Risalah Akhir Pekan I/2017

2 Jan 2017 | Risalah Akhir Pekan

Selamat tahun baru!

Kalian sedang membaca Risalah Akhir Pekan pertama di tahun 2017. Selalu ada yang berbeda pada banyak hal yang berbau pertama, kan?

Aku bersyukur kepada Tuhan karena ini adalah tahun ketiga yang setiap akhir pekannya selalu kuhiasi dengan sebuah risalah dan kuunggah di situs blog ini.

Seminggu kemarin aku libur sehingga praktis waktu kuhabiskan bersama keluarga sepanjang hari, sekujur minggu melalui berbagai macam aktivitas.

Minggu malam yang lalu atau tepat pada 25 Desember 2016, ada cerita yang nggak terlalu enak dan jauh dari syahdu.

Aku dan keluarga pergi ke depan St Mary Cathedral di Sydney CBD untuk menonton pertunjukan laser yang dipantulkan ke bangunan katedral membentuk berbagai macam obyek bergerak maupun diam. Ramai orang berdatangan di depan Katedral untuk menyaksikan pertunjukan gratis yang diadakan setiap tahun itu.

Ketika Aku, Joyce, Odilia dan Elodia belum lama duduk, tiba-tiba tak jauh di depanku terjadi kegaduhan. Seorang pria yang kutaksir usianya sekitar tiga puluh tahun berteriak, “What are you doing?” berulang-ulang sambil mengejar seorang wanita yang usianya juga sebaya dengannya. Sepertinya si pria menuduh wanita itu hendak mencopet barang yang tersimpan dalam tas selempang si pria. Tapi si wanita dilindungi oleh kawanannya, ia dilarikan keluar dari venue menyisakan pria itu dalam keadaan kesal dan bersungut-sungut. Rupanya barangnya memang ada yang hilang.

Kejadian itu membuatku sadar bahwa kenyataan seperti ini terjadi juga di negara ini. Orang butuh uang tapi tak punya/tak mau mengambil kesempatan terbaik lalu mengambil jalan pintas: mencuri!

Pikiranku jauh mengembang. Waspadaku menjalar ke segala hal buruk yang seolah sedang trend terjadi di seantero dunia, terorisme. “Ini baru copet? Bagaimana kalau teroris? Bagaimana kalau bom? Bagaimana kalau ada lone wolf menembak ke segala arah atau menggorok leher pengunjung? Bagaimana kalau ada truck besar yang menabrak siapa saja seperti di negara-negara di Eropa sana?” dan bagaimana-bagaimana yang lain lagi…

Risalah Akhir Pekan

Keesokan harinya perasaan sudah kembali normal dan aku bersama keluarga pergi ke cinema untuk menonton film. Kali ini kami memilih Trolls. Lalu sesudahnya belanja jaket untuk persiapan musim dingin tahun ini karena harga diskon sedang gede-gedenya ditutup dengan makan di restaurant china di kawasan Eastwood.

27 Desember 2016, kami pergi ke Taronga Zoo bersama keluarga Indonesia lainnya yang masuk dalam hitungan kawan dekat kami. Tapi sayangnya aku tak bisa benar-benar menikmati karena pengunjung kebun binatang membludak, tumpah-ruah sehingga untuk menyaksikan koleksi binatang satu per satu, selain butuh sabar untuk bisa memperhatikan secara seksama, berhimpit-himpitan dengan orang lain itu bukan hal yang menyenangkan apalagi di tengah cuaca amat terik dan harus terus-menerus mengawasi anak-anak.

Yang lebih menyedihkan lagi karena aku tak kesampaian pergi ke kandang harimau sumatera karena kandangnya sedang diperbaiki sehingga koleksi harimau sumatera diungsikan untuk sementara waktu ke kebun binatang lainnya. Harimau, selain dengan singa dan buaya adalah binatang-binatang favorit yang selalu aku kunjungi dan di sanalah kuhabiskan waktu setiap datang ke kebun binatang.

Risalah Akhir Pekan

Foto di atas adalah foto yang diambil pada November 2008 di tempat yang sama dengan foto di bawah yang kuambil pada 27 Desember 2016 silam.
Orangnya juga sama hehehe

Hingga akhir tahun aku mengerjakan berbagai aktivitas lain bersama keluarga mulai dari pergi ke taman, belanja, makan, makan belanja, tidur, tidur dan tidur!

Oh ya, selain itu ada dua update yang menghangatkan hati datang dari keluargaku di Indonesia.

Chitra, adikku, mengirimkan foto makam Mama dan Papa. Rupanya ia sudah melunasi permintaanku untuk menambah lapisan batu putih di atas pusara kedua orang tuaku supaya tampil lebih layak dan tak mudah ditumbuhi ilalang liar.

Risalah Akhir Pekan

Makam Mama (kiri) dan Makam Papa

Lalu yang kedua, Budhe Hermin, kakak tertua alm. Papa mengirimkan ucapan selamat Natal dan Tahun Baru melalui pesan WhatsApp.

Beliau adalah seorang muslim (keluarga besar dari Papa sebagian besar adalah muslim) dan baru saja menjalankan ibadah umroh ke Mekah bersama Pakdhe.

Aku terlibat percakapan cukup intens dengannya dan betapa aku mensyukuri hal tersebut bukan karena rasa toleransi yang besar antara kami (karena hal seperti ini sudah biasa dan berjalan sejak lama dalam keluarga kami) tapi karena betapa setelah aku pindah bermukim ke Australia, terlebih setelah Papa meninggal dunia 2011 silam, hubunganku dengan keluarga besar Papa tak seerat dulu lagi. Bukan karena satu dan dua hal persoalan tapi karena jarak dan waktu yang tak mengijinkan kami dekat.

Di akhir percakapan aku minta Budhe untuk mengirimkan foto Eyang, ibu dari alm. Papa yang tampak kian renta tapi sesuai kata Budhe, “Eyangmu sehat, Don! Cuma pikun aja!”

Risalah Akhir Pekan

Foto Eyang Slamet Putri, Ibunya alm. Papa

Hey, kalian sudah baca serial tulisan akhir tahun yang kurangkum dalam tagar Gugus Sepuluh? Di sana ada sepuluh lagu-lagu yang kuanggap paling baik sepanjang tahun, sepuluh postingan terbaik, sepuluh film terbaik, sepuluh tempat, sepuluh makanan terbaik dan sepuluh kejadian yang paling berpengaruh di tahun lalu.

Aku juga berhasil mengakhiri serial tulisan Kabar Baik genap setahun pertama dan di Kabar Baik terakhir, Kabar Baik Vol. 366/2016, aku mengunggah video sebagai jawaban pertanyaan beberapa kawan yang banyak bertanya tentang aku dan proses kreatif serta motivasiku menuliskan Kabar Baik setiap hari, tanpa henti.

Segitu dulu ya!
Selamat menyambut minggu yang baru di tahun yang masih baru ini. Tuhan memberkati setiap resolusi kita semua.

Dipublikasikan pada Hari Raya Santa Maria Bunda Allah, pada pesta nama Santo Almakios/Telemakus

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. Semoga 2017 menjadi tahun yang penuh berkah bagi kita semua.
    Amin.

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.