Tahun sudah berganti dan ini adalah risalah akhir pekan yang pertama di 2016 ini.
Seminggu kemarin kupergunakan untuk banyak merenung sampai sebelumnya memutuskan hal-hal apa saja yang layak untuk dijadikan resolusi tahun ini. Aku melibatkan beberapa orang dekat untuk berbincang dan meminta pendapat mereka. Hal yang memang selalu kulakukan saat hendak mengambil keputusan. Bukan tak yakin pada pendapat pribadi tapi aku percaya suara Tuhan kadang dibisikkan melalui suara orang-orang di sekitar.
Berikut adalah butir-butir resolusi tersebut.
Disconnect
Tahun ini aku memutuskan untuk berangsur-angsur mundur dari sebuah jabatan di sebuah komunitas keagamaan karena aku merasa pelayananku terkait dengan jabatan tersebut di sana tidak pernah bisa optimal.
Setiap orang diberi talenta dan aku percaya ada talenta yang lebih kuat yang bisa kuberikan pada Tuhan selain menempati jabatan struktural tersebut.
Jadi aku tak sepenuhnya mundur dari pelayanan, justru aku sedang dalam posisi untuk lebih menajamkan bidang pelayanan yang paling pas buatku dan hal itu adalah musik dan menulis.
Hingga kini, selain aktif di komunitas tersebut aku juga aktif memimpin sebuah grup koor berskala kecil yang bertugas bulanan di perayaan ekaristi berbahasa Indonesia di sini. Selain itu aku juga tergabung dalam sebuah grup koor lainnya asuhan seorang kawan dekat.
Kabar Baik
Sedangkan untuk menulis, kalau kalian amati sejak 1 Januari 2016 silam, setiap pagi aku selalu merilis tulisan baru bertajuk ?Kabar Baik?. Apakah itu?
Kabar Baik adalah sebuah sub kategori baru di bawah Cetusan yang kukhususkan untuk menampilkan tulisan-tulisan berisi renungan sebagai tanggapan dari bacaan injil harian menurut Kalendar Liturgi Gereja Katolik.
Meskipun ?labelnya? Katolik, kalian yang belum beragama Katolik kupersilakan untuk membacanya karena sejatinya tak ada bedanya dengan tulisan-tulisan ?cetusan? ala DV yang sering kuluncurkan dulu; spiritnya sama hanya kali ini tersurat, sedangkan sebelumnya tersirat.
Kabar Baik akan kuusahakan untuk selalu kutulis setiap hari dan ini kujadikan sebagai sarana untuk pelayanan di bidang yang kusenangi dan kuyakin aku bisa menangani yaitu menulis.
Menulis, menulis dan menulis
Lalu apakah dengan terbitnya Kabar Baik setiap hari lantas blog ini jadi blog rohani?
Jika aku tak mengisinya dengan hal lain, bisa jadi demikian, tapi aku tak merencanakannya seperti itu. Aku masih tertarik untuk menulis banyak hal lain dan keinginan itu menggebu-gebu.
Seperti kubilang dalam tulisan ini, pada nantinya blog ini benar-benar akan berubah jadi superblog, melebihi blog-blog yang pernah kubuat sebelumnya baik dari sisi tampilan maupun konten dan bagaimana aku mengelola jaringan pembaca dan relasi dengan dunia luar. Menarik? Penasaran? Nantikan biar kubuktikan!
Pekerjaan Baru
Aku berpikir 2016 adalah saat yang tepat untuk mencari pekerjaan baru. Bukan saja soal uang, bukan pula soal kenyamanan suasana kerja saja tapi soal semuanya yang bermuara bahwa ada baiknya aku mulai melongok keluar untuk mencari kesempatan baru.
Mohon doa restu kalian supaya Tuhan menunjukkan tempat terbaik bagiku termasuk jika tempat terbaik tersebut adalah perusahaan tempatku bekerja sekarang?
Keluarga
Tahun ini adalah tahun yang cukup menantang bagiku dan keluarga. Odilia masuk big school dan Elodia mulai pre school. Keterlibatanku dalam keluarga tentu harus lebih optimal terutama dalam mengelola waktu untuk bekerja dan ?bekerja? di rumah. Setiap pagi akan lebih merepotkan dan tuntutan untuk pulang kerja lebih awal tampak di depan mata.
Dari sejak awal mula, aku melibatkan diri untuk mengurus anak dari hal yang paling kecil hingga besar membantu Joyce. Oleh karenanya, tahun ini akan jadi sangat menarik karena pengalaman baru sebagai tahapan lanjut dari fase mendidik anak akan segera dimulai.
Bagaimana resolusi tahun baru kalian? Apapun itu semoga kalian bisa mewujudkannya dengan baik. Tuhan memberkati setiap langkah kita untuk selama-lamanya?
Selamat menjalani minggu yang baru di tahun yang masih terasa baru ini…
Dipublikasikan pada Hari Raya Penampakan Tuhan,?pada pesta nama Yesus Yang Tersuci, Santo Anterus, Paus dan Martir, Santo Fulgensius, Uskup dan Pengaku Iman
0 Komentar