RISALAH AKHIR PEKAN VIII/2016

21 Feb 2016 | Cetusan, Risalah Akhir Pekan

Risalah kali ini agak panjang, tapi nikmatilah kujamin kalian tak merugi.

Seperti kutulis di Risalah Akhir Pekan IV/2016, akhirnya aku merilis situs web Maria Assumpta Klaten setelah hampir setengah tahun aku meng-iya-kan permohonan Suster Tati dan sahabatku A.A Kunto A yang pelatih penulisan nan kesohor itu.

Leliku perjalanan pembuatan situs web itu sendiri amatlah berat. Bukan dari sisi teknisnya tapi justru dari hal-hal non teknis yang menurutku sangat tidak mudah untuk kutaklukkan dan tak?kan kulupakan sepanjang hidupku.

Semua berawal dari sebuah email yang kuterima pada 10 Mei 2015 pagi. Email itu terkirim malam sebelumnya. Begini isi email itu.

Hallo Pak Donny,
Salam kenal ya, saya Sr.Tati, Suster Ursulin di Sekolah Maria Assumpta Klaten. Dulu pak Donny pernah di TK Maria Assumpta kan? Saya sudah baca sebagian tulisan Pak Donny. Saya kenal Pak Donny dari Pak AA.Kunto.A. Saya sedang minta bantuan Pak Kunto untuk memberi pelatihan menulis kepada guru-guru di Maria Assumpta. Di Sekolah Maria Assumpta ini kami belum mempunyai wedsite dan kami ingin belajar membuat dan menggunakannya untuk pelayanan pendidikan di klaten ini, tetapi kami belum punya tenaga yang mumpuni dalam bidang ini. Bagaimana sebaiknya ya Pak Donny? Mohon sarannya ya…. Makasih banyak. Tuhan memberkati.

Pagi itu aku lantas membalasnya demikian,

Hallo Suster…
Iya, saya dulu pernah sekolah di TK Maria Assumpta Klaten.
Saya teman SMA Kunto, Suster dan saya berterima kasih sekali kalau Suster membaca tulisan-tulisan saya.

Apa yang bisa saya bantu Suster? Saya siap bantu asal Suster beritahu saya detail yang Suster inginkan.

Salam,
DV

Segera sesudah mengirim email itu, aku berkomunikasi dengan AA Kunto A. Waktu itu ia begitu gembira ketika aku menyaguhi hendak membantu sekolah yang sebenarnya hanya setahun aku mengenyam pendidikan di dalamnya. Itupun hanya TK Nol kecil saja.

?Aku ngejak (ngajak) Iwan!? tuturku padanya. Iwan yang kumaksud adalah Iwan Santoso. Ia kawan satu bangku di TK Maria Assumpta yang lantas bertemu lagi di SMA Kolese De Britto lalu bersama-sama membangun Citraweb, perusahaan yang kami banggakan bersama, dulu.

Sekitar setengah jam setelah berkomunikasi dengan Kunto, Ronal Rivandi menelponku dari jogja. Seperti yang pernah kutulis di sini, mantan anak buahku yang lantas mengganti posisiku di perusahaan menelponku dan mengabarkan, ?Bos, Iwan wes ora ono!?

Kagetku bukan kepalang. ?Iwan sapa? Aja guyon!?

?Iwan Santoso! Barusan! Main sepakbola kena serangan jantung!?

Iwan meninggal setengah jam sebelum Ronal menelponku. Itu berarti tepat? sekali lagi tepat, saat aku sedang berencana untuk mengajaknya membangun situs web Maria Assumpta kepada Kunto.

Beberapa hari kemudian, Sr Tati kembali mengirim email. Rupanya ia tahu tentang kepergian Iwan, malah beliau turut melayat ke rumah duka.

Pak Donny yang baik,
Kita semua kehilangan Pak Iwan Santosa. Saya malah belum sempat kenal tapi Bapa sudah memanggilnya ke Surga. Bapa sangat mencintainya maka beliau lebih dulu dipanggil. Saya dapat berita dari Pak Kunto juga karena semula Pak Kunto juga akan mengajak ke Maria Assumpta.

Baru saat melayat saya banyak ngobrol dengan mamanya. Kemarin sore ada misa untuk Pak Iwan bersama Rm Pri (Rm Paroki Klaten). Hari sebelumnya misa penutupan peti dengan Rm.Trasno dari wedi. Siang ini sedang dikremasi. Saya yakin Pak Iwan sdg bahagia bersama Bapa di surga., apalagi bsk juga hari Raya Yesus diangkat ke surga, maka beliau sdh menjadi pendoa bagi kita semua. Amin.

Oh ya, makasih banyak Pak Donny berkenan membantu kami. Saya sdh email apa saja yg agak mendesak kami perlukan… makasih utk bantuannya. Berkah Dalem……

Email itu lantas kubalas,

ya Suster
saya dari kemarin pengen balas email tapi ngak sampai hati … saya sedang sangat bersedih kehilangan sahabat saya sejak TK Maria Assumpta, Iwan Santoso. Iwan ini juga kawan saya samasama mendirikan perusahaan Citraweb.

Saya rencana kemarin mau ngajak iwan untuk sama2 mbangun situs web ini karena dia pasti juga akan bangga… dan saya cuma mau cerita, berita kematian iwan itu saya terima hanya sekitar setengah jam setelah saya ngobrol dengan Kunto soal rencana site ini.

Sangat mengagetkan.
Meskipun demikian, kemarin saya sudah kontak mantan anak buah saya dulu di Citraweb untuk menyiapkan domain name untuk situs web Maria Assumpta, Suster.

Jadi, saya yang tadinya semangat tambah semangat lagi karena saya merasa ini adalah persembahan saya untuk Maria Assumpta dan sahabat saya, Iwan Santoso.

Suster, nyuwun donganipun untuk almarhum Iwan, beliau orang baik… benar benar baik.

Saya akan kabari apa saja yang diperlukan untuk pengurusan domain namnya ya Susster.

Emailku lantas dijawab lagi oleh Suster,

Iya Pak Donny, kita satu dalam doa utk Pak Iwan…. Saya yakin Pak Iwan sudah bahagia bersama Bapa di surga dan menjadi pendoa bagi kita semua. Beliau akan bisa lebih banyak membantu kita sekarang. Seperti Santa Angela bilang : “Sekarang aku lebih hidup daripada ketika aku masih hidup…”. Pak Iwan sdh bersama Santa Angela membawa doa2 kita dan menyemangati kita….

Saya ikut bangga dengan perjuangan para alumni Ursulin. Semoga semangat SERVIAM selalu membara….
Saya juga punya kerinduan mengumpulkan para alumni. Semoga Maria Assumpta bisa makin berarti bagi pendidikan masyarakat Klaten.?Makasih utk semuanya ya. Berkah Dalem…

Setelahnya aku sempat kehilangan momentum (baca: mood) untuk melanjutkan pembangunan situs web Maria Assumpta ini. Hingga akhirnya seorang dari peguyuban alumni Maria Assumpta, Mas Markus Hastawa Ari Prasetya menghubungiku untuk melanjutkan pengerjaan situs web tersebut.

Keterlibatanku dalam proses pemilihan presiden Paguyuban Alumni SMA Kolese De Britto dilanjutkan dengan beberapa proyek yang harus selesai akhir tahun membuat pengerjaan situs Maria Assumpta stuck beberapa saat.

Tapi Tuhan membimbingku untuk akhirnya menyelesaikan situs web itu dan dirilis tepat pada hari peringatan wafatnya Santa Angela Merici, santa pelindung Maria Assumpta, 27 Januari 2016 silam.

***

Lalu kenapa aku menuliskan semua ini di Risalah kali ini?

Jumat sore kemarin, saat sedang bersiap-siap hendak pulang, aku mendapatkan notifikasi dari Facebook. AA Kunto A mengaitkan namaku dengan sebuah posting yang ia buat. Berikut yang ditulisnya:

CINTA ALUMNI PADA ALMAMATER

Saya tidak pernah studi di sekolah-sekolah Ursulin. Namun saya berteman dengan banyak alumni Ursulin. Entah, rasa saya, ada yang khas pada diri mereka. Salah satu kekhasan itu adalah kecintaan mereka pada almamater. Perkenankan saya berbagi tentang ini.

Sepulang dari mengisi pelatihan menulis untuk guru-guru TK-SD-SMP Maria Assumpta, saya bercerita kepada sahabat saya Donny Verdian . Ia alumni TK ini sebelum hijrah ke Kebumen mengikuti orang tua. Ia sendiri sekarang tinggal bersama keluarga mungilnya dan bekerja di Negeri Kanguru Australia.

Kepada Donny saya bertutur tentang antusiasme guru-guru menulis. Juga tentang gairah guru-guru untuk mempromosikan keberadaan sekolah ke khalayak. Donny menyambut, “Ta gawekke website-e.” Pendiri citra.net dan gudeg.net ini mengulungkan hatinya membuatkan portal supaya publik mengenal sekolah yang mengenalkan bermain, bernyanyi, dan berdoa di waktu kecilnya.

“Kuajak Iwan,” cetusnya. Teman TK-nya ini meneruskan sekolah hingga SMP di Maria Assumpta Klaten sebelum sama-sama melanjutkan ke SMA Kolese de Britto Yogyakarta. Mereka berdua turut mendirikan perusahaan yang saya sebutkan di depan tadi.

Iwan setuju. Sayang, Iwan tak sempat melihat wujud http://mariaassumpta.sch.id yang mereka rancang. Tuhan memanggilnya pulang terlebih dulu. Dan Donny mengenang sahabatnya di ujung bawah website persembahan mereka.

Saya terharu atas kesediaan mereka membantu almamaternya. Saya tidak tahu apa yang ditanamkan sekolah ini sehingga alumninya begitu peduli pada almamaternya. Yang saya tahu, jika ada saudara saya ingin menyekolahkan anaknya, saya akan dengan yakin menyarankan mereka agar menyekolahkan anaknya di sekolah yang mendidik siswanya untuk ringan hati membantu siapa pun yang membutuhkan. Tak mudah menemukan sekolah yang peduli pada nilai-nilai keutamaan hidup seperti ini.

Salam Serviam!
@AAKuntoA
CoachWriter

Dan aku bersyukur. Amat bersyukur kepada Tuhan! Apa yang sudah kusepakati untuk kukerjakan dan kuselesaikan ?bersama Iwan? telah rilis dan mendapatkan pengakuan.

Iwan memang tak sempat kuajak untuk membangun situs web ini. Tapi semangat dan kuyakin doa-doanya dari alam sana seperti yang diutarakan Suster Tati pada salah satu email di atas kurasakan sebagai hal yang membuatku akhirnya mampu menyelesaikan situs web Maria Assumpta tersebut.

Tak salah memang kalau aku menuliskan bagian footer situs web Maria Assumpta begini:

Risalah Akhir Pekan

Selamat mengikuti minggu yang baru. Tuhan memberkati!

Dipublikasikan pada Hari Minggu Prapaskah II?pada pesta nama Santo Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja, Santa Irene, Pengaku Iman

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.