Minggu pertama tahun ini kulalui dengan sebuah perasaan nano-nano terhadap kondisi mata dan penglihatanku.
Aku merasa senang atau lebih tepatnya bersyukur karena mataku dinyatakan sebagai mata tua alias presbiopia. Mungkin kalian heran dimana letak senang dan syukurku? Simple! Tubuhku adalah tubuh usia 40 tahun. Jika mataku masih mata usia 20 tahun bukankah itu malah janggal? Sesuatu yang alami selalu lebih baik daripada yang tidak alami, bukan?
Tapi sedihnya pun ada, namanya juga nano-nano, kan??Kenapa? Harga lensa kontak maupun kacamata multifocal untuk mengkoreksi kondisi mataku kini jauh lebih mahal ketimbang lensa kontak dan kacamata minus yang kupakai sebelumnya.
Selasa, 2 Januari 2018 silam aku membeli lensa kontak menggunakan klaim asuransi tahun ini. Kalau biasanya persediaan lensa kontak selama setahun bisa kucukupi dengan klaim asuransi selama setahun pula, kali ini karena lebih mahal, aku hanya dapat setengahnya!?Hal itu berarti, aku harus membayar lagi sebanyak klaim asuransiku membeli jatah lensa kontak untuk semester kedua tahun ini.

mata tua
Tapi aku membatalkan niatan itu. Aku memilih untuk membeli sebuah kacamata multifocal. Jadi enam bulan jatah lensa kontak bisa kupakai bergantian dengan kacamata baruku nantinya. Dokter mata bilang bahwa kondisi permukaan mataku agak kering dan tak cukup oksigen karena selalu ?dibekap? dengan lensa kontak jadi ada baiknya aku juga mengkombinasikan penggunaan kacamata.
Harga kacamata multifocal tersebut tak lebih murah dari harga lensa kontak jatah enam bulan. Tapi apa mau dikata, namanya kebutuhan ya tetap harus dipenuhi bagaimanapun cara mencari pemenuhannya.
Jika aku boleh rangkum hal yang terjadi minggu ini selain dari rasa nano-nano yang kutulis di bagian awal tulisan ini, aku hanya ingin bersyukur betapa hidup ini kadang cukup dijalankan dengan prinsip ?pas-pasan.?
Pas masuk usia 40 tahun, pas mataku dinyatakan mata tua. Pas butuh beli ini dan itu, pas juga diberi kemampuan untuk membeli itu dan ini!
Selamat memasuki minggu yang baru, salam bahagia bagaimanapun keadaannya!
Dipublikasikan pada Hari Raya Penampakan Tuhan (Epiphany)?pada pesta nama Santo Raymundus Penafort, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Lusianus, Martir
0 Komentar