Seperti yang kujanjikan pada risalah minggu lalu (? link menuju artikel), maka risalah kali ini, aku akan menulis tentang template/theme baru blog ini.
Pergantian theme di blog ini sejatinya adalah hal yang acap kali kulakukan. Sejak awal ngeblog tahun 2002, secara berkala aku mengubah tampilan. Tapi meski demikian, tampilan yang baru saja kuganti di blog ini adalah yang paling memiliki daur hidup tersingkat dibanding tampilan yang lainnya, tak sampai tujuh bulan.
Nah, apa pasal sehingga daur hidupnya begitu singkat?
Singkat-padat-jelas, tampilan yang kemarin terlalu ramai dan jauh dari kesan minimalis. Ada foto diriku yang cukup besar plus satu foto diri lainnya yang ukurannya segede gaban karena kujadikan background image yang panjang kali lebarnya mengikuti hitungan resolusi monitormu. Belum lagi widget-widget yang kupasang di sidebar, membuat area konten tulisanku menyempit.
Padahal, pada postingan ini (? link menuju artikel), aku pernah berseloroh bahwa design blog yang baik adalah yang tak mengganggu konsentrasi kalian dalam membaca tulisanku di sini.
Untuk itu, sejak sebulan lalu aku mulai mencari-cari theme seperti apa yang akan kupilih untuk mengganti theme yang ada.
Aku sempat ingin kembali menggunakan Thesis framework yang pernah kupakai sebelumnya. Chris Pearson, si pemilik framework yang kabarnya sempat gontok-gontokan dengan Matt Mullenweg, pendiri WordPress itu barusan merilis Effectus, theme skin yang kecepatannya mengagumkan. Tapi melihat catatan tentang adanya beberapa plugin yang jika diinstall di sana akan menimbulkan permasalahan, aku mengurungkan niatku dan tetap memilih menggunakan Genesis Framework yang menurutku secara kecepatan tak mengecawakan meski masih kalah dibandingkan Thesis.
Lalu kutemukanlah theme skin ini, NS-minimalist (NS adalah kependekan dari No Sidebar) namanya. Dibagikan secara gratis dan kalau kalian tertarik, bisa mengunduhnya di sini.
Meski demikian, theme tak langsung kugunakan begitu saja. Beberapa perubahan kecil dan penambahan feature kulakukan minggu lalu.
Yang pertama adalah font.
Aku tak terlalu suka dengan jenis font-nya mula-mula karena terlalu ?Times New Roman?. Untuk itu kupilih penggantinya, Sorts Mill Goudy dari jajaran Google Fonts.
Logo DV yang sempat kugunakan beberapa tahun silam tapi lantas menghilang baik dari blog ini maupun dari DV.ID.AU, kuhadirkan lagi kini.
Selain dua hal di atas, ada dua feature baru yang kuimbuhkan di theme ini.
Pertama adalah featured-image yang kuatur penampilan warnanya. Jika kalian amati di halaman index/home, semua featured-image tampil dalam format black and white, namun ketika kamu membaca posting selengkapnya, featured-image akan tampil dalam format berwarna jika memang foto oirisinalnya adalah berwarna.
Tujuan dari feature ini adalah untuk menyelaraskan langgam ?minimalist? dan tak mengganggu konsentrasi kalian dalam mengamati tulisan terbaruku dengan menghadirkan black and white.
Secara teknis, eksekusi feature ini sangat mudah karena hanya sedikit mengimbuhkan snippet pada file css.
Feature kedua adalah search box yang kuhadirkan pada top bar dengan memanfaatkan panjang jendela browser kalian.
Aku ingin memberikan experience yang baru pada kalian. Kalau selama ini kalian menemukan search box biasanya di sisi kanan pada blog-blog ?normal?, di sini kalian bisa menemukannya pada sisi atas sepanjang browser kalian.
Tak hanya itu, sejauh apapun kalian men-scroll halaman ke bawah, search box berdampingan dengan tombol ?Home? tetap setia muncul jadi kalau tiba-tiba kamu ingin kembali ke halaman muka atau ingin mencari artikel berdasarkan keyword tertentu, kamu tak perlu capek kembali scroll ke atas.
Oh ya, satu lagi, meskipun langgam warna pada tampilan ini adalah hitam-putih, secara sengaja, link ?Facebook Page? kutampilkan dengan button warna biru. Tujuannya memang supaya laman Facebook yang sudah ada sejak beberapa tahun silam makin berkembang dari sisi jumlah ?likers? atau ?follower?-nya. Bukan usahaku untuk mengumpulkan fans, tapi lebih bagaimana ingin bersama-sama dalam satu wadah dan berkomunikasi lebih mudah dengan teman-teman.
* * *
Meski minggu kemarin adalah minggu yang pendek karena senin-nya libur, tapi kesibukan yang terjadi justru lebih panjang dari minggu-minggu biasa.
Ada proyek baru yang perlu diprioritaskan sementara aku kehabisan orang dan terpaksa mencari resources baru lagi dalam waktu yang sangat singkat.
Seperti biasa aku tak mau bicara terlalu dalam dan detail soal pekerjaan, tapi hal yang bisa kuungkapkan, Puji Tuhan, semua lancar!
Sementara suhu udara di musim dingin di sini masih hangat mungkin karena pengaruh fenomena alam El Nino, tapi aku berusaha menikmatinya sebagai sebuah anugerah karena setidaknya dengan agak sedikit hangat, peluangku kena masuk angin berkurang hehehe..
Selamat menjalani minggu yang baru, Sahabat!
Tetap semangat dan berjuanglah dengan sengit!
Dipublikasikan pada Hari Minggu Biasa XI,
pada pesta nama Santo Metodius, Uskup.
Tampilan blog Donny yang ini minimalis keren. Saya kepengen ganti theme blog saya dengan tampilan seperti ini. Tampilannya bersih jauh dari segala gangguan. Dua jempol.
Gak mau beli hahahahahaha~
*baca soal kaos