
Aku dan Si Blirik. Cangkir baru yang kubawa dari Indonesia. Sesuatu yang menurutku sangat khas tentang Indonesia lama :)
Minggu kemarin adalah masa-masa yang kerap terjadi setiap kali aku baru saja pulang mudik dari Indonesia. Masa dimana semua yang ada di sini tiba-tiba terasa asing, sepi, sunyi, dan? kangen Indonesia!
Mungkin karena terlalu kangen juga maka selama tiga hari sejak senin hingga rabu, dokter menyuruhku beristirahat dan mengambil cuti sakit dari kantor karena aku menderita respiration infection. Sesuai yang ia bilang, ?Mungkin kamu kena air pollution Indonesia??
Hmmm, tentu sebagai orang Indonesia yang baik, aku tak setuju dengan yang ia katakan. ?Mungkin bukan karena polusi Dok? saya percaya semua udara itu baik adanya hanya saja kalau di Indonesia, udaranya mengandung zat apa dan zat apa, sedangkan di sini udaranya terlalu polos dan apa adanya?.? Ah tapi percayalah, kalimat langsung yang terakhir ini tentu rekaanku saja ;)
Hari Kamis masuk kerja pertama, seperti yang telah kuduga, email membanjiri inbox-ku. Memusingkan? Sebenarnya tidak harus demikian karena aku pergi selama ini toh juga dilindungi oleh undang-undang, artinya aku pergi seijin atasanku sehingga tak ada alasan untuk harus menyelesaikan semua urusan yang tertera di ratusan email itu saat itu juga!
Minggu lalu berakhir dengan menyenangkan!
Sebagai kelanjutan dari persiapan acara Seminar ?Called to Love? yang akan diadakan pada 2-3 Mei 2015 mendatang, hari minggu tadi aku dan rekan-rekan mengadakan fund raising terakhir di crpyt / bawah tanah Gereja St Joseph Newtown. Acara berlangsung meriah, karena selain disuguhi sate ayam dan cendol, pengunjung yang baru saja selesai mengikuti perayaan Minggu Palma juga dihibur live music yang menghibur dan menyenangkan!
Dan sekarang sekitar setengah jam sebelum pergantian hari.
Aku begitu mensyukuri semua yang telah diberikan Tuhan kepadaku pada minggu yang lalu. Tapi yang paling kusyukuri sebenarnya ada dua, aku boleh kembali ke keluargaku dengan selamat di Australia dan yang kedua, aku boleh berkesempatan menemui Mamaku yang sedang sakit keras di Indonesia pada minggu sebelumnya.
Satu hal yang kerap ditanyakan oleh teman-temanku di sini minggu kemarin adalah ?Bagaimana kunjunganmu ke Klaten untuk Mamamu?? meski sudah kutulis di facebook, tapi ada baiknya kutulis lagi di sini.
Aku tertarik menceritakan bagian akhir dari kunjunganku yang terjadi pada hari Sabtu, 21 Maret 2015.
Jadi setelah paginya pergi ke makam leluhur, Eyang buyut kakung dan putri, eyang kakung dan Papa, aku dan Ayok mampir sarapan makan soto. Dalam percakapan di situ, aku bilang ke adik iparku itu, ?Aku pengen pamitannya dengan Mama setelah ini intens tapi nggak lama.?
?Kenapa, Mas??
?Hmmm.. kalau kemarin kamu selalu tanya apa resepku bisa tegar menghadapi semua ini, nah kali ini? pagi ini, aku nggak tegar lagi!?
?Maksudmu??
?Aku sedih? Sedih banget karena secara manusiawi, aku tahu ini bisa jadi pertemuanku yang terakhir dengan Mama, meski aku tahu Tuhan punya rencana yang mungkin bisa tak sama dengan perkiraan dan pemikiranku!?
?Hmmm??
?Jadi nanti dibikin cepet aja. Siapkan mobilmu dan tungguin aku di situ. Aku akan masuk kamar sebentar, pamitan ke Mama lalu pergi??
Dan semua akhirnya terjadi seperti yang kutulis di sini:
Salam hangat dari Sydney yang mulai mendingin?
Dipublikasikan pada Perayaan Hari Raya Minggu Palma
Semoga tetap diberikan yang terbaik ya Donny.