepadamu… apapun. Lalu maklumi dan syukuri betapa kamu masih beruntung ketimbang tidak mendapatkan apapun, sama sekali. Hidup ini perkara mensyukuri apa yang kita dapat, bukan maruk untuk meraih apapun yang belum tentu kesampaian untuk ada dalam genggaman…

Selamat memasuki minggu yang baru! Selamat merengkuh kebahagiaan-kebahagiaan yang baru, Kawan!

Dipublikasikan pada Hari Minggu Biasa XXXIII, pada pesta Santo Stanislaus Kostka, Pengaku Iman, Santo Didakus, Pengaku Iman dan Santa Fransiska Xaveria Cabrini, Pengaku Iman

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.