Risalah Akhir Pekan VIII/2017

20 Feb 2017 | Risalah Akhir Pekan

Kupikir, ongkos terbesar dari gelaran Pilkada itu bukan jumlah uang yang dihabiskan negara untuk membiayai perhelatan itu, tapi sitaan perhatian warga negara yang bagai mata pusaran, bergelung-gelung tanpa henti beredar di sekitarnya.

Uang bisa dicari dan diganti tapi waktu yang habis karena tersita perhatian pada Pilkada beserta tetek-bengek hoax dan berita-berita sensasi yang menyertainya itu tak bisa dikembalikan.

Untuk itulah aku akhirnya memutuskan keluar dari beberapa grup percakapan di WA yang kuanggap telah tercemari percakapan-percakapan ‘Pilkada’ dan jadi nggak asyik lagi!

Dikit-dikit isinya mencibir calon pasangan lain! Dikit-dikit isinya mengagung-agungkan calon pasangan jagoannya. Seperti yang terjadi Jumat kemarin adalah salah satu ledakannya. Ada seorang kawan yang menyebarkan informasi tentang betapa calon pasangan jagoannya nyoblos di TPS nomer 54 lalu angka itu rupanya dicocok-cocokan dengan sebuah ayat bernomer sama dari buku suci dan dijadikan landasan untuk mempengaruhi orang lain.

Bagiku ini adalah pembodohan intelektual dan ini membahayakan karena Pilkada boleh usai tapi sekalinya pikiran kita tercemari pola seperti ini, takutnya ketika bicara tentang hal lain kita akan menggunakan pola yang sama!

Harapanku semoga setelah gelaran Pilkada tuntas maka percakapan akan kembali normal dan aku sudi untuk kembali lagi ke grup percakapan itu meski… sejatinya aku pesimis. Kenapa? Setelah Pilkada akan berlanjut dengan Pilkada daerah lainnya lalu Pilpres 2019 yang aku tak bisa membayangkan akan seseru apa.

Sementara itu dalam urusan kerja, aku sedang berada di puncak kesibukan dengan beberapa kali workshop sessions minggu lalu kuadakan dan kadang panjangnya hampir sehari-harian!

Tapi aku bersyukur karena hingga akhir minggu kemarin, beberapa poin penting dalam proyek sudah berhasil diatasi, tinggal implementasi dalam beberapa hari ke depan dan akhir minggu ini aku akan segera meninggalkan proyek ini berpindah ke proyek lain.

Ada yang bertanya, sebenarnya apa sih yang kukerjakan saat ini? Maksudnya, kalau 15 tahun silam aku mudah menjelaskan bahwa pekerjaanku adalah sebagai seorang web designer, lima tahun lalu juga masih mudah menerangkan bahwa aku jadi web developer lantas sekarang?

Nah, aku bermaksud untuk membuat sebuah serial tulisan yang akan mengulas tentang dunia kerjaku saat ini. Semoga bisa kurawi dan terbitkan minggu ini juga.

Oh ya, kalian sudah baca tulisanku tentang bagaimana keberagaman dipraktekkan dengan indah di Gereja Kotabaru Yogyakarta? Baca deh! Sejauh ini tanggapan dari khalayak cukup bagus, setidaknya tulisan itu bisa jadi oase mereka yang cukup pekak dengan berita-berita yang itu-itu saja, kalau nggak hoax Pilkada ya hoax-hoax yang lainnya.

Selamat menjalani minggu yang baru, Tuhan berkati kita semua…dan Kak Emma!

Dipublikasikan pada Hari Minggu Biasa VII pada pesta nama Santo Marselus, Martir dan Santo Konradus dari Lombardia, Pengaku Iman.

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.