Selamat datang di DV.FYI!
Ini adalah postingan pertama di situs yang resmi berdiri hari ini, 20 Desember 2015. Hari yang istimewa karena bertepatan dengan ulang tahunku yang ke-38, bertepatan pula dengan ulang tahun ke-8 domain name donnyverdian.net yang juga kututup tepat hari ini.
Jika dihitung sejak awal mula ngeblog, 2002 silam, DV.FYI adalah domain name keempat yang kupergunakan untuk mempublikasikan konten.
Superblog
Tapi berbeda dengan pergantian-pergantian sebelumnya, kali ini adalah yang terbesar karena aku tak hanya mengubah domain name maupun desain, tapi secara konsep dasar, DV.FYI adalah properti digitalku yang terbaik yang pernah kumiliki hingga kini.
Oleh karenanya aku tak sungkan untuk memperkenalkan kalian bahwa bagiku, situs ini adalah sebuah superblog. Tentu bukan sebagai sarana untuk men-super-kan diriku, tapi lebih pada upaya ?set bar higher? tentang bagaimana ke depannya supaya aku benar-benar bisa mengupayakan status superblog itu tetap menempel di sini!
Proses migrasi teknis dari DonnyVerdian.Net ke sini sendiri hanya makan waktu beberapa jam saja, tapi proses pre-produksinya telah makan waktu sejak lebih dari setahun yang lalu bahkan hampir dua tahun karena semuanya berawal di bulan Januari 2014!
DV.ID
Semua berawal dari sakit hati sebenarnya.?Sekitar setahun lalu, domain ?anything.id? dirilis yang memungkinkan kita untuk memakai domain apapun dengan akhiran ?ID?. Nah, akupun naksir dengan domain DV.ID dan berpikir untuk mendapatkannya.
Dari sisi ongkos, kalau harus kutebus secara normal, menurut artikel ini, aku membayar hingga 500 juta rupiah!
Did i tell you? OK.. kuulang LIMA RATUS JUTA RUPIAH!!!?Aku lantas berupaya melalui jalan samping, minta dikenalkan dengan penguasanya, minta baik-baik dengan mengirimkan email namun ternyata tanggapannya tidak terlalu menyenangkan meski sebenarnya aku tahu sembilan puluh lima persen pasti ditolak!
Tapi ya sudah, aku toh bisa menerima dengan menyelipkan pikiran simple, ?Aku kan sudah tidak tinggal di Indonesia lagi jadi ngapain pake domain ?id???
Dan sebagai orang yang mencoba untuk selalu mengambil nilai positif, penolakan permohonan tersebut membuatku ?on fire? untuk mencari domain name baru menggantikan DonnyVerdian.Net.
Donny Verdian, For Your Info?
Sekitar pertengahan tahun 2015, sebuah registrar domain name mengirimiku email andai saja aku tertarik untuk membeli domain name ragam baru, .FYI, atau yang biasa disebut sebagai ?For your info?.
Iseng aku mencari ?DV.FYI? dan ternyata domain name tersebut masih tersedia untuk dibeli! Jadilah aku menebus dengan harga enam per sepuluh ribu dari harga yang harus kubayar jika aku membeli DV.ID!
Tapi persoalannya saat itu, selain DV.FYI, aku juga sudah mulai berpikir untuk menggunakan domain name DV.ID.AU yang sudah kupunyai untuk menggantikan DonnyVerdian.Net.
Waktu itu pertimbangannya karena DV.ID.AU bisa diartikan sebagai DV (Donny Verdian) yang lahir di Indonesia (ID) tapi kini hidup di Australia (AU).
Aku bingung lantas memilih untuk mencari pendapat dari kawan-kawan yang kuanggap dekat atau cukup punya keahlian di bidang online, brand dan marketing.
Orang pertama yang kutanya pendapatnya adalah Antyo Rentjoko atau yang biasa kalian kenal sebagai Paman Tyo (Simak tulisan lawasku, wawancara dengan Paman Tyo di sini). Bagiku, Paman Tyo adalah begawan blog Indonesia dan ia malang melintang cukup lama di dunia media Indonesia! Aku juga menghubungi kawan baikku, Vivi, yang punya sebuah brand and marketing agency. Karena domain name itu terkait brand, maka aku bertanya padanya. Aku juga menanyai beberapa blogger dan praktisi online di Tanah Air.
Dari diskusi dengan mereka, aku lantas memilih untuk menggunakan DV.FYI sebagai pengganti DonnyVerdian.Net. Kenapa akhirnya aku tidak jadi menggunakan dv.id.au adalah karena menyebut dv.id.au lebih memusingkan ketimbang dv.fyi. DV.FYI adalah sesuatu yang simple dan bisa diartikan sebagai wadah mencari informasi yang disusun oleh seorang Donny Verdian; Donny Verdian, For Your Info?
Perubahan?
Setelah domain name diputuskan, selanjutnya adalah menentukan perubahan apa yang hendak kutawarkan selain nama?
Pikiran awalku hingga menjelang September 2015 silam, aku tak?kan mengubah apapun kecuali nama! Jadi pada 20 Desember 2015, orang bahkan tak menyadari telah terjadi perubahan kalau tak kusebutkan.
Ide itu sempat mengendap beberapa lama hingga akhirnya muncul pertanyaan dalam diriku sendiri, ?Kalau memang tidak akan ada perubahan apa-apa, untuk apa berganti domain name??
Pertanyaanku itu berhasil membuatku tertantang untuk mengalami proses pencarian yang mengasyikkan.
Berbagai referensi di internet kubaca, tayangan-tayangan clip tutorial tentang pengelolaan site kutelan mentah-mentah bahkan sebuah buku yang lumayan uzur berjudul Blogging Heroes yang kubeli saat awal-awal pindah ke Australia dulu, 2008, kubaca ulang!
Alhasil, batin dan pikiranku pun tercerahkan bahwa perubahan itu tak harus hanya nama saja! Ia berhak untuk dijadikan sebagai tonggak bahwa hari yang ke depan berbeda dengan yang sudah-sudah!
Damar Benni
Aku merasa langkahku semakin didukung oleh semesta ketika sekitar pertengahan Oktober 2015, aku berhubungan lagi dengan Damar Benni!
Benni adalah kawan lama yang tak pernah kadaluwarsa. Kami pernah sangat akrab saat SMA dulu dan kini aktif lagi meski hanya berkomunikasi lewat Whats App, Facebook, email serta Google Hangout. (Iklan DV.FYI dalam format video yang kurilis beberapa hari lalu adalah captured screen dari percakapan kocakku dengan Benni melalui Google Hangout beberapa hari yang lalu!)
Ia yang memiliki latar belakang design dan arsitektur lantas kutantang untuk membuat gambar yang nanti akan kupasang di blogku (Ia adalah seorang pembaca DonnyVerdian.Net juga ternyata!)
Gayung bersambut, ia menyaguhi dan hanya dalam beberapa hari kemudian, beberapa karya coretannya kuterima. Melihat hasil coretan Benni, aku semakin yakin bahwa perubahan yang terjadi di DV.FYI adalah sebuah keharusan!
Drama-drama lain terkait perubahan dari DonnyVerdian.Net ke DV.FYI terus berlanjut bahkan hingga tiga hari sebelum rilis. Semuanya akan kutulis dan sajikan mulai senin depan?dan semoga apa yang kupaparkan bisa menjadi sebuah pelajaran yang berharga tentang pentingnya mengelola hobi karena hobi itu bicara tentang mengenyangkan hati.
Selamat menikmati superblog ini!
Selamat juga untuk masuk ke minggu yang baru nan terutama karena di minggu ini, Sang Putera turun diutus ke dunia!
Dipublikasikan pada Hari Minggu Advent IV?pada pesta nama Santo Filigon, Uskup dan Pengaku Iman.
Di peringatan tiga puluh delapan tahun lahirnya seorang pendosa besar namun selalu mencoba untuk mencintai Tuhannya…
Komentar pertamax, aku tidak bermaksud mejeng di blogmu ya.
Aku sangat suka akan tampilan baru blogmu, sangat elegan dan “wah”. Seperti membaca situs berita dengan tampilannya yang woke, tetapi buah pemikirannya tidak seperti wartawan yang mungkin masih salin tempel berita dari situs lain lalu dijadikan berita.
Anyway, selamat atas peluncuran blognya mas. :)
Tapi persoalannya saat itu, selain DV.FYI, aku juga sudah mulai berpikir untuk menggunakan domain name DV.ID.AU yang sudah kupunyai untuk menggantikan DonnyVerdian.Net.
Nah! yang bener DonnyVerdian.net / DonnyVerdian.com
Masih penasaran— kenapa avatar aku ngga muncul? Apakah dimatikan gambar avatar-nya?
Ohya, aku ngga bisa menilai dari sisi UI-nya karena bukan bidang aku, aku lebih ke backend, dan ngasih komentar ini pakai mobile.
Gravatar memang ngga wajib dimiliki, tapi ini terkait dua hal, yang pertama adalah dari segi performa atau kecepatan akses blog,dan yang kedua kebergunaan.
Adanya pengkomentar yang ngga mempunyai avatar dapat menyebabkan kecepatan muat halaman blog menurun.
Berikut ini adalah penjelasan berurutnya.
Suatu halaman blog memiliki 10 buah komentar dari orang yang berbeda. Ketiga dari komentar tersebut alamat surel (email)nya tidak terdaftar di situs gravatar. Atau dengan kata lain, ia ngga memiliki gambar avatar.
Gambar avatar masing-masing pengkomentar ditampilkan berdasarkan pengkode-an algoritma terhadap alamat surel yang diberikan. Hal ini berguna untuk melindungi alamat surel sang pengkomentar.
Setelah halaman HTML dikirim dari server ke client (dalam hal ini adalah peramban yang kita gunakan) maka peramban akan mengirim permintaan (request) ke situs gravatar untuk mengambil gambar avatar dari masing-masing pengkomentar.
Server situs gravatar akan mengecek, apakah kesepuluh alamat surel yang dikirimkan tersebut terdaftar atau ngga di situs gravatar.
Ketika sudah dicek, ternyata ketiga dari alamat surel yang diminta ngga terdaftar. Situs gravatar pun meresponnya dengan mengirim tujuh avatar yang terdaftar ke peramban. Sementara itu permintaan (request) atas ketiga alamat surel yang tidak terdaftar akan diproses oleh gravatar dengan menggantinya dengan avatar alternatif sesuai dengan setelan blog kita.
Tahapan terakhir menjelaskan bahwa server gravatar melakukan proses redirect atas ketiga permintaan yang ngga terdaftar. Dalam hal ini telah terjadi tiga (3) buah proses yang sia-sia dan membuang waktu bagi gravatar untuk mengirimkan gambar avatar alternatif.
*cmiiw* gambar avatar bermanfaat bagi usability. Contohnya ketika seseorang hendak mengikuti diskusi, ia dapat langsung mengenali siapa saja yang sedang berdiskusi. Gambar avatar juga dapat membantu memudahkan seseorang untuk menemukan komentarnya ketika di halaman tersebut terdapat puluhan komentar. Pertanyaan aku, apakah kamu ngga mempertimbangkan faktor usability?
Baru liat juga di footer, disitu ada ‘kontak dan kerjasama’ penasaran kerjasama seperti apa bentuknya yang jelas bukan karena ingin menjual blog kan? hahahaha
eh itu submitnya warnanya biru ya, Napa ngga dibuat agak soft?
Hmmm sangat mobile friendly. Keren Don. Sakseus!
Selamat ya Don atas peluncuran blog dengan domain baru ini. Penampilannya ciamik dan juga loading lebih cepat.
Akhirnya theme blog ini masuk ke dunia “kekinian” juga hahaha~
Somehow aku merasa seperti itu :)
You’re right… akan banyak kejutan-kejutan, Mas Didut.. semoga terkejut