Risalah ini muncul diluar jadwal biasanya.
Sebenarnya tulisannya sudah ada sejak hari minggu lalu tapi karena kesibukan terkait rilis easydoku dan peringatan setahun meninggalnya Mama, aku memutuskan untuk mengunggahnya sekarang.

Seminggu lalu ada dua orang bertanya satu hal identik kepadaku, “Kapan balik ke Indonesia?”

Yang pertama adalah seorang kawan sesama alumni SMA Kolese De Britto. Pertanyaannya di sabtu pagi itu memecah hening. Yang kedua muncul, hari minggu siang, dari seorang kawan, ia imam berasal dari Sumatera Utara yang ditugaskan di sini sejak beberapa tahun belakangan.

Jawabku untuk keduanya sama,
“Belum tahu. Belum pengen banget! Sejak orang tuaku meninggal, semangat untuk mudik jauh berkurang. Adik memang tinggal di Klaten tapi dia juga punya kesibukan dengan keluarganya sendiri dan kami biasa berkomunikasi via WA dan Facebook. Ziarah kubur… Aku biasa dan percaya bahwa berdoa mendoakan arwah dari jauh pun punya kedigdayaan yang tak lemah!”

Tapi mau-tak-mau aku berpikir dan membenarkan bahwa aku memang perlu pulang ke Tanah Air. Saat Yesus bersabda bahwa ketika ada dua orang berkumpul atas namaNya maka Ia hadir, aku jadi kepikiran jangan-jangan saat dua orang menanyakan hal yang sama dalam waktu yang amat dekat, ada baiknya aku harus mendengarkan dengan lebih seksama.

Aku tampaknya memang perlu untuk menyempatkan pulang. Setidaknya untuk berziarah ke makam orang tua dan leluhur, bertemu dan bercengkerama dengan adik serta keluarganya serta sesekali bertemu dengan rekan bisnis dan para pendukung team easydoku yang tiap hari selalu bekerja bersama, membagi bahu meski jarak yang terbentang 5 ribu kilometer jaraknya.

Tapi kapan? Belum tahu yang pasti tidak dalam waktu dekat, mungkin enam bulan lagi, mungkin satu tahun lagi entah itu sendiri meski aku lebih senang kalau bisa pula mengajak anak-anak dan istri sekalian berlibur ke Tanah Air.

Selamat menjalani minggu yang baru, Tuhan Yesus memberkati!

Dipublikasikan pada Hari Minggu Prapaskah I pada pesta nama Santo Yohanes Yosef, Pengaku Iman, Santo Eusebius dari Kremoana, Pengaku Iman, Gerasimos, Pengaku Imam.