Ada tradisi baru di risalah kali ini dan semoga bisa terus kulanjutkan untuk risalah-risalah akhir pekan selanjutnya.
Lembar formulir!
Ya! Jadi tiap minggu aku akan mengisi formulir yang kuisi lalu kufoto dan kutampilkan di risalah akhir pekan. Semacam ringkasan dari tiga hal yang menurutku cukup mempengaruhi hari-hariku: makan, musik dan berita :)
Apa spesialnya dengan tradisi baru ini? Tidak ada. Norak malah!?Tapi memang kenorakan itulah yang pada akhirnya kadang membuat hidup kita jadi lebih bercahaya!
Tak percaya?
Kalian tengok model sinetron sekarang. Kalau ia dibuat lurus seperti NCIS atau CSI misalnya, yang nonton pasti sedikit karena penontonnya adalah orang-orang cerdas dan karena kecerdasan mereka, tentu yang dipilih adalah NCIS atau CSI saja.
Tapi dengan segala kenorakan baik alur cerita, akting pemeran hingga props yang digunakan, hal itu justru membuat orang-orang gemar menyaksikannya atau setidaknya kalian jadi punya bahan hujatan baru, kan?
Baik hujatan maupun kecintaan, keduanya adalah wujud perhatian!
Jadi formulir ini salah satu usahamu untuk menarik perhatian, Don??Lah! Kau pikir???
***
Ajang Pemilihan Presiden Paguyuban Alumni SMA Kolese De Britto 2015 akhirnya berakhir ditandai dengan selesainya putaran kedua, 15 Oktober 2015 yang lalu.
Mas A. Tony Prasetyantono terpilih menjadi presiden untuk periode 2015 – 2018. Sosok ekonom super sibuk yang adalah dosen UGM, Direktur Pusat Ekonomi dan Studi Kebijakan Publik di UGM, komisaris independen Bank Permata dan Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia ini adalah lulusan tahun 1980. Uniknya, ia adalah satu-satunya capres yang tidak pernah berkampanye dan tidak pula memiliki tim sukses.
Usai sudah tugasku dan kawan-kawan di Panitia Pemilihan Presiden. Sebuah kerja keras yang menyenangkan karena menyangkut almamater yang kubanggakan. Sesuatu yang akan sangat kurindukan mengingat begitu banyaknya dinamika menarik yang terjadi di dalam grup-grup alumni yang lintas media mulai dari Whatsapp hingga Facebook Page.
Oh ya, kalau kamu ingin melihat statistik perhitungan dan seluk-beluk pemilihan presiden ini, kamu bisa mengaksesnya secara bebas di sini.
***
Pekerjaanku juga aman-aman saja.?Boleh dibilang aku sedang menikmati titik balik setelah sekian bulan lalu terpuruk dalam mood yang memburuk.
Memang agak sedikit slippery di awal-awal minggu kemarin.
Masalah yang kutengarai muncul sejak beberapa minggu silam akhirnya kelar dalam kurang dari enam jam setelah aku melakukan marathon meeting dengan para stakeholders untuk membicarakan masalah dan menawarkan solusi. Kuncinya memang cuma satu: komunikasi!
Alhasil, dua proyek besar yang memang kurencanakan untuk kupercepat penyelesaiannya seperti kurilis dalam risalah ke-41 benar-benar kelar di hari yang sama, Jumat kemarin.
Kupikir dua proyek itu akan jadi proyek terakhir tahun ini dan aku bisa menikmati waktu kerja hingga libur Natal dengan mengerjakan hal-hal yang sifatnya BaU (Business as Usual) saja tapi ternyata selasa depan aku sudah ada meeting invitation untuk membicarakan dua proyek yang tak kalah besar lainnya yang butuh diselesaikan.
Aku belum tahu apakah keduanya bisa dirampungkan sebelum akhir tahun. Tapi aku akan tetap berusaha kuat untuk menyelesaikannya hingga sebelum tahun baru tiba. Kesannya mungkin ambisius, tapi buktinya memang hanya keambisiusan yang membuat hari-hariku menyala!
***
Satu berita duka kembali kuterima minggu ini.
Setelah minggu lalu aku mendengar Angga meninggal dunia, kali ini Joksan, panggilan akrab dari Joko Santoso, mantan anak buahku saat bekerja di Jogja dulu, dipanggil Tuhan.
Danny, salah satu mantan anak buahku yang lainnya mengabarkan Joksan meninggal 1 September 2015 yang lalu di Semarang.
Saat ia bekerja untukku, hubungan kami cukup akrab. Usianya terpaut dua tahun lebih muda dariku.
Beberapa kali kami makan siang bersama, ia bercerita tentang pengalamannya bekerja di perusahaan-perusahaan sebelumnya. Tapi hal yang paling kuingat adalah suatu saat aku pernah berpikir ingin mendampinginya dalam mencari klien. Kebetulan area kerjanya waktu itu adalah Semarang yang jarak tempuh dari Jogja sekitar empat hingga lima jam.
Aku menawari menggunakan mobil, tapi ia menolak dan bilang ?Nggak lincah nanti, Mas!? dengan logat Jawa timur-nya yang kental (Joksan meski asli Semarang pernah kerja cukup lama di Jawa Timur).
Kami sepakat untuk naik motor saja dan aku tak keberatan!
Ia memboncengkanku dari Jogja ke Semarang lalu pulangnya aku memilih untuk numpang bus sedangkan ia kusuruh beristirahat sehari bersama anak dan istrinya yang berdomisili di Semarang supaya tak terlalu kelelahan kalau langsung balik ke Jogja hari itu juga.
Selamat beristirahat dalam keabadian, Joksan. Terima kasih atas pengalaman yang pernah kau cerita dan bagikan dulu.
Kuyakin semua yang terjadi sudah digariskan Tuhan. Ia tentu pula yang akan mencukupkan dan memelihara anak-anak dan istri yang kau tinggalkan.
***
Terus terang ada rasa grogi setiap kali mendengar kawan sebaya dipanggil duluan.
Ada perasaan yang bicara Kok makin banyak ya yang pulang? Dan sisi manusiawiku tentu menyiratkan ketakutan karena aku membayangkan secara logika hal itu seperti berbaris dalam antrian, siapa yang giliran dipanggil, ia akan menghadap. Siapa yang belum, suatu saat pasti akan terpanggil!
Tapi sebagai seorang Katolik, aku ditantang untuk tetap bersyukur. Dan untuk itu, aku justru semakin mensyukuri setiap detik yang ditambahkan pada Tuhan atas usiaku untuk melanjutkan hidup di dunia ini.
Seberapa berhargakah detik demi detik yang ditambahkan Tuhan dalam hidupmu?
Selamat menyambut minggu yang baru, selamat menyambut perpanjangan pemberian hidup! Alleluia!
Dipublikasikan pada Hari Minggu Biasa XXIX
Pada pesta peringatan Santo Lukas, Pengarang Injil
Aku ya selalu merinding ketika memikirkan kematian.
Kadang saking dalamnya berpikir tentang kematian sampai bergidik sendiri. Mungkin manusia tidak akan pernah siap sampai saatnya datang.
Jadi inspirasi juga lembar formulir yang Doni bikin diatas. Bagi saya itu ukan norak, tapi kreatif.
Ralat mas Donny, sang presiden alumni JB yang baru, A. Tony Prasetyantono seingatku lulusan JB 1981, bukan 1980. Adik kelasku cer ….
Nuwun
AMDG