Seminggu kemarin aku mulai grogi.
Sesekali waktu, di perut rasanya seperti berkeliaran kupu-kupu yang terbang ke sana kemari kalau sudah mengingat bahwa minggu depan aku sudah harus kembali ke dunia kerja.
Manager HRD perusahaan baru juga sudah menghubungiku. Ia bilang mereka sudah tak sabar dan sangat excited untuk menungguku bergabung dengan mereka.
Makan siang pertama telah mereka rancang untuk menyambutku, ?Any dietary requirement?? tanyanya yang kontan kujawab, ?No! I?eat anything!?
Dua kali sesi perkenalan telah pula dikirimkan undangannya ke inbox-ku.
Grogi! Pokoknya grogi! Seberat-beratnya, sejadi-jadinya!
Lalu bagaimana caraku mengatasinya?
Tak ada hal lain yang bisa kulakukan selain mempersiapkan apa yang bisa kupersiapkan.
Membeli stelan jas baru adalah yang pertama kulakukan minggu lalu.
Tak seperti pekerjaan-pekerjaanku sebelumnya yang tak menuntut untuk berpakaian ini-itu, kali ini aku dituntut untuk mengenakan stelan jas rapi meski tanpa dasi. Maklum, kerja di bidang profesional services, penampilan adalah salah satu yang akan dipakai klien untuk men-judge, se-prof apa kita.
Aku juga mendaftarkan diri ke beberapa online course terkait bidang kerja yang baru. Ya, tak hanya kantor yang baru, bidang kerja yang kudapat pun relatif tak sama dengan yang lama. Bukannya aku tak mampu dan bukannya aku tak PD, tapi sekadar untuk lebih mengerti apa yang sedang trend saat ini di bidang baru ini. (Nanti lain waktu akan kuceritakan selengkapnya apa dan bagaimana bidang baruku ini dalam tulisan terpisah?)
Aku juga sudah mendaftar ke gym dekat rumah.
Kantor lamaku dulu menyediakan in-house gym dan kini kantorku tidak menyediakan fasilitas itu, jadi, mendaftarlah diriku ke sana?
Apalagi? Hmmm? oh ya, tas kerja dan kotak makan siang baru juga kubeli. Sebagai konsultan yang pindah-pindah kantor, aku tak mungkin diberi locker seperti yang kudapat di kantor lama karena mobilitasku tadi.
Jadi aku perlu tas kerja yang cukup untuk menampung semua keperluanku sehari-hari: peralatan kerja, makan siang (aku selalu bawa makan siang sendiri dari rumah), dan peralatan nge-gym.
Mencari tas yang tidak terlalu tampak bulky tapi mampu menampung hal-hal di atas teryata tidak mudah.
Kalaupun ketemu, selalu ukurannya jumbo, kalau kupakai takut nanti orang tanya, aku mau pindahan atau cuman ngantor?
Ada juga kutemui tas ukurannya pas.. Tapi nggak pas buat ukuran doku dan kantong hahaha..
Tapi bersyukur, menjelang akhir minggu lalu aku menemukan tas yang pas semuanya!
Semuanya baru?
Nggak juga. Sepatu contohnya.?Yang baru lem-nya. Jadi ada dua sepatu resmi (boot kulit) yang sangat kusuka tapi dalam kondisi rusak menganga pada bagian sol-nya.
Alih-alih beli baru, aku memilih membeli lem untuk merekatkan kembali ?hubungan? sol dengan tubuh sepatunya. Keduanya kini siap kupakai hari kamis nanti.
Ada lagi?
Hampir semua sudah kuperhitungkan dan kupersiapkan, tinggal menunggu hari dan? ready to rock!
Selamat menjalani minggu yang baru!
Dipublikasikan pada Hari Minggu Paskah VII, pada pesta nama Santo Bonifasius, Paus dan Pengaku Iman, Santo Benediktus II, Paus , Santo Aloysius Rabata, Martir dan Biarawan
Keterangan foto utama: baju baru yang kubeli dan akan kukenakan pada Kamis nanti, made in Indonesia :)
0 Komentar