Menanggapi aksi teror di Beirut, Baghdad dan Paris yang seolah terjadi seperti orkestra?karena terjadi pada hari yang sama, mari berpikir sederhana!
Setiap aksi teror didalangi oleh mereka yang ketika merencanakan dan melakukannya dikungkungi roh jahat.
Seorang yang dikuasai roh baik, tak akan pernah berbuat jahat. Oleh karenanya jangan pula gegabah menuduh bahwa yang melakukan teror pasti mereka yang beragama, bersuku bangsa dan bergolongan tertentu. Tindakan seperti itu sejatinya tak kalah jahatnya dari tindakan terorisme itu sendiri! Artinya? Sama-sama dikuasai oleh si jahat!
Takut, adalah tujuan dari setiap aksi teror.
Ketakutan ditawarkan. Sesuatu yang memicu kita untuk kehilangan daya hidup, tidak percaya diri sendiri dan orang lain…bahkan untuk berbuat baik pun kita jadi tidak yakin, kita jadi takut!
Tak percaya?
Jutaan orang di seluruh dunia kehilangan asa karena penyerangan teroris kemarin. Mereka (atau jangan-jangan kita) mengalami takut. Mereka (semoga bukan kita) tak percaya diri bahkan untuk keluar rumah sekalipun karena merasa tidak aman.
Masih kurang percaya?
Ada berapa orang yang mengutuk peristiwa itu (terutama yang terjadi di Paris) dan mengaitkannya sebagai imbas dari kebijakan membuka pintu lebar-lebar bagi para pengungsi Timur Tengah ke Eropa sejak beberapa waktu silam.
See!
Bahkan untuk melakukan satu tindak kebaikan, memberi tempat bagi para pengungsi kita?ketakutan. Jangan-jangan mereka yang kita beri tumpangan, yang kita bukakan pintu dan kita peluk erat sebagai saudara adalah mereka yang akan menghunus kita dari belakang?

Aku suka sekali foto ini! Foto ini diambil tepat sehari setelah teror 13 November 2015 di Paris dan tampak meski tentara berjaga-jaga, para pengunjung tetap tak takut untuk menikmati suasana termasuk ber-wefie dengan selfie sticknya! (Credit photo: CNN.COM)
Oleh karenanya, melawan teror adalah melawan rasa takut!
Jangan takut bukan karena kita pasti menang, bukan pula karena kita pasti selamat! Jangan takut justru karena kita tahu bahwa sejatinya dalam hidup ini tak ada yang bisa kita pertahankan dan kita takuti kehilangannya. Semua pasti tak kan bisa bertahan dan hilang kecuali cinta dan iman!
Selamat menyambut minggu yang baru. Jangan takut!
Mari berdoa bagi perdamaian dunia dan kedamaian jiwa mereka yang menjadi korban tindak terorisme di manapun adanya.
Dipublikasikan pada Hari Minggu Biasa XXXIII
Pada pesta peringatan Santo Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja
Selamat hari minggu.